WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Saturday, 5 July 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Tag:

era pandemi

SAI20SLIDERSorotanSuara Publik

BPK Dukung Presidensi G20 melalui Inisiasi SAI20

by Achmad Anshari 07/02/2022
written by Achmad Anshari

Oleh: Sigit Rais (Analis Publikasi BPK)

Recover Together, Recover Stronger. Jargon ini adalah tema Presidensi G20 di Indonesia. Tema ini menyiratkan ajakan kepada seluruh dunia untuk bersama-sama, bahu-membahu, serta pulih bersama dari situasi pandemi yang menyesakkan. Adapun isu prioritas yang akan dibahas pada Presedensi G20 kali ini, yakni arsitektur kesehatan global, transisi energi berkelanjutan, serta transformasi digital dan ekonomi. Forum kerja sama multilateral yang dibentuk pada 1999 ini, pada 2020 di Riyadh Summit, menetapkan Indonesia sebagai Presidensi G20. Adapun serah terima Presidensi G20 sebelumnya, yaitu Italia, dilakukan pada 31 Oktober 2021 di Kota Roma, Italia.

Indonesia berperan aktif dalam beberapa inisiatif forum G20 ini. Peran tersebut, pertama, terkait Global Expenditure Support Fund (GESF) yaitu dukungan terhadap negara berkembang untuk mengamankan anggaran nasional dalam krisis likuiditas global. Kedua, Connectivity Alliance (GICA), yaitu dukungan konektivitas melalui kooperasi dan pertukaran pengetahuan. Ketiga, Inclusive Digital Economy Accelerator (IDEA HUB), yaitu forum tempat berkumpulnya para start-up unicorn di seluruh negara G20 untuk saling bertukar ide.

Bagi Indonesia, Presidensi G20 di tengah pandemi dapat membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis. Selain itu, kesempatan ini juga merupakan bentuk pengakuan atas status Indonesia yang dapat merepresentasikan negara berkembang lainnya.

Badan Pemeriksa Keuangan Menginisiasi SAI20

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai satu-satunya institusi pemeriksa keuangan negara di Indonesia turut memberikan dukungannya kepada pemerintah Indonesia dalam Presidensi G20. Sebagai bentuk dukungan serius, BPK berinisiatif membentuk Supreme Audit Institutions 20 (SAI20). SAI20 ini merupakan engagement group baru di bawah G20 yang akan mengusung dua prioritas utama yaitu mengakselerasi pemulihan ekonomi pasca pandemi serta mendukung implementasi SDGs. Hal ini sejalan dengan tema yang diusung oleh Presidensi Indonesia di G20 yaitu “Recover Together, Recover Stronger”, seperti yang dikemukakan di awal.

Dilansir dari laman sai20.org, rangkaian kegiatan SAI20 selama tahun 2022 ini terbagi menjadi tiga kegiatan, pertama adalah kegiatan Technical Meeting yang telah dilaksanakan pada tanggal 26 sampai dengan 27 Januari 2021. Kegiatan kedua, yaitu SAI20 Senior Official Meeting pada Mei 2022, dan kegiatan pamungkas, yaitu SAI20 Summit yang akan diselengarakan pada Agustus 2022 mendatang.

Harapan dan Tantangan Masa Depan

Berbagai gangguan terhadap banyak aspek kehidupan masyarakat dunia timbul sebagai dampak dari Pandemi Covid-19. Aspek-aspek tersebut, antara lain aspek kesehatan, sosial, serta aspek ekonomi dan keuangan. Gangguan-gangguan tersebut secara bertubi-tubi muncul dan melumpuhkan semua negara di dunia tanpa pandang bulu. Hal tersebut tentunya menghambat kemampuan dan mengurangi kapasitas serta upaya pemerintah untuk meraih target SDGs. Oleh karena itulah salah satu tujuan utama G20 adalah mendukung pencapaian SDGs, yang selanjutnya menjadi prioritas utama dari SAI20, khususnya fokus terkait pemulihan dari pandemi sehingga pemerintah dapat melanjutkan upaya dalam rangka mencapai target SDGs.  

Dengan menginisiasi dan tentunya terlibat aktif dalam SAI20, diharapkan BPK dapat memberikan kontribusinya bagi Presidensi G20 sesuai dengan prioritas programnya di komunitas Internasional. Dalam hal ini, BPK akan memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berperan aktif dalam berbagi pengetahuan dengan SAI negara lain, dan belajar lebih banyak terkait pengalaman audit, khususnya terkait SDGs di dunia internasional. Dengan demikian, keberadaan BPK akan semakin diakui di dunia internasional. Kita nantikan kiprah BPK dalam SAI20 di tahun 2022 ini.

07/02/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Gedung BPK
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ini Inisiatif BPK Terkait Cara Baru Bekerja pada Era Pandemi

by Admin 1 06/10/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bahtiar Arif membahas empat isu utama terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap sumber daya manusia (SDM). Pertama, memahami dan mengukur dampak pandemi Covid-19 terhadap SDM di BPK.

Kedua, kata dia, strategi dan pendekatan untuk mempromosikan work/life balance. Ketiga pendekatan untuk pengelolaan kesejahteraan mental dan fisik pegawai. Keempat, penyediaan dukungan terhadap staf pada situasi pandemi Covid-19 dan pascapandemi.

Hal tersebut disampaikan Bahtiar dalam Senior Management Dialogue Sesi III pada Selasa, 3 Agustus 2021. Acara hasil kerja sama BPK dan Australian National Audit Office (ANAO) itu diselenggarakan secara virtual dan mengusung topik “Memahami dan Menanggapi Dampak Covid-19 terhadap Aspek Sumber Daya Manusia pada SAI”. Acara ini merupakan kelanjutan dari rangkaian  kegiatan Senior Management Dialogue Sesi I dan II yang telah digelar pada 10 Juni dan 30 Juli 2021 yang lalu.

Pada paparannya Bahtiar Arif menyampaikan, tingginya jumlah kasus positif Covid-19 membuat Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan nasional yang menyarankan organisasi dan perusahaan untuk mengatur karyawannya bekerja secara jarak jauh dari rumah. Menanggapi kebijakan itu, BPK juga telah mengeluarkan beberapa inisiatif yang memungkinkan para pegawainya untuk bekerja dari rumah namun dapat tetap menjaga produktivitas.

Inisiatif bekerja dari rumah (WFH) saat ini menjadi alternatif pengaturan kerja untuk meminimalkan risiko penularan Covid-19 sekaligus memungkinkan pegawai tetap dapat memenuhi tugas dan pekerjaannya. WFH memiliki dampak yang menguntungkan bagi organisasi maupun pegawai.

“Namun demikian, mekanisme WFH juga memiliki beberapa kelemahan dan permasalahan yang perlu diperhatikan dan direspons secara cermat oleh organisasi,” kata Bahtiar.

Dari pengalaman yang dihadapi BPK selama masa pandemi, dia menjelaskan bahwa BPK telah memulai beberapa inisiatif untuk dapat dilakukan sebagai cara baru dalam bekerja. Inisiatif itu antara lain pertama, jam kerja fleksibel dengan tujuan agar pegawai lebih nyaman dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan preferensi masing-masing.

Kedua, ruang kerja yang fleksibel dengan maksud agar karyawan lebih efisien dan efektif dalam menyelesaikan tugasnya. Ketiga, pencapaian kinerja pegawai dinilai/diukur dari output yang diselesaikan sesuai target yang disepakati dengan atasannya. Keempat, peningkatan intensitas penggunaan teknologi informasi dalam melakukan pekerjaan pada masa pandemi yang telah mengubah ritme kerja dan sistem pemantauan kerja untuk menjaga performa kerja bagi organisasi.

06/10/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail

Berita Lain

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan Urgensi Kolaborasi Nasional
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025

    04/07/2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama

    02/07/2025
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan...

    01/07/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id