WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Saturday, 5 July 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Tag:

bpk perwakilan

Ilustrasi pemeriksaan BPK (Sumber: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Pemkab Biak Telah Siapkan Laporan Keuangan untuk Diperiksa BPK

by Admin 1 03/02/2023
written by Admin 1

BIAK, WARTAPEMERIKSA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan melakukan pemeriksaan terhadap laporan keuangan pemerintah daerah tahun anggaran 2022 Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua. Pemkab pun telah menyiapkan laporan untuk diaudit oleh BPK Perwakilan Papua pada Februari 2023.

“Semua kuasa pengguna anggaran pimpinan organisasi perangkat daerah atau OPD, bendahara pengeluaran, hingga pejabat pembuat sudah harus melengkapi laporan pertanggungjawaban keuangan 2022 untuk diaudit BPK yang dijadwalkan 6 Februari, ” ujar Bupati Biak Numfor Herry Ario Naap melalui keterangannya, beberapa waktu lalu, seperti dilansir Antara.

“Kami berharap saat dilakukan audit BPK selama 30 hari semua berkas transaksi keuangan sudah lengkap dengan bukti dokumen aslinya.”

Herry Naap pun meminta jajaran inspektorat Kabupaten Biak Numfor bersama Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKAD) harus sudah menuntaskan laporan pertanggungjawaban keuangan OPD dan kepala kampung sebelum tim auditor BPK melakukan pemeriksaan pendahuluan.

Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah Kabupaten Biak Numfor Gunadi menyebutkan, semua berkas bukti asli transaksi laporan pertanggungjawaban keuangan dari 51 OPD sudah dipegang inspektorat.

Gunadi mengakui, secara internal pihak Pemkab Biak Numfor telah melakukan audit penggunaan anggaran tahun 2022 kepada 51 kuasa pengguna anggaran OPD dan kepala kampung pengguna dana desa.

Semua kuasa pengguna anggaran OPD Pemkab Biak Numfor, lanjut Gunadi pun sudah sebagian besar menyerahkan laporan pertanggungjawaban keuangan 2022 kepada inspektorat Kabupaten Biak Numfor.

“Kami berharap saat dilakukan audit BPK selama 30 hari semua berkas transaksi keuangan sudah lengkap dengan bukti dokumen aslinya, ” kata Kepala BPKAD Gunadi.

Hasil Pemeriksaan BPK tak Berhenti di Opini WTP

Dia menyebutkan, untuk persiapan audit BPK terhadap laporan keuangan pemerintah Kabupaten Biak Numfor pada tahun anggaran 2022 lebih baik dilakukan jajaran Pemkab Biak Numfor.

Berdasarkan data BPKAD Biak pada tahun 2022 pendapatan daerah Kabupaten Biak Numfor mencapai Rp 1,4 triliun dan belanja daerah sebesar Rp 1,35 triliun. Sehingga terdapat sisa lebih pendapatan daerah sementara sebesar Rp 48 miliar.

03/02/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Komunitas Gopala
BeritaBerita TerpopulerBPK Bekerja

Gopala, Wadah Kegiatan Outdoor BPK Perwakilan Gorontalo

by Admin 1 14/01/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Dengan latar belakang sama-sama menyukai kegiatan luar ruang atau outdoor, sejumlah pegawai BPK Perwakilan Gorontalo membentuk komunitas Gorontalo Pecinta Alam (Gopala). Kepala BPK Perwakilan Gorontalo Dwi Sabardiana mengatakan, Gopala memang bukan suatu organisasi resmi.

Meski begitu, organisasi ini memiliki tujuan yang baik yaitu menampung semua kegiatan pegawai yang terkait dengan jelajah alam. “Kita terbuka untuk siapa pun. Kami bisa ajak berkemah di hutan, memancing di pantai, atau bahkan bersepeda. Jadi kami menyiapkan menu outdoor yang sehat,” ungkap Dwi kepada Warta Pemeriksa, beberapa waktu lalu.

Dwi mengatakan, ide pendirian Gopala sudah ada sejak 2019. Saat itu, Dwi belum tiba untuk bertugas di BPK Perwakilan Gorontalo. Akan tetapi, ujar Dwi, saat ini dia dipercaya untuk menjadi ketua dewan pembina utama Gopala.

Menurut Dwi, terdapat semangat yang tinggi di antara para pegawai BPK Perwakilan Gorontalo untuk melakukan kegiatan outdoor. Awalnya, para pegawai hanya menggelar kegiatan berkemah di parkiran kantor BPK Perwakilan Gorontalo. Kemudian, kegiatan itu berkembang dan mulai berkemah ke berbagai tempat. “Kegiatan ini juga untuk menyemangati teman-teman yang suka dengan kegiatan outdoor,” ujarnya.

Gopala dibentuk agar setiap pelaksaan kegiatan outdoor bisa terencana dengan baik. Dwi mengatakan, dalam setiap kegiatan Gopala terdapat pembagian tugas untuk masing-masing anggota.

“Namun, hal yang penting adalah kita semua blended. Kita campur di sini dan semua kerja bareng. Tidak ada Kalan, tidak ada OB. Semua kerja bersama, masak bersama,” ungkapnya.

Menurut Dwi, hal itu dapat mengurangi jarak antara pimpinan dengan para staf di BPK Perwakilan Gorontalo. Dengan suasana yang lebur dan cair, diharapkan dapat menambah motivasi untuk terus bekerja sama.

Sebelum pandemi, ujar Dwi, kegiatan Gopala lebih didominasi kegiatan outdoor berkemah di alam. Akan tetapi, ketika pandemi terjadi, kegiatan berkemah menjadi lebih sulit dilaksanakan.

Gopala kemudian lebih banyak menggelar kegiatan memancing bersama. Bahkan, ketika Ketua BPK Agung Firman Sampurna berkunjung ke Gorontalo, Gopala turut mengajaknya memancing.

Menurut Dwi, dari kegiatan seperti memancing, para anggota Gopala berusaha menangkap hal-hal positif. Dwi menjelaskan, kegiatan memancing itu membutuhkan modal yang lebih besar dibandingkan hasil tangkapan nantinya.

“Lebih mudah ke pasar beli ikan tapi perbedaannya ada pengalaman kita bisa sama-sama lepas dari suasana formal. Intinya itu bahagia,” ujar Dwi.

14/01/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BPK
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Berkontribusi untuk Negeri Lewat BPK

by Admin 1 12/11/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Berkiprah di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) artinya memiliki kewenangan untuk memberikan perbaikan bagi tata kelola keuangan negara. Hal itu sangat dirasakan oleh Plt Kasubaud BPK Perwakilan Papua Subagyo. Menurut Subagyo, kekuatan itu spesial karena tidak dimiliki kementerian/lembaga lain. Kepada Warta Pemeriksa, Subagyo juga mengisahkan pengalaman pemeriksaannya mulai di pusat hingga di BPK Perwakilan Papua. Berikut petikan wawancaranya.

Bagaimana kisah dan pengalaman karier Bapak selama bekerja di BPK?

Saya itu pindahan dari Kementerian Keuangan. Saya bergabung ke BPK itu pada 2004. Saya masuk ke BPK bertepatan dengan kehadiran tiga undang-undang yang menjadi paket undang-undang tentang keuangan negara.

Saat itu, untuk pertama kalinya pemerintah menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP). Kemudian, saya langsung ikut dalam pemeriksaan LKPP saat itu. Sejak 2004, saya ikut memeriksa LKPP hingga 2012. Pertama kali memeriksa LKPP tentunya saya menjadi anggota tim. Kemudian, pada LKPP tahun 2006 saya menjadi ketua subtim.

Pengalaman menarik selama memeriksa LKPP berkaitan dengan pekerjaan lama saya di Kemenkeu. Saya itu dulunya berasal dari Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKUN) yang kemudian menjadi bagian dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu. BAKUN bekerja mengkoordinasi dan mengkompilasi laporan keuangan pemerintah. Jadi saya itu dari BAKUN kemudian justru melakukan pemeriksaan terhadap BAKUN.

Pada saat pemeriksaan, kemudian saya bertemu dengan mantan atasan saya. Wah itu perjuangannya luar biasa karena seperti pengkhianat jadinya. Karena memang saya tahu persis juga bagaimana pekerjaan kompilasi dan penyusunan laporan keuangan dan seluk beluknya.

Ketika itu pemeriksaannya terkait saldo anggaran lebih (SAL). SAL catatan dan SAL fisik itu berbeda. Itu jadi temuan. Dengan temuan itu, saya sempat berdebat panjang dengan mantan atasan saya. Akhirnya temuan tersebut menjadi salah satu alasan pengecualian opini.

Kemudian, pada 2012 saya pindah menangani pemeriksaan laporan keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Badan Pusat Statistik (BPS). Saat itu, ada kejadian menarik terkait dengan pemeriksaan di lapangan untuk menguji Sensus Pertanian pada 2013.

Sensus Pertanian itu basisnya kejujuran. BPS mengumpulkan data dari rumah tangga pertanian, kemudian rumah tangga pertanian itu diharapkan jujur. Kami pun harus melakukan validasi secara sampling atau uji petik bahwa rumah tangga pertanian itu memang sudah menyajikan data yang benar. Ketika kami melakukan sampling tentunya rumah tangga pertanian itu bisa sampai ke pelosok. Kami harus mengambil sampel di tempat-tempat pelosok dan cukup melelahkan. Itu sangat menantang.

Kemudian, saya pindah ke perwakilan BPK pada 2017. Pertama kali bertugas yakni di BPK Perwakilan Maluku Utara. Di situ, tantangannya lebih soal geografisnya yang kebanyakan wilayah perairan. Salah satu lokasi pemeriksaan paling jauh yang saya rasakan itu di Kabupaten Pulau Taliabu. Menariknya, untuk bisa ke Taliabu kami paling cepat harus melewati tiga provinsi. Jadi kami memulai perjalanan naik pesawat dari Ternate kemudian ke Makassar atau lewat Manado.

Kemudian, kami naik pesawat menuju Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah. Nah, malam harinya lanjut naik kapal selama 12 jam untuk menuju Pulau Taliabu. Padahal kan kami memulai perjalanan dari Maluku Utara tapi harus lewat dua provinsi dulu. Total waktu tempuhnya sekitar 24 jam.

Hal yang menantang lagi adalah ketika sudah sampai di sana tidak ada sinyal telepon. Kalau mau mencari sinyal itu kami harus dekat-dekat ke pantai. Itu mungkin sinyal dari Banggai. Kemudian, listrik juga hampir enam jam selalu mati setiap hari. Kondisi air bersih juga terbatas. Saya ketika itu hanya bertugas supervisi jadi saya di sana paling lama sekitar lima hari. Kalau anggota tim bisa lebih lama. Mereka bisa 30 hari di sana.

Kalau di Papua lebih menantang lagi. Saya ditunjuk menjadi Plt Kasubaud Papua III BPK Perwakilan Papua sejak Maret 2021. Salah satu pengalaman menariknya adalah ada suatu entitas pemerintah daerah yang merombak total semua pejabat eselon II atau kepala dinasnya setelah pilkada. Bukan hanya itu, mereka juga bersurat ke BPK dan meminta seluruh personel pemeriksa BPK diganti.

Mereka ingin diperiksa oleh tim baru dan mereka meminta diberikan opini disclaimer. Permintaan mereka seperti itu. Mungkin karena mereka tidak mau dikaitkan dengan pemerintahan sebelumnya. Kami bukannya menuruti tapi untuk menjaga kondusivitas maka kami ganti tim pemeriksa dengan personel baru. Meski begitu, karena di tubuh pemda itu juga banyak orang lama yang diganti maka tidak ada transfer of knowledge terkait data yang dibutuhkan dalam pemeriksaan. Secara otomatis, hasil pemeriksaan pun kami berikan opini disclaimer.

Anda pernah terlibat mengungkap temuan terkait rekening liar pemerintah yang belum dilaporkan dalam neraca LKPP. Bagaimana kisahnya?

Itu pemeriksaan yang kami lakukan dengan Pak Syamsudin yang sekarang menjadi Auditor Utama Keuangan Negara (Tortama) IV. Ketika itu, beliau menjadi ketua subtimnya. Pada 2004, penyusunan LKPP masih baru. Salah satu perubahan yang terjadi dengan adanya LKPP, pemerintah harus menyajikan neraca yang berisi posisi kas, aset, dan lain-lain. Itu harus terdata semua.

Karena masih baru, mungkin penyajian asetnya belum lengkap dibandingkan saat ini. Saat itu, Pak Syamsudin meminta untuk memeriksa kelengkapan dengan mengonfirmasi ke sejumlah bank. Ketika itu, kami tidak bisa melakukan konfirmasi langsung. Kami berkoordinasi dengan Kemenkeu untuk melakukan konfirmasi kepada bank umum.

Sempat ditanyakan juga yang dimaksud rekening pemerintah itu seperti apa? Kemudian kami jelaskan dan kami tanya balik. Kalau di bank umum, rekening pemerintah itu ditandai apa? Nah dengan itu, kemudian kami bisa dapatkan banyak sekali rekening. Kami inventarisir dan klasifikasi rekening-rekening tersebut berdasarkan kementerian/lembaga (K/L) yang memilikinya. Kemudian, kami lakukan konfirmasi juga ke auditor yang menangani K/L tersebut. Banyak sekali langkah konfirmasi yang lakukan dan kami ajukan juga ke pemerintah untuk didata lagi. Salah satu manfaat dengan adanya temuan itu akhirnya dilakukan penertiban rekening oleh pemerintah.

Sejak awal berkarier sampai saat ini, apa perubahan yang Anda rasakan di BPK?

Sejak 2004, saya kira yang paling terasa itu soal penghasilan. Kalau dulu itu tidak ada tunjangan kinerja dan tunjangan lainnya. Sekarang sudah jauh lebih baik. Cuma kadang di sisi lain, memang perbaikan penghasilan yang tinggi itu di beberapa orang justru mengendurkan semangat. Misalnya, karena penghasilan tinggi jadi effort kerjanya tidak optimal. Tapi ada juga yang sebaliknya. Justru dengan gaji yang tinggi, dia berusaha bekerja keras dan melakukan pemeriksaan dengan cermat dan teliti.

Kalau menurut saya, sudah dapat gaji dari BPK itu ya kami harus memberikan kontribusi maksimal. Selain itu, sekarang ini BPK sudah berkiprah sampai ke tingkat dunia. Kami bisa menjadi pemeriksa di lembaga internasional seperti IAEA dan IMO. Itu kelihatan sekali BPK namanya semakin harum.

Apa makna menjadi bagian dari BPK?

Terus terang dibandingkan ketika dulu bekerja di Kementerian Keuangan, saya lebih bangga bekerja di BPK. Menurut saya, di BPK itu kami punya kekuatan untuk melakukan perbaikan. Kalau di Kemenkeu, misalnya, kami baru bisa memberikan perubahan ketika sudah menjadi pimpinan. Sementara itu di BPK, sekelas ketua tim saja bisa ikut memperbaiki atau memberikan rekomendasi yang nantinya bisa bermanfaat. Artinya, kami bisa membantu memperbaiki sesuatu yang perlu perbaikan secara sistematis. Pendapat dan masukan kami sangat luar biasa dan bisa memperbaiki tata kelola keuangan negara. Jadi kami bisa berkontribusi untuk negara.

Bagaimana Anda menilai sinergi antara pimpinan dan rekan kerja di BPK?

Saya kira tidak ada hambatan. Semuanya saling memberikan dukungan. Yang saya alami ketika bekerja di AKN II dulu dan di perwakilan sekarang sangat solid. Mereka sangat mendukung kami. Pada saat itu, antara pimpinan dan kami yang menjadi ketua tim memiliki jarak yang dekat. Diskusinya enak dan kami bisa memberikan saran atau masukan.

Apa harapan Anda untuk BPK ke depan?

Mungkin saya ingin curhat sedikit soal rotasi kerja teman-teman yang ada di perwakilan terutama di wilayah timur. Kalau ke timur itu tidak ada yang mau, tapi kalau ke pusat atau ke barat itu cepat sekali. Saya setuju kalau perwakilan BPK di wilayah timur itu dijadikan lokasi persiapan promosi jabatan. Jadi, ada semacam keadilan dan penyemangat kerja juga.

Kalau terkait citra BPK, ya harapan saya semoga citranya bisa tetap positif. Sehingga, ketika kami melakukan pemeriksaan tetap disegani. Selain tentunya BPK sudah terkenal secara internasional. Jadi saya berharap di dalam negeri, citra BPK itu tetap terjaga dengan baik.

12/11/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail

Berita Lain

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan Urgensi Kolaborasi Nasional
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025

    04/07/2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama

    02/07/2025
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan...

    01/07/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id