WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Friday, 4 July 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Tag:

kerja sama bpk

Ilustrasi pemeriksaan BPK (Foto: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Pemeriksaan Kinerja Berikan Nilai Tambah untuk Entitas

by Admin 1 23/11/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTA PEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bekerja sama dengan Australian National Audit Office (ANAO) melaksanakan program pelatihan pemeriksaan kinerja. Pelatihan ini digelar untuk terus memperkuat pemeriksaan kinerja oleh BPK.

Senior Advisor ANAO untuk BPK Kristian Gage menekankan, pemeriksaan kinerja penting untuk terus diperkuat. Sebab, pemeriksaan kinerja dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat, parlemen, pemerintah, maupun stakeholders lainnya.

“Melalui pemeriksaan kinerja yang dilakukan, BPK dapat menambah tujuan strategisnya untuk memberikan dampak dan mendukung parlemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Selain itu, dapat mendukung transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam menjalankan program.”

“Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pemerintah dapat ditingkatkan melalui pemeriksaan kinerja,” kata Kristian saat wawancara dengan Warta Pemeriksa, belum lama ini.

Pelatihan pemeriksaan kinerja ini menghadirkan tiga subject matter expert (SME) dari ANAO.  Ketiga SME tersebut adalah Kristian Gage, Senior Director ANAO Michael Commens, dan Senior Director ANAO Josh Francis. Mereka memberikan pelatihan kepada tim pemeriksaan kinerja BPK yang terpilih. Pelatihan digelar pada periode Agustus-Desember 2023.

Kristian menambahkan, pelatihan pemeriksaan kinerja oleh ANAO bukan pertama kali dilakukan, melainkan sudah digelar sejak beberapa tahun terakhir.

“Melalui pemeriksaan kinerja yang dilakukan, BPK dapat menambah tujuan strategisnya untuk memberikan dampak dan mendukung parlemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Selain itu, dapat mendukung transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam menjalankan program,” kata Kristian.

SAI Bekerja Sama untuk Perkuat Pemeriksaan Kinerja Ekonomi Hijau

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), BPK memiliki kewenangan yang antara lain untuk melakukan pemeriksaan kinerja. Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi, serta pemeriksaan aspek efektivitas.

BPK melaksanakan pemeriksaan kinerja pengelolaan keuangan negara dengan maksud mengidentifikasi dan menemukan permasalahan yang ada pada pengelolaan kegiatan entitas yang diperiksa. Selanjutnya, BPK dapat memberikan rekomendasi yang berguna untuk meningkatkan kinerja entitas.

Dalam melakukan pemeriksaan kinerja, selain menilai aspek ekonomi, efisiensi, dan efektivitas (3E), pemeriksa juga menguji sistem pengendalian intern serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Tujuan pemeriksaan kinerja adalah menilai aspek ekonomi, efisiensi, dan/atau efektivitas program/kegiatan. Dalam menilai aspek efektivitas, pemeriksaan bertujuan mengukur sejauh mana suatu program/kegiatan mencapai tujuannya. Dalam menilai aspek ekonomi dan efisiensi, pemeriksaan bertujuan mengukur apakah suatu entitas telah menggunakan sumber dayanya dengan cara paling produktif dan hemat dalam mencapai tujuan program/kegiatan.

Manfaat pemeriksaan kinerja yang dilakukan secara objektif dan sistematik menggunakan berbagai macam bukti, untuk menilai secara independen terhadap kinerja program/kegiatan entitas yang diperiksa.

BPK Dukung Peningkatan Dampak Pemeriksaan Kinerja Terhadap Ekonomi Hijau

Pemeriksaan kinerja menghasilkan informasi yang berguna untuk meningkatkan kinerja suatu program/kegiatan, dan memudahkan pengambilan keputusan bagi pihak yang bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengambil tindakan koreksi.

Pemeriksaan kinerja juga bermanfaat untuk meningkatkan pertanggungjawaban publik. Hasil pemeriksaan kinerja dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) yang memuat temuan, simpulan, dan rekomendasi.

23/11/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDERVideo

Di Hadapan Sekjen PBB, Ketua BPK Sampaikan Hal-Hal Penting Ini

by Achmad Anshari 22/11/2023
written by Achmad Anshari

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Isma Yatun sebagai Ketua Panel Eksternal Auditor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guteres di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (22/11/2023). Pertemuan itu membahas sejumlah hal, seperti pengelolaan risiko dari situasi konflik hingga pendanaan perubahan iklim.

Selengkapnya, dapat disimak pada video berikut.

22/11/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan  General Court of Audit (GCA) Arab Saudi menggelar pertemuan bilateral secara virtual pada Rabu (15/11/2023).
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK dan GCA Arab Saudi Berbagi Pengetahuan tentang Akuntansi Berbasis Akrual dan Audit Kinerja 

by Admin 1 16/11/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan  General Court of Audit (GCA) Arab Saudi menggelar pertemuan bilateral secara virtual pada Rabu (15/11/2023). Pertemuan itu untuk berdiskusi dan mempelajari pengalaman BPK mengenai dua tema.

GCA Arab Saudi ingin mengetahui bagaimana peran BPK mengenai dalam proses transisi dari akuntansi berbasis kas ke akuntansi berbasis akrual. Adapun tema kedua yang dibahas adalah mengenai metodologi, strategi, dan instrumen pemeriksaan kinerja. Diskusi ini turut diikuti Executive Vice President of GCA Abdullah Al Hagi.

Perkuat Kerja Sama Bilateral dengan BPK RI, Ini Harapan SAI Kamboja

Wakil Ketua BPK Hendra Susanto dalam sambutannya menyampaikan, BPK dan GCA Arab Saudi di bawah kerangka kerja sama bilateral, berkomitmen untuk tumbuh bersama melalui program peningkatan kapasitas dalam audit sektor publik. “Sungguh merupakan suatu kehormatan besar untuk memiliki kerja sama bilateral yang sangat baik dengan GCA Arab Saudi,” kata Hendra saat menyambut Executive Vice President of GCA Abdullah Al Hagi.

Hendra mengatakan, BPK juga merasa bangga karena GCA Arab Saudi mempercayai BPK untuk berbagi pengalaman tentang peran BPK dalam transisi dari akuntansi berbasis kas ke basis akrual. Termasuk metodologi audit kinerja, strategi, dan alat yang diberikan kepada auditor BPK untuk memfasilitasi tugas mereka.

Dalam kesempatan ini, BPK berbagi pengalaman saat beralih dari akuntansi berbasis kas ke basis akrual. Meliputi juga dasar hukum, pencapaian, permasalahan, dan pembelajaran yang dapat diambil. 

BPK juga berbagi pengalaman mengenai audit kinerja. Mulai dari perencanaan hingga pelaporan, serta mempertimbangkan dampak dari audit tersebut. “Saya juga gembira dengan rencana Anda untuk mengunjungi kami di Jakarta, Indonesia. Kami akan dengan hangat menyambut Anda di sini untuk mendiskusikan topik lain yang diusulkan. Sekretaris jenderal akan mendiskusikan dengan Anda waktu terbaik untuk melaksanakan rencana ini.”

Tim Joint Peer Review BPK dan ANAO Melakukan Diseminasi Pengetahuan dan Pengalaman Melalui Knowledge Transfer Forum

Menurut Hendra, BPK dan GCA Arab Saudi juga memiliki rencana pelatihan audit kinerja yang merupakan bagian dari kerja sama bilateral. “Kami menantikan implementasi rencana yang telah kita sepakati,” kata Hendra.

Hendra berharap hubungan BPK dan GCA Arab Saudi semakin kuat dan dapat mendorong pengembangan profesional dan praktik tata kelola yang baik.

16/11/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun saat bertemu dengan dubes Australia.
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Bertemu Dubes Australia, BPK Pererat Kerja Sama Pemeriksaan

by Admin 1 13/11/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Indonesia dan Australia berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam bidang pemeriksaan. Penguatan kerja sama tersebut dibahas Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun  dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny William PSM dalam courtesy meeting di kantor pusat BPK RI di Jakarta pada Jumat (10/11/2023). 

Tujuan pertemuan tersebut untuk meningkatkan dan memperkuat hubungan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia. Secara khusus antara BPK dan the Australian National Audit Office (ANAO).

Tim Joint Peer Review BPK dan ANAO Melakukan Diseminasi Pengetahuan dan Pengalaman Melalui Knowledge Transfer Forum

Dalam kesempatan tersebut, Ketua BPK menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas dukungan Pemerintah Australia melalui berbagai program yang diinisiasi oleh (DFAT) Australia. Khususnya program Prospera yang menjadi payung kerja sama bilateral antara BPK dan ANAO. 

Kerja sama antara BPK dan ANAO telah berlangsung sejak 2006. Kemudian berkembang semakin matang dengan perubahan fokus dari pelatihan level teknis menjadi fokus pada manajemen, pengembangan organisasi, dan two way learning antarinstitusi dalam beragam topik. Baik kelembagaan maupun teknis pemeriksaan.

Dalam perbincangan tersebut, Isma Yatun dan Duta Besar Penny Williams menekankan pentingnya program kerja sama yang memberikan kesempatan lebih luas kepada perempuan. Hal ini antara lain diselenggarakan melalui program women in leadership mentoring dan program women with children secondment.

Duta Besar Australia menyampaikan ucapan selamat atas berbagai pencapaian dan kontribusi BPK dalam berbagai hal. Terutama peran BPK di dunia internasional.

Apresiasi Inisiatif BPK, ANAO: SAI Bisa Berbagi Pengalaman

Di akhir pertemuan, keduanya sepakat mendukung peningkatan kerja sama dan kolaborasi yang semakin kokoh dan berkelanjutan baik antara BPK dengan ANAO. Termasuk juga antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Australia pada masa yang akan datang.

Pertemuan ini turut dihadiri William Rowell dari Department of Foreign Affair and Trade (DFAT); Senior Advisor ANAO untuk BPK Kristian Gage; staf ahli Bidang Keuangan Pemerintah Pusat BPK Beni Ruslandi; dan Kepala Bagian Kerja Sama Internasional BPK Kusuma Ayu Rusnasanti.

13/11/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Auditor Utama Investigasi Dr Hery Subowo saat memberikan paparan pada saat seminar virtual yang digelar bekerja sama dengan the Account Chamber of Russian Federation (ACRF).
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK dan Account Chamber of Russian Federation Bahas Soal Pemberantasan Korupsi

by Admin 1 03/11/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berbagi pengalaman terkait pemeriksaan atas implementasi IPSAS 41 di International Maritime Organization (IMO) dan World Intellectual Property Organization (WIPO). Hal itu disampaikan dalam rangkaian seminar bilateral BPK dengan the Account Chamber of Russian Federation (ACRF).

Seminar diselenggarakan secara virtual pada 30 Oktober 2023. Acara yang digelar dengan tema IPSAS 41: Financial Instruments dan Countering Corruption pada 30 Oktober 2023 ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama bilateral kedua institusi.

Pemerintah Perlu Perhatikan Hal Krusial Ini dalam Pelaksanaan PC-PEN

Pengalaman BPK di IMO dan WIPO disampaikan pada sesi pertama. Materi dipaparkan oleh Kepala Bagian Pusat Kerja sama Global I, Rikha Susanti dan pemeriksa AKN I sekaligus pemeriksa eksternal IMO, Uthar Mukthadir.
Sementara itu, dari ACRF, paparan disampaikan oleh Deputy Director of The Financial Audit Department ACH Rusia, Denis Strizheusov. Dia memaparkan pengalaman implementasi IPSAS 41 di United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan dampaknya terhadap penyajian laporan keuangan serta pelaksanaan pemeriksaan.

Dalam sesi kedua yang mengambil tema “Countering Corruption”, paparan dari BPK disampaikan oleh Auditor Utama Investigasi Dr Hery Subowo. Dia menyampaikan tiga hal utama, yaitu BPK role in combating corruption, Impact of technology developing the implementation of anti-corruption practices, dan BPK strategy in prevention and eradication of corruption.

Sementara paparan ACRF disampaikan oleh Auditor, Member of the Board of the Accounts Chamber of the Russian Federation, Svetlana Orlova. Dia didampingi oleh Head of the Inspection, Igor Sklyarov dan Director of the Department of Public Administration Audit, Aleksey Granovkiy.

Seperti Apa Hubungan BPK dan ACH Rusia?

ACRF memaparkan perannya dalam pencegahan korupsi selama keketuaannya dalam INTOSAI melalui INTOSAI Moscow Declaration. Salah satu fokusnya yaitu countering corruption dalam tiga pilar yaitu cooperation, openness, dan capacity development pemberantasan korupsi.

Menutup acara, Tortama AUI dan Auditor ACRFa mewakili pimpinan kedua lembaga berharap kerja sama yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan dan dikembangkan. Dengan begitu, dapat menguatkan kapasitas kedua lembaga dan kualitas kedua organisasi dalam menjalankan mandatnya.

03/11/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Auditor Utama Investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hery Subowo menekankan pentingnya kerja sama lembaga audit dengan aparat penegak hukum (APH) dan lembaga antikorupsi. Menurutnya, korupsi merupakan fenomena kompleks yang menjadi ancaman serius bagi pembangunan ekonomi sebuah negara.
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Kok BPK Bahas Kerja Sama dengan Polisi, Kejaksaan, dan KPK di Bangkok?

by Admin 1 11/04/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Auditor Utama Investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Hery Subowo menekankan pentingnya kerja sama lembaga audit dengan aparat penegak hukum (APH) dan lembaga antikorupsi. Menurutnya, korupsi merupakan fenomena kompleks yang menjadi ancaman serius bagi pembangunan ekonomi sebuah negara.

“Kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). MoU tersebut mencakup tindak lanjut temuan BPK yang memiliki indikasi tindak pidana korupsi, penghitungan kerugian negara, upaya pencegahan korupsi, pertukaran informasi, dan koordinasi antarlembaga dalam penyelesaian kasus korupsi.”

Hal ini disampaikan Hery saat menjadi salah satu pembicara di acara “Regional Workshop on Enhancing the Collaboration between Supreme Audit Institutions and Anti-Corruption Bodies” di Bangkok, Thailand, Rabu (14/3/2023). Kehadiran BPK ini untuk menjawab undangan The United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).

Dalam paparannya, Hery menjelaskan bahwa kerja sama lintassektoral dan kolaborasi antarlembaga serta aliansi nasional dan regional dari otoritas terkait merupakan hal krusial. Ini pun menjadi salah satu strategi yang cukup efektif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Dalam konteks Indonesia, Hery menjelaskan pola kerja sama BPK dengan APH seperti Polri dan kejaksaan. Termasuk juga lembaga antikorupsi, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Koordinasi Pemda Tanggulangi Kemiskinan Belum Optimal

Kerja sama tersebut dituangkan dalam penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU). MoU tersebut mencakup tindak lanjut temuan BPK yang memiliki indikasi tindak pidana korupsi, penghitungan kerugian negara, upaya pencegahan korupsi, pertukaran informasi, dan koordinasi antarlembaga dalam penyelesaian kasus korupsi.

Tujuan kehadiran BPK adalah dalam rangka meningkatkan kolaborasi antara lembaga audit dan lembaga antikorupsi. Ini juga merupakan bentuk peran aktif BPK dalam memberikan kontribusi pada upaya pemberantasan korupsi. Sekaligus pengakuan atas kompetensi dan eksistensi BPK dalam kancah hubungan internasional.

Ini Hasil Pemeriksaan BPK Terkait Penanggulangan Kemiskinan di Daerah

Lokakarya diselenggarakan selama tiga hari, Rabu-Jumat (14-16 Maret 2023) di Grande Centre Point Hotel Ploenchit, Bangkok. Kegiatan ini mengundang perwakilan lembaga audit (supreme audit institution-SAI) dan lembaga antikorupsi (anti-corruption bodies-ACB) dari 24 negara Asia. Mulai dari Bangladesh, Bhutan, Brunei, Cambodia, Cina, India, Indonesia, Iran, Japan, Korea, Kyrgyzstan, Laos, Malaysia, Maldives, Mongolia, Nepal, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Tajikistan, Thailand, Uzbekistan, dan Vietnam.

11/04/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota Vll BPK Hendra Susanto.
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Apresiasi Kerja Sama dengan BPK, Ini yang Dilakukan BPKP

by Admin 1 13/12/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengapresiasi kerja sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang telah berjalan selama ini. Apresiasi ini pun diwujudkan antara lain dengan pemberian sertifikasi Certified Internal Audit Executive (CIAE).

“Melalui sertifikasi CIAE, diharapkan para auditor BUMN dan anak perusahaan, dapat memberikan value dan menyediakan informasi yang berkualitas bagi badan usaha secara dini, memberikan solusi atas permasalahan organisasi, serta tangkas dalam mengantisipasi risiko dan merekomendasikan mitigasi risikonya.”

Sertifikasi CIAE ini diberikan kepada Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota Vll BPK Hendra Susanto. Penyerahan pun disampaikan langsung oleh Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh. “Kami mengapresiasi kerja sama dan kolaborasi antara BPKP dengan BPK yang sudah terjalin selama ini,” ujar Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Akuntan Negara Sally Salamah.

Dia menjelaskan, pemberian sertifikasi CIAE merupakan wujud penghormatan dan apresiasi kepada BPK. Khususnya terkait kolaborasi bersama dua lembaga dalam mengawal akuntabilitas keuangan dan kinerja pemerintah.

“Pemberian sertifikasi CIAE ini merupakan bentuk penghormatan dan apresiasi atas kolaborasi antara BPKP dan BPK dalam mengawal akuntabilitas keuangan dan kinerja dari kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN/D,” kata Sally seperti dilansir dari Antara, beberapa waktu lalu.

Ini Peran IPKN Terkait Sertifikasi CSFA di BPK

Sementara itu, Anggota VII BPK Hendra Susanto mengatakan bahwa penguatan kompetensi auditor merupakan kewajiban. Mulai dari kompetensi pendidikan, pengetahuan, pengalaman dan/atau keahlian yang dimiliki oleh seorang auditor atau pemeriksa. Baik terkait pemeriksaan maupun tentang bidang tertentu.

“Melalui sertifikasi CIAE, diharapkan para auditor BUMN dan anak perusahaan, dapat memberikan value dan menyediakan informasi yang berkualitas bagi badan usaha secara dini, memberikan solusi atas permasalahan organisasi, serta tangkas dalam mengantisipasi risiko dan merekomendasikan mitigasi risikonya,” kata Hendra.

Dia pun mengapresiasi dan mendorong inovasi yang dilakukan BPKP dalam memperkuat kompetensi auditor internal di berbagai sektor melalui pelatihan CIAE. Diharapkan, kolaborasi dan sinergi antara BPK dan seluruh satuan pengawas internal dapat terus terjalin.

BPK Telusuri Fraud dengan Forensik Digital

CIAE merupakan pelatihan bagi pimpinan dan calon pimpinan unit satuan pengawasan intern (SPI) di BUMN/D di Indonesia. Adapun, sertifikasi ini diperlukan untuk memperkuat kapasitas dan kapabilitas internal audit dari segi teknis maupun manajerial dalam melakukan tugas serta fungsi untuk mendukung BUMN dalam memberikan nilai tambah dan kontribusi dalam perekonomian nasional.

13/12/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Jaksa Agung (Ilustrasi/Sumber: kejaksaan.go.id)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Hubungan BPK-Kejaksaan Semakin Erat, Ini Harapan Jaksa Agung

by Admin 1 17/05/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin berharap sinergi yang selama ini telah terbangun dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dapat terus ditingkatkan. Peningkatan kerja sama diharapkan dapat terus dilakukan dalam hal pemberantasan korupsi.

“Ada juga kerja sama mengenai pertukaran data dan informasi dalam rangka keterpaduan dan sinergi dalam upaya pengawasan yang sistemis dan terukur antara kejaksaan dan BPK.”

Jaksa Agung mengatakan, BPK sangat membantu Kejaksaan Agung dalam menyelesaikan permasalahan kasus korupsi melalui penghitungan kerugian negara (PKN). Hal ini seperti yang telah dilakukan dalam kasus PT Asuransi Jiwasraya dan PT Asabri.

Sanitiar berharap pola yang dilakukan dalam menghitung kerugian negara untuk kasus korupsi Jiwasraya dan Asabri tidak hanya dilakukan antara kantor pusat BPK dan Kejaksaan Agung. “Akan tetapi dapat diterapkan pola penghitungan yang sama di BPK Perwakilan setiap provinsi di seluruh Indonesia dalam melakukan penghitungan kerugian negara dalam kasus korupsi di daerah. Mungkin ini perlu pembahasan bersama lebih lanjut dan pengembangan MoU yang sudah berjalan selama ini,” kata Sanitiar kepada Warta Pemeriksa, belum lama ini.

Sanitiar berharap, sinergitas yang terjalin selama ini antara BPK dan kejaksaan dapat terjalin lebih baik lagi. Ia juga berharap Kejaksaan Agung dan BPK dapat berkolaborasi secara maksimal dalam penyamaan persepsi untuk meminimalkan perbedaan pandangan antara penyidik dan auditor. “Utamanya terkait dengan kerugian keuangan negara dalam tindak pidana korupsi,” katanya.

Jaksa Agung menambahkan, selama ini sudah banyak kerja sama yang telah dilakukan antara kejaksaan, kepolisian, dan BPK. Terlebih setelah dituangkan dalam nota kesepahaman (memorandum of understanding) yang ditandatangani pada 11 Agustus 2020. Kerja sama itu, antara lain, pelaksanaan koordinasi dalam rangka mendukung penegakan hukum.

Kasus PT Asabri Rugikan Negara Rp22,78 Triliun

Hal ini berupa tindak lanjut terhadap hasil pemeriksaan investigatif yang berindikasi kerugian keuangan negara/daerah. Misalnya berupa penghitungan kerugian keuangan negara/daerah serta pemberian keterangan ahli.

Kedua, kerja sama penerangan dan penyuluhan hukum serta sosialisasi dalam pencegahan tindak pidana di bidang keuangan negara. Kemudian, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, yaitu dengan membangun koordinasi untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta kualitas sumber daya manusianya.

Khususnya dalam penguasaan tata kelola keuangan yang tertib, transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar. “Ada juga kerja sama mengenai pertukaran data dan informasi dalam rangka keterpaduan dan sinergi dalam upaya pengawasan yang sistemis dan terukur antara kejaksaan dan BPK,” katanya.

17/05/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Kejaksaan (Sumber: Kejaksaan.go.id)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ini Andil Besar BPK dalam Pemberantasan Korupsi Menurut Jaksa Agung

by Admin 1 13/05/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTA PEMERIKSA – Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin mengapresiasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang terus mempererat sinergi dengan Kejaksaan Agung dalam mengawal keuangan negara. Menurut Jaksa Agung, BPK pun semakin berperan dalam proses penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi, selama berada di bawah kepemimpinan Ketua BPK Agung Firman Sampurna.

“Oleh karena itu, kesuksesan kejaksaan dalam pembuktian perkara tindak pidana korupsi tidak lepas dari peran BPK.”

Burhanuddin mengatakan, BPK memberikan manfaat yang luar biasa dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kejaksaan. “Dalam fungsi penegakan hukum, BPK membantu kejaksaan dalam melakukan penghitungan kerugian keuangan negara terhadap hasil pemeriksaan investigatif yang dilakukan kejaksaan,” kata Burhanuddin kepada Warta Pemeriksa, belum lama ini.

Jaksa Agung menambahkan, telah banyak kerja sama yang dilakukan secara bersama-sama antara Kejaksaan Agung dan BPK, khususnya dalam hal penegakan hukum. Kejaksaan dan BPK bersama-sama mengungkap kasus megakorupsi PT Jiwasraya dan PT Asabri yang menimbulkan kerugian negara sangat besar. Kerugiannya yaitu Rp16,8 triliun untuk kasus PT Jiwasraya dan sebesar Rp 22,7 triliun untuk kasus PT Asabri.

Hal tersebut merupakan bukti komitmen dan keseriusan bersama dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. “Saya atas nama pribadi dan institusi mengucapkan terima kasih atas kerja keras BPK dalam menyelesaikan perhitungan kerugian negara dalam kasus tersebut.” 

Burhanuddin mengatakan, BPK juga ikut berperan dalam pembuktian terhadap unsur kerugian keuangan negara di depan persidangan terhadap tindak pidana korupsi yang ditangani oleh kejaksaan.  “Oleh karena itu, kesuksesan kejaksaan dalam pembuktian perkara tindak pidana korupsi tidak lepas dari peran BPK,” katanya.

Sinergi BPK untuk Usut Jiwasraya

Secara internal, BPK dinilai juga memberikan pengetahuan dan wawasan kepada para insan Adhyaksa. Hal ini dilakukan melalui koordinasi maupun pengawasan terhadap terciptanya sistem tata kelola keuangan yang baik di dalam institusi kejaksaan yang tertib, transparan, serta dapat dipertanggungjawabkan dengan baik dan benar.

Burhanuddin bersyukur karena Kejaksaan Agung berhasil mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) lima kali secara berturut-turut, yaitu dari 2016- 2020. “Semoga untuk tahun 2021 yang penilaian baru dilaksanakan awal tahun ini, kejaksaan dapat mempertahankan predikat tersebut,” katanya.

13/05/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Paparkan Overview Kerja Sama Internasional ke ACH Rusia

by Admin 1 03/01/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memberikan penjelasan (overview) mengenai bagian Kerja Sama Internasional kepada the Account Chamber of the Russian Federation (ACH). Paparan itu disampaikan dalam seminar bilateral dua lembaga tahun 2021 yang digelar secara virtual, Kamis (14/10). 

Kegiatan bilateral seminar dibagi menjadi dua sesi diskusi. Sesi pertama mengambil tema “Managing International Relations” dan dimoderatori oleh Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Kusuma Ayu Rusnasanti. Narasumber yang hadir yaitu Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Internasional, Selvia Vivi Devianti dan Director of Department for International and Regional Cooperation ACH, Timur Makhmutov.

Overview bagian Kerja Sama Internasional BPK disampaikan oleh Selvia Vivi. Dia menjelaskan mulai dari tugas dan tanggung jawab, struktur organisasi, cakupan pekerjaan, aktivitas yang dilaksanakan, serta koordinasi yang dilakukan dengan Kantor Perwakilan BPK di seluruh Indonesia.

Dijelaskan juga strategi pengelolaan kerja sama internasional, aktivitas kerja sama internasional yang saat ini dilakukan, tantangan dan solusinya, pelajaran yang didapat dalam pengelolaan organisasi ASEANSAI, dan analisis aktivitas Kerja Sama Internasional BPK.

Sementara Timur Makhmutov memaparkan beberapa topik, antara lain, pertama, kondisi terkini kerja sama internasional. Kedua, ruang lingkup pekerjaan, termasuk strategi, program dan aktivitas kerja sama internasional ACH. Dijelaskan, saat ini ACH memiliki 70 perjanjian kerja sama dan MoU dengan SAI negara lain serta organisasi serta 85 perjanjian dengan regional audit institution (RAI) dan municipalities audit institution (MAI) di seluruh Rusia.

Ketiga, strategi ACH dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Keempat, paparan terkait aktivitas kerja sama internasional sebagai ketua INTOSAI maupun berbagai terobosan baru yang dilakukan dalam upaya meningkatkan peran lembaga dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas SAIs. Ini dilakukan melalui INTOSAI University, audit knowledge repository, dan 1st INTOSAI International Scientific and Practical Conference.

Kelima, lesson learnt dalam mengelola kerja sama internasional. Keenam, rencana ACH Rusia pada masa mendatang yang berkaitan dengan aktvitas kerja sama internasional.

Sementara itu, sesi kedua mengambil topik “International Institusions and External Audit by SAIs” yang dimoderatori oleh Pengendali Teknis Tim International Maritime Organizaiton (IMO) BPK, Nanik Rahayu. Pembicara dari ACH pada sesi kedua ini yaitu director of the Department for Financial Audit, Elena Boytsova dan deputy director of Department for Financial Audit, Dennis Strizheusov. Sedangkan narasumber BPK yaitu deputy in charge of external audit, Yudi Rahman Budiman.

Dalam paparannya Yudi Ramdan menyampaikan tiga subtopik pembahasan. Pertama, keterlibatan BPK dalam pemeriksaan organisasi. Kedua, keterlibatan BPK dan SAI negara lain dalam forum internasional. Ketiga, proses bisnis BPK dalam keterlibatannya dalam berbagai penugasan dan pemeriksaan organisasi internasional.

Ini meliputi berbagai program pengembangan kapasitas dan pengetahuan mengenai standar audit internasional dan best practices. Kemudian metodologi pemeriksaan yang dikembangkan, dokumentasi audit berdasarkan pengalaman menjadi pemeriksa IAEA dan IMO, dan quality control yang dikembangkan berdasarkan International Standard on Quality Control 1 (ISQC 1).

Selanjutnya Elena Boytsova dan Dennis Strizheusov menyampaikan beberapa hal. Pertama SAI’s cooperation yang membahas interkoneksi antar-SAI dalam melaksanakan pemeriksaan lembaga internasional di bawah PBB. Kemudian kerja sama antar-SAI, khususnya dalam suksesi serta prosedur handover tugas dari satu SAI ke SAI berikutnya, perbedaan metode audit dan kompetensi serta kerja sama dengan KAP utama untuk meningkatkan kapasitas pemeriksa SAI.

Kedua, professional standards, meliputi peningkatan keterampilan dan kompetensi pemeriksa terutama terkait peningkatan kemampuan bahasa, pengetahuan International Public Sector Accounting Standards (IPSAS), International Auditing Standards (ISA) dan aplikasi SAP.

Ketiga, international practices, meliputi pengalaman ACH Rusia menjadi ketua INTOSAI dan berbagai kerja sama dengan SAI negara lain. Keempat, pembahasan mengenai audit documentation and quality control.

03/01/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Newer Posts
Older Posts

Berita Lain

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan Urgensi Kolaborasi Nasional
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025

    04/07/2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama

    02/07/2025
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan...

    01/07/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id