WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Saturday, 5 July 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Tag:

wakil ketua BPK

BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Budi Prijono Resmi Jabat Wakil Ketua BPK

by Admin 18/10/2024
written by Admin

JAKARTA — Anggota BPK Budi Prijono resmi dilantik sebagai Wakil Ketua BPK. Budi mengucapkan sumpah jabatan di gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Jumat (18/10/2024).

Pengucapan sumpah jabatan dipandu oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Sunarto dan dihadiri oleh Ketua BPK Isma Yatun serta para Anggota BPK, yaitu Nyoman Adhi Suryadnyana, Daniel Lumban Tobing, Akhsanul Khaq, Haerul Saleh, Bobby Adhityo Rizaldi, Fathan Subchi, dan Slamet Edy Purnomo.

Pengucapan sumpah jabatan tersebut dilakukan sesuai dengan Pasal 16 ayat (2) UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan yang menyatakan bahwa Ketua dan Wakil Ketua BPK terpilih wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya yang dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung.

Ketua dan Wakil Ketua BPK dipilih secara musyawarah mufakat dalam Sidang Anggota BPK yang berlangsung pada Kamis (17/10/2024).  Posisi ketua BPK tetap dijabat oleh Isma Yatun.

Pemilihan tersebut dilaksanakan oleh seluruh Anggota BPK sesuai dengan Pasal 15 ayat (2) UU No. 15 Tahun 2006 yang menyatakan bahwa Ketua dan Wakil Ketua dipilih dari dan oleh Anggota BPK dalam Sidang Anggota BPK.

Sidang BPK juga memutuskan Penempatan Anggota I sampai dengan Anggota VII, yaitu Nyoman Adhi Suryadnyana sebagai Anggota I, Daniel Lumban Tobing sebagai Anggota II, Akhsanul Khaq sebagai Anggota III, Haerul Saleh sebagai Anggota IV, Bobby Adhityo Rizaldi sebagai Anggota V, Fathan Subchi sebagai Anggota VI, dan Slamet Edy Purnomo sebagai Anggota VII.

18/10/2024
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hendra Susanto mengucapkan sumpah jabatan sebagai wakil ketua BPK di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta pada Jumat (4/8/2023). Pengucapan sumpah jabatan tersebut dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung, M Syarifuddin.
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Hendra Susanto Ucapkan Sumpah Jadi Wakil Ketua BPK

by Admin 1 07/08/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hendra Susanto mengucapkan sumpah jabatan sebagai wakil ketua BPK di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta pada Jumat (4/8/2023). Pengucapan sumpah jabatan tersebut dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung, M Syarifuddin.

Pimpin Entry Meeting di PT. PP, Ada Hal yang Ditekankan oleh Anggota VII BPK

Usai acara tersebut, Hendra berharap BPK ke depannya bisa semakin meningkatkan peran dalam mengawal pengelolaan keuangan negara. “BPK itu tidak muluk-muluk. BPK memeriksa maka ada hasilnya. Apa hasilnya? Laporan hasil pemeriksaan (LHP) yang berkualitas dan bermanfaat serta memberikan nilai tambah terhadap entitas yang diperiksa,” ujar Hendra.

Hendra mengatakan, saat ini dia juga ingin BPK bisa lebih dikenal oleh masyarakat. Hal itu menjadi salah satu fokus Hendra dalam penguatan sisi internal BPK. “Saya ingin public campaign BPK semakin dikenal masyarakat,” ujarnya.

Saat ini, Hendra akan menjaring masalah dari berbagai pihak untuk memetakan solusi yang bisa dikerjakan. Dia mengaku sudah mencatat sejumlah masalah seperti tata kelola SDM, jenjang karier dan kepangkatan, kemandirian anggaran, serta soal penegakan integritas dan kode etik.

Pemilihan Wakil Ketua BPK dilaksanakan dalam Sidang Anggota BPK sesuai dengan pasal 15 ayat (2) Undang-Undang Nomor 15 tahun 2006 dan Peraturan BPK Nomor 4 tahun 2023 tentang Tata Cara Pemilihan Ketua dan/atau Wakil Ketua BPK.

Harapan Anggota VII BPK saat Berkunjung ke Kilang Pertamina Balikpapan

Berdasarkan Keputusan BPK RI Nomor 4/K/I-XIII.2/8/2023 pada tanggal 1 Agustus 2023, keanggotaan BPK terdiri dari Isma Yatun (Ketua BPK), Hendra Susanto (Wakil Ketua BPK), Nyoman Adhi Suryadnyana (Anggota I BPK), Daniel Lumban Tobing (Anggota II BPK), Achsanul Qosasi (Anggota III BPK), Haerul Saleh (Anggota IV BPK), Ahmadi Noor Supit (Anggota V BPK), Pius Lustrilanang (Anggota VI BPK), dan Slamet Edy Purnomo (Anggota VII BPK).

07/08/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono pada saat menjadi bagian delegasi Indonesia yang menghadiri United Nations High-Level Political Forum on Sustainable Development dan High-Level Segment (UN HLPF-HLS on SDGs) 2023. Acara diselenggarakan oleh ECOSOC di Markas Besar PBB, New York, Senin, 17-20 Juli 2023.
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Hadiri Forum PBB, Wakil Ketua BPK Tekankan Pentingnya Kualitas Data untuk Capai Target SDGs

by Admin 1 21/07/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agus Joko Pramono menekankan pentingnya peningkatan kualitas data dalam upaya pencapaian target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Dengan data yang berkualitas, maka keputusan dapat diambil berdasarkan bukti yang valid sehingga dalam implementasinya akan memberikan dampak yang optimal dan tepat sasaran.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua BPK saat menghadiri United Nations High-Level Political Forum on Sustainable Development dan High-Level Segment (UN HLPF-HLS on SDGs) 2023. Acara diselenggarakan oleh ECOSOC di Markas Besar PBB, New York, Senin, 17-20 Juli 2023.

Wakil Ketua BPK mengatakan, pencapaian target SDGs 2030 sangat menantang karena danya tren yang off-track. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya transformasi dan kerja sama yang baik antara para pihak .

“Sebagai contoh, untuk implementasi SDGs 16, Indonesia meyakini bahwa hanya dengan upaya yang terfokus dan dibarengi adanya kolaborasi, maka capaian SDGs 6 untuk ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi semua akan tercapai pada 2030,” kata Wakil Ketua BPK.

Agus Joko Pramono juga menyampaikan arti penting dan peran BPK dalam mengawal pelaksanaan SDGs. Pengawalan ini mulai dari level daerah hingga nasional dan sejalan dengan empat pendekatan INTOSAI.

Pertama, menilai kesiapan pemerintah dalam penerapan SDGs. Kedua, melaksanakan audit implementasi SDGs. Ketiga, berkontribusi dalam implementasi SDGs 16. Keempat, menjadi model dalam transparansi dan akuntabilitas dalam operasional internal.

Begini Cara BPK Melakukan Pemeriksaan SDGs

“Dari sisi kegiatan nonaudit, BPK telah melaksanakan reviu VNR, mempublikasikan laporan keberlanjutan, menginisiasi berdirinya SAI 20, dan membentuk Unit Sentral Koordinasi SDGs,” kata dia.

“Sebagai contoh, untuk implementasi SDG 6, Indonesia meyakini bahwa hanya dengan upaya yang terfokus dan dibarengi dengan adanya kolaborasi maka capaian SDG 6 untuk ketersediaan air bersih dan sanitasi bagi semua akan dapat tercapai di 2030.”

HLPF 2023 mengangkat tema “Accelerating the recovery from the coronavirus disease (Covid-19) and the full implementation of the 2030 Agenda for Sustainable Development at all levels”.

Kegiatan HLPF 2023 ini akan menjadi pre-summit untuk mempersiapkan SDGs Summit yang akan diselenggarakan pada September 2023. Forum ini akan menanggapi dampak dari berbagai krisis yang saling terkait yang dihadapi dunia dan diharapkan dapat menyalakan kembali harapan, optimisme, dan antusiasme untuk 2030 Agenda for Sustainable Development.

Ini Cara BPK Terus Kawal Implementasi SDGs di Tanah Air

21/07/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Apakah Transformasi Digital Tingkatkan Kualitas dan Transparansi Pemeriksaan?

by Admin 1 06/04/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengembangkan sejumlah program dan aplikasi sebagai perwujudan transformasi digital. Menurut Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono, manfaat besar dari sebuah transformasi digital adalah terjadinya peningkatan kualitas pemeriksaan dan efisiensi kerja.

Dengan berbagai sistem yang dibangun, pemeriksa bisa mendapatkan informasi secara cepat tentang apa yang harus dan akan dilakukan saat melakukan pemeriksaan. “Kita juga jadi bisa semakin tepat dalam memberikan solusi karena tersedia data yang bersifat masif,” kata Wakil Ketua BPK saat berbincang dengan Warta Pemeriksa, di Jakarta, belum lama ini.

“Tapi dengan transformasi digital, auditor tersebut bisa melihat dan mengumpulkan dengan cepat data pemeriksaan di entitas baru tempat dia ditugaskan. Tidak lagi mencari-cari data hingga berminggu-minggu. Auditor itu akan dengan mudah mengetahui apa saja hasil pemeriksaan dan siapa saja yang pernah memeriksa. Semua informasi itu disajikan di dalam platform. Ini pasti meningkatkan kemampuan individu.”

Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono.
Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono.

Wakil Ketua BPK mencontohkan, seorang pemeriksa yang biasa melakukan pemeriksaan di pemerintah daerah lalu dipindahkan ke pemerintah pusat untuk memeriksa anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Dengan kondisi itu maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama bagi pemeriksa tersebut untuk memahami permasalahan.

“Tapi dengan transformasi digital, auditor tersebut bisa melihat dan mengumpulkan dengan cepat data pemeriksaan di entitas baru tempat dia ditugaskan. Tidak lagi mencari-cari data hingga berminggu-minggu. Auditor itu akan dengan mudah mengetahui apa saja hasil pemeriksaan dan siapa saja yang pernah memeriksa. Semua informasi itu disajikan di dalam platform. Ini pasti meningkatkan kemampuan individu,” kata dia.

Manfaat lainnya yang juga sangat penting adalah menjamin transparansi kerja. Dalam proses pemeriksaan, siapa saja yang bertugas dan terlibat dalam pemeriksaan akan diketahui melalui sistem pemeriksaan yang sudah diterapkan BPK. “Dengan demikian, orang-orang bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Jadi, transformasi digital akan menjamin transparansi proses kerja,” ujar Wakil Ketua BPK.

Sejauh ini, sudah ada beberapa capaian signifikan yang telah diraih BPK terkait transformasi digital. BPK sudah membentuk Digital Enterprise Architecture BPK atau disingkat DNA BPK. DNA BPK menggambarkan hubungan antara proses bisnis, data, aplikasi, teknologi, sampai dengan implementasi arsitekturnya.

BPK Terus Pacu Transformasi Digital

Capaian lainnya adalah pengembangan Sistem Aplikasi Pemeriksaan (SiAP). Aplikasi tersebut sudah terintegrasi mulai dari perencanaan hingga pelaporan. Sehingga, pemeriksa yang melakukan reassessment, bisa terfasilitasi. Integrasi ini penting untuk mendukung audit berbasis risiko dalam melakukan pemetaan risiko entitas dan permasalahan di dalamnya, karena data yang dimiliki sudah terintegrasi. Pemeriksa sudah melaksanakan semua kegiatannya menggunakan SiAP sampai proses pelaporan. Bahkan SiAP sudah terintegrasi dengan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

BPK juga mengembangkan big data analytics atau BIDICS. BIDICS mempermudah pengambilan keputusan karena tersedia banyak data di dalamnya. Lewat BIDICS, pemeriksa mampu mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan tertentu.

06/04/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ini Bentuk Reformasi Proses Pemeriksaan BPK Terkait Transformasi Digital

by Admin 1 05/04/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — BPK terus berupaya mengubah proses bisnis di berbagai lini dari yang awalnya masih tradisional, lalu melakukan digitalisasi, dan masuk ke fase transformasi digital. Terkait transformasi digital dalam proses pemeriksaan, BPK terus mengembangkan sejumlah program dan aplikasi.

Salah satu program yang sedang dikembangkan adalah neuro language programme. Program itu dapat membantu pemeriksa mencari rekomendasi tertentu atas suatu temuan.  Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono mengatakan, permasalahan yang ditemukan dalam pemeriksaan BPK banyak yang merupakan temuan berulang.

BPK Bentuk DNA BPK, Apa Itu?

Persoalannya, pemeriksa terkadang tidak tahu rekomendasi apa yang sebelumnya diberikan atas temuan berulang tersebut. Dengan mengetahui rekomendasi yang diberikan sebelumnya, auditor bisa menganalisis atau memperbaiki rekomendasi yang akan diberikan agar temuan berulang itu bisa diselesaikan. 

“Jadi, pemeriksa punya informasi mengenai rekomendasi yang pernah dibuat untuk temuan yang sama. Ini yang kita sebut dengan transformasi digital,” kata Wakil Ketua BPK saat berbincang dengan Warta Pemeriksa, di Jakarta, belum lama ini.

Wakil Ketua BPK pun membayangkan bahwa dalam beberapa tahun ke depan, pemeriksa tidak lagi harus jalan ke suatu tempat untuk melakukan proses pemeriksaan. Dalam pemeriksaan pengadaan barang misalnya, pemeriksa cukup mengetik dan melakukan pencarian di sistem guna membandingkan pembelian barang di suatu kementerian dengan harga di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP).

“Pada intinya, tujuan besar transformasi digital adalah kita mengubah proses kerja di BPK, baik untuk unsur pemeriksaan maupun unsur penunjang dan pendukung. Dari sisi pemeriksaan, dengan transformasi digital kita seharusnya bisa lebih advance dalam mengumpulkan data pemeriksaan.”

“Jadi, bukan lagi kita keluar mencari data. Tapi kita sudah masukkan semua data LKPP, data kementerian, harga per unit barang. Jika terjadi perbedaan, barulah auditor melakukan asesmen,” ungkap dia.

Wakil Ketua BPK menambahkan, saat ini juga sedang berupaya mengintegrasikan semua laporan hasil pemeriksaan (LHP). Lewat upaya itu, nantinya akan diketahui LHP mana saja, misalnya, yang menyebutkan ada kerugian negara. Kemudian, di temuan kerugian tersebut, apa saja bentuk rekomendasi yang disampaikan BPK.

“Pada intinya, tujuan besar transformasi digital adalah kita mengubah proses kerja di BPK, baik untuk unsur pemeriksaan maupun unsur penunjang dan pendukung. Dari sisi pemeriksaan, dengan transformasi digital kita seharusnya bisa lebih advance dalam mengumpulkan data pemeriksaan,” ujar dia.

Sejauh ini, sudah ada beberapa capaian signifikan yang telah diraih BPK terkait transformasi digital. BPK sudah membentuk Digital Enterprise Architecture BPK atau disingkat DNA BPK. DNA BPK menggambarkan hubungan antara proses bisnis, data, aplikasi, teknologi, sampai dengan implementasi arsitekturnya.

Kembangkan Enterprise Architecture, Ini Alasan BPK

Capaian lainnya adalah pengembangan Sistem Aplikasi Pemeriksaan (SiAP). Aplikasi tersebut sudah terintegrasi mulai dari perencanaan hingga pelaporan. Sehingga, pemeriksa yang melakukan reassessment, bisa terfasilitasi. Integrasi ini penting untuk mendukung risk audit dalam melakukan pemetaan risiko entitas dan permasalahan di dalamnya, karena data yang dimiliki sudah terintegrasi. Pemeriksa sudah melaksanakan semua kegiatannya menggunakan SiAP sampai proses pelaporan. Bahkan SiAP sudah terintegrasi dengan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP).

BPK juga mengembangkan big data analytics atau BIDICS. BIDICS mempermudah pengambilan keputusan karena tersedia banyak data di dalamnya. Lewat BIDICS, pemeriksa mampu mengidentifikasi penyimpangan-penyimpangan tertentu.

05/04/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Terus Pacu Transformasi Digital

by Admin 1 04/04/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Transformasi digital bukanlah pilihan, melainkan sebuah kebutuhan dan keharusan. Penerapan transformasi digital akan membuat proses bisnis di suatu organisasi menjadi semakin efektif dan efisien. Pentingnya melakukan transformasi digital disadari betul oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Jadi dia bisa melakukan asesmen terhadap dirinya sendiri ataupun mengikuti diklat kapan pun dia bisa melakukan. Caranya, dengan memasukkan modul diklat ke dalam platform yang mana orang bisa mengambil waktu diklat secara fleksibel. Lalu, di dalamnya ada tim yang melakukan asesmen terhadap kemampuan orang tersebut sampai akhirnya ruang dan waktu menjadi tidak relevan lagi dalam proses diklat.”

BPK terus memacu transformasi digital agar semakin kuat dan hebat dalam menjalankan mandat konstitusi untuk melakukan pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara. Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono mengatakan, BPK berupaya mengubah proses bisnis di berbagai lini, dari yang awalnya masih tradisional, lalu melakukan digitalisasi, dan masuk ke fase transformasi digital.

Menurut Agus, ada perbedaan mendasar antara digitalisasi dengan transformasi digital. Ia mengatakan, digitalisasi merupakan upaya mengubah proses bisnis dari yang tadinya bersifat manual menjadi menggunakan sebuah sistem informasi. Sedangkan transformasi digital lebih dari itu.

“BPK sekarang melompat lebih jauh dari sekadar digitalisasi, yaitu melakukan transformasi digital. Dalam transformasi digital, kita bisa mengeliminasi ruang dan waktu kerja. Seseorang bisa bekerja dimanapun dan kapanpun, tanpa menunggu kantor buka, tanpa menunggu dia ada di kantor, tanpa menunggu dia berkumpul dengan rekan kerjanya,” kata Wakil Ketua BPK saat berbincang dengan Warta Pemeriksa, di Jakarta, belum lama ini.

Ini Capaian BPK dalam Transformasi Digital

Salah satu contoh konkret bentuk transformasi digital yang sedang dikembangkan secara masif oleh BPK adalah dalam konteks pendidikan dan pelatihan (diklat). Dahulu, diklat BPK dilakukan dengan pelatihan di dalam ruang atau class room model.

Kemudian, meningkat dengan proses digitalisasi yang mana proses diklat bisa dilakukan dengan aplikasi konferensi video. Meskipun proses diklat sudah menggunakan layanan konferensi video, seseorang masih harus dibatasi dengan waktu.  Sedangkan dalam konteks transformasi digital, seseorang bisa melakukan diklat di mana saja dan kapan saja.

“Jadi dia bisa melakukan asesmen terhadap dirinya sendiri ataupun mengikuti diklat kapan pun dia bisa melakukan. Caranya, dengan memasukkan modul diklat ke dalam platform yang mana orang bisa mengambil waktu diklat secara fleksibel. Lalu, di dalamnya ada tim yang melakukan asesmen terhadap kemampuan orang tersebut sampai akhirnya ruang dan waktu menjadi tidak relevan lagi dalam proses diklat.”

Menakar Kesiapan Masyarakat Menyambut Transformasi Digital

Terkait transformasi digital dalam proses pemeriksaan, BPK juga terus mengembangkan sejumlah program dan aplikasi. Salah satu program yang sedang dikembangkan adalah neuro language programme. Program itu dapat membantu pemeriksa mencari rekomendasi tertentu atas suatu temuan.

04/04/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Berita FotoSLIDER

Bertemu Mahasiswa Unsoed, Wakil Ketua BPK Sampaikan Kunci Sukses BPK

by Achmad Anshari 20/12/2022
written by Achmad Anshari

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Wakil Ketua BPK, Agus Joko Pramono, menyampaikan materi bertema peluang dan tantangan dalam audit internasional di hadapan ratusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, pada Jumat (16/12). Menurut Agus, tema tersebut sangat penting dan relevan dalam membuka cakrawala dan menumbuhkan motivasi mahasiswa untuk menjawab tantangan globalisasi dalam era Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity (VUCA) agar tetap dapat bersaing, berperan aktif, dan menjadi agen perubahan dalam percaturan global.

“Kunci sukses BPK dalam mengatasi tantangan itu antara lain mencakup pemahaman yang komprehensif atas standar pemeriksaan dan standar akuntansi internasional, proses bisnis entitas, perencanaan pemeriksaan yang memadai, komunikasi yang baik di internal tim maupun dengan entitas yang diperiksa, pemanfaatan teknologi, akses langsung pada sistem informasi entitas, serta transfer of knowledge di antara para pemeriksa eksternal IAEA dan IMO,” jelas Agus.  

20/12/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Terus Perkuat Layanan JDIH

by Admin 1 24/11/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berkomitmen memperkuat pengembangan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH). Hal itu menjadi bahasan utama dalam Workshop Hukum 2022 yang bertajuk “Penguatan JDIH BPK dan Akselerasi Penyelesaian Ganti Kerugian Negara/Daerah” pada 31 Oktober 2022 hingga 1 November 2022.

Ini Pembahasan BPK Bersama SAO Thailand dan NAO Cina di Maladewa

Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono dalam sambutannya menyampaikan, workshop tersebut sangat penting untuk memperkuat pemahaman hukum di seluruh pemeriksa BPK. “Saya berharap Ditama Binbangkum dapat mendorong percepatan penyelesaian ganti kerugian negara/daerah dan meningkatkan peran JDIH bersama pemerintah yang merupakan bagian penting dalam mendukung tugas pokok BPK yaitu melaksanakan pemeriksaan,” ujar Agus, beberapa waktu lalu.

Dia menyampaikan, pengembangan JDIH BPK harus terus dilakukan untuk semakin memberikan kemudahan bagi pencari informasi hukum baik itu pemeriksa maupun masyarakat. Dia juga mendorong agar fitur pencarian dalam situs peraturan.bpk.go.id bisa ditingkatkan. Menurutnya, pencarian bisa diperkuat by words sampai dengan isi file peraturan atau hingga ke pasal-pasalnya.

“Pencari informasi hukum dan pengguna website peraturan.bpk.go.id akan semakin meningkat dan layanan kita semakin bermanfaat bagi pelaksana BPK dan masyarakat,” ujarnya.

Agus mengakui, tantangan yang ada yakni memperkuat sumber data peraturan tersebut. Menurut Agus, perwakilan BPK di daerah dapat menjadi ujung tombak untuk memperkuat data, terutama peraturan daerah (perda).

“Saya kira perlu ada rencana yang sustainable dalam menggali perda supaya bisa kita dapatkan dalam bentuk file sehingga kita tidak perlu memindai sendiri dan mendata sendiri,” kata Agus.

Di level pemerintah pusat, Agus bahkan mendorong penguatan data hingga level surat edaran (SE). Menurutnya, tantangan dalam hal ini adalah komunikasi dengan kementerian/lembaga (K/L) supaya secara berkelanjutan bisa mendapatkan data sampai level SE.

“Dengan semakin banyaknya kunjungan terhadap basis data peraturan, hal ini menunjukkan usaha bersama kita telah digunakan dan bermanfaat bagi pelaksana BPK dan juga bagi masyarakat secara umum.”

“Sehingga, kita dapat terus mendapatkan pergerakan kebijakan dan pergerakan pemikiran dari pemerintah,” ungkapnya.

Kepala Direktorat Utama Pembinaan dan Pengembangan Hukum BPK Akhmad Anang Hernady mengatakan, kegiatan Workshop Hukum 2022 dimaksudkan sebagai forum diskusi dan tempat bertukar informasi serta transfer pengetahuan kepada para pejabat dan pegawai di lingkungan BPK. Hal ini dalam rangka mendukung misi BPK untuk mempercepat penyelesaian ganti kerugian negara/daerah dan menguatkan JDIH BPK.

Terkait pengembangan JDIH, Anang menilai, hal itu menjadi semakin penting. Hal ini karena JDIH merupakan bentuk layanan publik dalam mendokumentasikan sekaligus menyebarluaskan informasi hukum.

“Sehingga, pengelolaan JDIH semakin perlu dijaga konsistensinya dan ditingkatkan eksistensinya,” ujarnya.

Dia menyampaikan, pada Oktober 2022, JDIH BPK memperoleh apresiasi sebagai Anggota JDIH Nasional Terbaik Tingkat Lembaga Tahun 2022. Ini adalah kali keempat secara berturut-turut sejak 2019, BPK mendapatkan penghargaan tersebut.

Koleksi data per 26 Oktober 2022, produk hukum dalam basis data peraturan BPK, sudah mencapai 190 ribu. Produk hukum ini terdiri atas produk hukum tingkat pusat sebesar 8 persen. Kemudian, produk hukum kementerian/lembaga sebanyak 10 persen, dan produk hukum tingkat daerah sebanyak 82 persen.

Ketua DPR: SAI20 Perkuat Upaya G20 Capai Pemulihan Ekonomi dan SDGs

Jumlah kunjungan basis data peraturan BPK juga terus meningkat. Jumlah kunjungan pada 2018 sebanyak 827 ribu. Saat ini, kunjungan terhadap situs basis data peraturan BPK dari Januari hingga Oktober 2022 sudah mencapai angka 20,7 juta kunjungan.

“Dengan semakin banyaknya kunjungan terhadap basis data peraturan, hal ini menunjukkan usaha bersama kita telah digunakan dan bermanfaat bagi pelaksana BPK dan juga bagi masyarakat secara umum,” ujarnya.

24/11/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerSAI20SLIDERSorotan

BPK Siap Gelar KTT SAI20 di Nusa Dua

by Achmad Anshari 26/08/2022
written by Achmad Anshari

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) siap menggelar Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) Summit atau konferensi tingkat tinggi (KTT) lembaga pemeriksa negara-negara anggota G20. KTT tersebut akan digelar di kawasan Nusa Dua, Bali, pada 29-30 Agustus. 

Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono mengatakan, ada beberapa aspek yang akan menjadi pembahasan dalam SAI20 Summit. Aspek pertama mengenai transparansi dan akuntabilitas. Wakil Ketua BPK mengatakan, pandemi Covid-19 menuntut semua negara untuk bergerak secepat mungkin dalam mengeluarkan anggaran penanganan dan pemulihan. 

“Oleh karena itu, hal yang paling penting adalah transparansi terlebih dulu. Berikutnya adalah akuntabilitas. Nah, soal transparansi dan akuntabilitas inilah yang akan kami (SAI20) sampaikan kepada pemerintah di masing-masing negara,” kata Wakil Ketua BPK dalam program “Indonesia Bicara” di TVRI yang disiarkan secara langsung pada Kamis (25/8/2022).

Wakil Ketua BPK menambahkan, KTT SAI20 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana penerapan transparansi dan akuntabilitas pada masa pandemi. “Sehingga tidak meninggalkan jejak sejarah yang dalam tanda kutip tidak baik. Kita kan bukan baru sekali ini mengalami krisis. Kita pernah mengalami krisis 1998, krisis 2008.” kata Wakil Ketua BPK.

Menurut Wakil Ketua BPK, berbagai permasalahan yang timbul saat krisis 1998 sampai saat ini masih muncul. Padahal, krisis 1998 hanya merupakan krisis ekonomi. Sedangkan krisis yang terjadi saat ini merupakan krisis multidimensional.  Berawal dari krisis kesehatan akibat munculnya Covid-19, lalu meluas menjadi krisis ekonomi, dan permasalahan-permasalahan lainnya.

Aspek berikutnya yang juga akan dibahas mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Wakil Ketua BPK mengingatkan, SDGs menetapkan bahwa berbagai target atau tujuan yang ditetapkan harus tercapai pada 2030. Artinya, negara-negara hanya memiliki sisa waktu delapan tahun.

Sementara itu, upaya dan program negara dalam mencapai SDGs sempat terhambat bahkan terhenti lebih dari tahun akibat pandemi Covid-19. Wakil Ketua BPK mengatakan, SAI20 ingin menyampaikan pandangan kepada pemerintah bahwa ada nilai-nilai tujuan berkelanjutan yang tetap harus dijaga meski di tengah kondisi pandemi.  “Ini tujuannya agar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dapat tetap segera tercapai,” katanya.

KTT SAI20 di Bali pada 29-30 Agustus merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan SAI20 yang diinisiasi oleh BPK. Sebelumnya, BPK telah menggelar SAI20 Technical Meeting, SAI20 Seminar, dan SAI20 Senior Official Meeting. 

26/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Berita FotoSAI20SLIDERSorotan

Perkenalkan SAI20, Pimpinan BPK Bertemu Pimpinan Redaksi Media

by Achmad Anshari 16/08/2022
written by Achmad Anshari

Sejumlah pimpinan redaksi media massa nasional menghadiri kegiatan Coffee Morning yang diselenggarakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pada kegiatan tersebut, para Pimpinan BPK menyampaikan hal-hal penting terkait Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) dalam Presidensi G20, juga hal lain terkait keterbukaan informasi di BPK.

Coffee Morning ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerja sama antara BPK dan media massa, serta memberikan pemahaman kepada media mengenai pentingnya SAI20 di tengah perhelatan Presidensi G20 di Indonesia. Terkait hal tersebut, BPK mengajak seluruh media untuk berkontribusi dalam kegiatan SAI20 Summit di Bali pada 29-30 Agustus 2022.

16/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Newer Posts
Older Posts

Berita Lain

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan Urgensi Kolaborasi Nasional
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025

    04/07/2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama

    02/07/2025
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan...

    01/07/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id