WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Saturday, 5 July 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Tag:

anao

BPK-ANAO
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Antisipasi Hal ini, ANAO Gelar Dialog dengan BPK

by Admin 1 23/03/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Auditor general Australian National Audit Office (ANAO) memberikan perhatian terhadap isu laporan keberlanjutan (sustainability report/SR). Karenanya, ANAO pun menggelar dialog dengan tema “Emerging Issue-Sustainability Reporting and the role of the Supreme Audit Institution (SAI)”.

Kegiatan ini merupakan implementasi kerja sama bilateral dan diikuti oleh para pejabat tinggi madya, pejabat tinggi pratama, pejabat struktural BPK, dan pejabat eksekutif ANAO. “Kegiatan ini merupakan upaya ANAO untuk menggali lebih dalam mengenai penyusunan laporan berkelanjutan yang ada di Indonesia dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan),” kata Senior Executive Director ANAO Jane Meade dalam kegiatan yang digelar virtual itu, beberapa waktu lalu.  

Jane Meade pun menekankan bahwa saat ini di Australia belum ada kewajiban untuk menyusun laporan berkelanjutan. Akan tetapi, ke depannya mungkin akan diterapkan. Karenanya, ANAO mengantisipasi dengan melakukan pendalaman dan mengkaji hal ini.

“Saat ini ANAO melakukan pemeriksaan atas performance statement yang merupakan informasi nonkeuangan yang masuk ke dalam laporan keuangan dan bersifat mandatori,” ungkap dia. 

Ditambahkan, dalam pemeriksaan laporan berkelanjutan, setidaknya supreme audit institution (SAI) harus mempertimbangkan beberapa aspek. Di antaranya adalah kurangnya keberterimaan atas standar pemeriksaan terhadap SR. Kemudian mandat SAI, sumber daya untuk melaksanakan pemeriksaan, dan kemampuan dalam pemeriksaan SR.

Sustainability Report Wujud Komitmen BPK Tegakkan Akuntabilitas

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional BPK, Selvia Vivi Devianti menjelaskan bahwa laporan berkelanjutan yang disusun BPK pada 2021 menggunakan standar GRI. Hal itu dijalankan dengan mengungkapkan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial, berdasarkan data yang dimiliki BPK.

“Untuk saat ini BPK belum melakukan pemeriksaan atas laporan berkelanjutan entitas karena belum ada peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan ini. Tetapi BPK telah melakukan pemeriksaan atas implementasi SDGs yang dilakukan entitas, seperti pemeriksaan pengelolaan sampah, penyediaan air bersih, dan lain-lain,” kata Vivi yang juga merupakan supervisor tim penyusun laporan berkelanjutan BPK.

Senior Advisor ANAO untuk BPK Kristian Gage menjelaskan bahwa kegiatan dialog eksekutif ini merupakan implementasi kerja sama bilateral 2022. Tujuannya yaitu untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman antara pejabat senior kedua SAI. Kemudian membahas inisiatif awal dan pendekatan dalam mengaudit laporan berkelanjutan, dalam hal ini informasi nonkeuangan seperti environment, social, and governance (ESG) framework.

23/03/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
ANAO
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Sampaikan Pengembangan EA kepada ANAO

by Admin 1 23/12/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyampaikan pengembangan enterprise architecture (EA) kepada Australian National Audit Office (ANAO). Paparan disampaikan oleh Kepala Biro Teknologi Informasi Pranoto dalam Information Technology Knowledge Sharing sesi IV yang digelar secara virtual pada Selasa (2/11). Diskusi bertema “Developing of Enterprise Resource Planning (ERP)” ini merupakan sesi terakhir diskusi teknologi informasi (TI) pada 2021.

Pada kesempatan itu, Pranoto menyampaikan paparan berjudul “Enterprise Architecture (EA) Development in Audit Board of the Republic of Indonesia”. Dia menyampaikan empat bahasan, yaitu latar belakang pengembangan EA di BPK yang disebut dengan Indonesian SAI Enterprise Architecture (ID-SENTRA), tujuan, roadmap, dan expected output yang diharapkan dalam pengembangan EA.

Terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi BPK mengembangkan EA pada organisasi. Antara lain kebutuhan akan standardisasi sistem informasi yang akan membantu proses bisnis internal BPK dengan tiga kriteria, yaitu simpel, kolaboratif, dan terintegrasi.

Selanjutnya, Pranoto menjelaskan beberapa tujuan utama dalam pengembangan EA BPK. Tujuan itu yakni standardisasi proses dan data, menyediakan satu referensi terpusat untuk merespons berbagai perubahan dalam proses bisnis, pencapaian tujuan dan penilaian kinerja secara lebih efektif, keterpaduan ICT ke dalam proses bisnis organisasi, dan meningkatkan kualitas anggaran dan perawatan proses bisnis menggunakan teknologi informasi.

Sedangkan beberapa tantangan pengembangan EA di BPK adalah kesadaran akan pentingnya EA, kedalaman pemahaman atas proses bisnis yang berbeda, dan sulitnya melakukan pemilihan personel kunci untuk mengembangkan EA organisasi BPK.

Sementara itu, Senior Director, System Assurance and Data Analysis ANAO Ben Thomson memaparkan mengenai studi kasus pemeriksaan enterprise resource planning (ERP) yang dilakukan di Kementerian Pertahanan Australia. Beberapa bahasan yang disampaikan adalah latar belakang pemilihan entitas yang diperiksa, implementasi ERP pada Kementerian Pertahanan Australia, pendekatan pemeriksaan kinerja yang dilakukan, penentuan kriteria pemeriksaan, rangkuman temuan pemeriksaan, dan usulan rekomendasi dan lesson learned yang diperoleh selama pelaksanaan pemeriksaan.

Berdasarkan temuan pemeriksaan ANAO atas implementasi ERP di Kementerian Pertahanan Australia, terdapat beberapa hal penting yang dapat dijadikan pembelajaran dan dapat diperhatikan dalam pemeriksaan ERP. Ini mengingat kompleksitas proyek, besarnya anggaran, dan penggunaan pihak ketiga yang membantu implementasi sistem. Hal penting itu adalah penerapan good governance and risk management serta contract management. n 

23/12/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BPK-ANAO
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Gelar IT Knowledge Sharing Sesi Terakhir pada 2021, Ini yang Dibahas BPK-ANAO

by Admin 1 16/12/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Australian National Audit Office (ANAO) kembali menyelenggarakan Information Technology (IT) Knowledge Sharing sesi IV secara virtual pada Selasa (2/11). Diskusi bertema “Developing of Enterprise Resource Planning (ERP)” ini merupakan sesi terakhir diskusi teknologi informasi (TI) pada 2021.

Diskusi ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama bilateral kedua institusi pada topik TI dan merupakan kelanjutan dari tiga diskusi sebelumnya pada Mei, Juni, Oktober 2021. Sebelumnya telah dibahas beragam topik, yaitu bagaimana data mempertajam peran SAI dalam meningkatkan efisiensi pemeriksaan khususnya pada situasi pandemi. Kemudian peran SAI dan ketahanan siber dalam pemerintahan. Lalu peran SAI dalam mengaudit implementasi e-government.

Tujuan penyelenggaraan diskusi ini adalah untuk berbagi pengetahuan, pembelajaran, dan pengalaman. Khususnya mengenai pengembangan ERP pada organisasi serta pendekatan dan metodologi dalam melakukan pemeriksaan ERP pada entitas pemerintah di kedua negara. Fokus diskusi yaitu pada peran audit TI dalam mendukung pemeriksaan kinerja dan keuangan melalui prosedur yang selaras dengan penerapan sistem baru. Termasuk tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan dan melakukan pemeriksaan ERP serta lessons learned yang dapat diambil sebagai referensi pemeriksaan mendatang. 

Kegiatan kali ini dimoderatori oleh Senior Advisor ANAO untuk BPK Kristian Gage. Sambutan pembukaan dari BPK disampaikan oleh Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Kusuma Ayu Rusnasanti. Sedangkan sambutan pembukaan ANAO disampaikan oleh Senior Executive Director, System Assurance and Data Analytics (SADA), Lesa Craswell. Adapun paparan dari BPK disampaikan oleh Kepala Biro Teknologi Informasi, Pranoto dan paparan dari ANAO disampaikan oleh Senior Director, System Assurance and Data Analysis, Ben Thomson.

Dalam sambutannya, Kusuma Ayu Rusnasanti menyampaikan, BPK dalam proses mengembangkan enterprise architecture (EA) organisasi yang disebut sebagai Indonesian SAI Enterprise Architecture (ID-Sentra). Ini merupakan peta konseptual struktur dan operasi proses bisnis berdasarkan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) yang diselaraskan dengan Supreme Audit Institution-Performance Measurement Framework (SAI-PMF) guna mencapai visi dan hasil bisnis yang diinginkan.

Kusuma menyampaikan bahwa BPK sangat berharap mendapatkan wawasan dari sesi berbagi pengetahuan dan pengalaman dari ANAO. Khususnya dalam melakukan audit ERP pada lembaga di Australia. Pengalaman dan pengetahuan tersebut akan sangat bermanfaat bagi BPK dalam upaya peningkatan kualitas metodologi dan proses audit guna meningkatkan kualitas hasil audit.

Sementara itu, Lesa Craswell menjelaskan bahwa ANAO telah melakukan serangkaian audit kinerja dengan fokus pada transformasi digital, manajemen strategi, dan operasional cybersecurity yang dimulai sejak 2015. Beberapa di antaranya adalah pemeriksaan ERP pada beberapa entitas/lembaga yang memiliki peran strategis di Australia.

ANAO akan memaparkan, salah satu pengalaman pemeriksaan kinerja atas implementasi ERP terhadap Departemen Pertahanan Australia yang meliputi penjelasan latar belakang, metodologi, prosedur, temuan, hasil pemeriksaan, serta lessons learned yang didapatkan dalam pemeriksaan tersebut. 

Lesa berharap, sesi bertukar informasi dan pengalaman ini akan menambah wawasan sekaligus mendapatkan ide-ide baru dan segar dalam pemeriksaan yang berkaitan dengan transformasi digital. Termasuk tantangan yang dihadapi dalam implementasi dan cara mengatasinya. 

Sebagai tindak lanjut atas diskusi tersebut, akan dilaksanakan kembali sesi IT knowledge sharing sesuai workplan kerja sama bilateral pada 2022 dengan topik dan waktu yang akan disepakati oleh kedua institusi.

16/12/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Seberapa Penting Pengukuran Dampak dan Kinerja SAI? Ini Cerita BPK-ANAO

by Admin 1 09/12/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Bahtiar Arif menjelaskan, pengukuran dampak dan kinerja supreme audit institution (SAI) merupakan hal yang penting. Dengan begitu SAI dapat mengukur posisi saat ini dan melakukan pengembangan internal serta menunjukkan kredibilitas kepada pemangku kepentingan eksternal.

“SAI, termasuk BPK dan ANAO, melakukan upaya maksimal untuk menjalankan ISSAI 12 “The Value and Benefits of Supreme Audit Institutions–making a difference to the lives of citizens”. Pengukuran dampak dan kinerja SAI memainkan peran penting dalam semua upaya tersebut,” kata dia dalam dialog eksekutif bertema “Mengukur Dampak dan Kinerja Supreme Audit Institution (SAI)” yang digelar secara virtual pada Kamis (30/9).

BPK, tambah dia, telah melakukan beberapa pendekatan terkait hal ini. Renstra BPK 2020-2024 telah memuat sejumlah indikator untuk menilai dampak dan kinerja BPK di tingkat organisasi. Renstra itu kemudian diturunkan ke indikator kinerja tingkat satuan kerja. Mengingat tantangan yang dihadapi, termasuk pandemi Covid-19, SAI harus memastikan bahwa kerangka kerja, pengukuran, indikator dan target telah mencerminkan kinerja dan dampak yang harus diberikan organisasi kepada publik.

Kegiatan yang digelar BPK dan Australian National Audit Office (ANAO) ini merupakan dialog eksekutif sesi II pada 2021 setelah sebelumnya dilakukan sesi I yang membahas “Aspek Ethics dalam Pemeriksaan Kinerja” pada Juni lalu. Pembicara utama pada kali ini yaitu adalah Kaditama Revbang BPK, B Dwita Pradana. Kemudian Group Executive Director dari Professional Services and Relationships Group Jane Meade dan Group Executive Director dari Performance Audit Services Group Carla Jago dari ANAO.

Kristian Gage, senior advisor ANAO untuk BPK sebagai moderator acara memberikan pengantar bahwa dua lembaga melakukan berbagai pendekatan dalam rangka mengukur dampak dan kinerja organisasi. BPK telah memuat indikator pengukuran kinerja sejak Renstra 2016-2020 dan Renstra 2020-2024 untuk memastikan pencapaian visi dan misi BPK.

Sementara ANAO melalui corporate plan telah memuat pendekatan yang dijalankan untuk mengukur dampak kinerja lembaga. Laporan tahunan ANAO juga mencakup dampak dari pemeriksaan terhadap administrasi publik. Meskipun demikian, masih terdapat tantangan yang dihadapi kedua SAI terkait pengukuran ini. Karenanya, melalui kegiatan ini, kedua SAI berharap dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait pengukuran dampak dan kinerja yang telah dilakukan dan tantangan yang dihadapi.

Dalam paparannya, Kepala Ditama Revbang, B Dwita Pradana menjelaskan mengenai Renstra BPK 2020-2024 dan kaitannya dengan indikator kinerja utama (IKU). Termasuk juga turunannya ke IKU satker, pengukuran dampak dan kinerja, tantangan, dan evaluasi BPK. Hasil pemeriksaan BPK telah berkontribusi kepada keuangan negara dengan memberikan rekomendasi yang memberikan dampak keuangan bagi negara. Dengan total temuan pemeriksaan periode tahun 2016-2019 sejumlah Rp140,60 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa pemeriksaan BPK memberikan nilai tambah bagi perbaikan pengelolaan keuangan negara.  

Sementara Jane Meade, senior executive Director ANAO dalam sambutannya menyampaikan bahwa topik pengukuran dampak dan kinerja SAI merupakan tindak lanjut senior management dialogue antara ketua dan wakil ketua BPK dengan auditor general ANAO. Ini juga usulan pejabat tinggi BPK dalam pembahasan work plan kerja sama.

Di ANAO, kata dia, pengukuran dampak menjadi perhatian dari parlemen. Melalui kegiatan ini, kedua SAI berharap dapat mengeksplor secara lebih mendalam dan saling berbagi pengalaman. Apalagi terdapat kemiripan pendekatan yang dilakukan kedua SAI seperti yang termuat di Renstra BPK dan Corporate Plan ANAO.

Jane Meade dan Carla Jago juga menekankan bahwa informasi kinerja yang baik tidak hanya menyampaikan informasi mengenai apa yang dilakukan, efisiensi, dan kualitasnya. Akan tetapi juga dampak. Di ANAO, dampak kinerja diukur dengan beberapa ukuran. Termasuk persentase dari rekomendasi yang disepakati dengan entitas, rekomendasi yang ditindaklanjuti entitas, dan survei peserta JCPAA (Joint Committee of Public Accounts and Audit) yang puas atas kinerja ANAO dalam memperbaiki sektor publik dan mendukung transparansi dan akuntabilitas.

09/12/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BPK-ANAO
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

­Berbagi Pengalaman Soal e-Government, Ini yang Dibahas BPK-ANAO

by Admin 1 01/12/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berbagi pengalaman mengenai penerapan e-government di Indonesia kepada Australian National Audit Office (ANAO). Pengalaman tersebut khususnya terkait pemeriksaan kinerja atas efektivitas perencanaan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB). 

Ketua Tim Pemeriksaan Kinerja atas Kebijakan e-Government tahun 2018, Cipto Nugroho menjelaskan, hasil pemeriksaan pada 2018 meliputi overview e-government yang diimplementasikan oleh pemerintah pusat di Indonesia. Kemudian proses pemeriksaaan BPK atas e-government dan temuan signifikan beserta rekomendasi yang diberikan oleh tim terkait temuan tersebut.

Disampaikan, pemeriksaan bertujuan untuk menilai efektivitas perencanaan e-government. Dengan ruang lingkup meliputi rencana strategis perencanaan, kebijakan koordinasi, kebijakan sumber daya, dan pencapaian target perencanaan dua entitas yang diperiksa, yaitu Kemenpan RB dan Kominfo.

Hal tersebut disampaikan dalam information technology knowledge sharing sesi III yang digelar secara virtual, Selasa (5/10). Kali ini, tema yang diangkat yaitu “The Role of The SAI in Auditing the Implementation of E-Government”. Ini merupakan kelanjutan program sebelumnya yang dilakukan pada Mei dan Juni 2021 sebagai implementasi kerja sama bilateral kedua institusi pada 2021.

Tujuan penyelenggaraan diskusi adalah saling berbagi pengetahuan, pembelajaran, dan pengalaman. Ini terkait pendekatan dan hasil pemeriksaan BPK dan ANAO dalam perannya memberikan jaminan kepada parlemen atas ketahanan dunia maya (cyber resilience) pemerintah. Fokus diskusi terpusat pada pemeriksaan atas implementasi sistem yang mendukung transformasi digital pemerintahan dan implementasi atas inisiatif e-government dua negara.

Termasuk tantangan yang dihadapi dalam melakukan pemeriksaan serta lessons learned yang dapat diambil sebagai referensi pemeriksaan mendatang. Kegiatan knowledge sharing dimoderatori oleh Senior Advisor ANAO untuk BPK, Kristian Gage.  Sementara itu sambutan pembukaan disampaikan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Internasional BPK, Selvia Vivi Devianti dan Executive Director of System Assurance and Data Analysis Branch (SADA) ANAO, Lesa Craswell.

Dalam sambutannya, Selvia Vivi menyampaikan bahwa Indonesia telah memulai pengembangan e-government pada 2003 melalui Instruksi Presiden No 3 tahun 2003. Setelah hampir 20 tahun berjalan, implementasi e-government di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan untuk menjadi suatu sistem yang andal dan dapat diimplementasikan pemerintah pusat dan daerah. Karenanya pada 2018 BPK melakukan pemeriksaan kinerja atas efektivitas perencanaan sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) di Kemenkominfo dan Kemenpan RB. 

Sementara Lesa Craswell menjelaskan bahwa perkembangan teknologi dan penggunaan teknologi informasi yang masif telah mengubah cara berkerja dan berinteraksi. Ketergantungan pada sistem TI semakin tinggi. Tuntutan publik untuk mendapatkan layanan yang baik, cepat, aman dan transparan pun meningkat.

Oleh karenanya transformasi digital adalah langkah penting dan strategis menjawab kebutuhan tersebut. Tidak hanya di sektor swasta, namun juga sektor publik. Dalam upaya meningkatkan ektifitas layanan publik, satu hal yang dilakukan adalah implementasi e-government.

Dijelaskan, ANAO dan BPK sebagai lembaga pemeriksa keuangan memiliki peran yang sama untuk terus menangani perubahan dalam entitas sektor publik tersebut. Lesa menambahkan bahwa ANAO telah melakukan serangkaian audit dengan fokus pada transformasi digital, manajemen strategi, dan operasional cybersecurity yang dimulai pada 2015. 

Paparan lebih detail dari ANAO disampaikan oleh Acting Executive Director, Systems Assurance and Data Analysis Branch (SADA) Xiaoyan Lu dan Senior Director, Systems Assurance and Data Analysis Branch, ANAO Edwin Apoderado. Xiaoyan dan Edwin menyampaikan beberapa topik.

Pertama, e-government dan transformasi yang dilakukan oleh The Australian Public Service. Dijelaskan pula beberapa tonggak perubahan transformasi pada layanan publik di Australia yang dimulai pada 2010. Kemudian, pembentukan Digital Transformation Agency pada 2015 serta dilanjutkan penyusunan Digital Transformasi Agenda pada 2016 dan Establishment of Cyber Security Unit pada 2017.

Kedua, pemeriksaan e-government yang dilakukan oleh ANAO beserta hasil-hasil temuan pemeriksaan yang diperoleh. Saat ini, terdapat 84 high cost IT project yang diberada di bawah Pemerintah Australia yang menjadi fokus dalam pemeriksaan ANAO karena memiliki nilai yang sangat besar, vital, dan sangat strategis. Terdapat setidaknya 7 contoh pemeriksaan e-government yang pernah dilakukan ANAO.

Pemeriksaan itu meliputi cybersecurity audits, records management in health, myGov Digital Services, costs and benefits of the reinventing the Australian Tax Office (ATO) program, administration of medicare electronic claiming arrangements, shared services, dan IT outages at the ATO.  Ketiga, studi kasus dalam pelaksanaan pemeriksaan program eCensus. Keempat adalah penjelasan mengenai pemeriksaan e-government lainnya yang pernah dilakukan oleh ANAO dan lessons learned yang diperoleh.

01/12/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail
ANAO
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Empat Hal yang Disampaikan ANAO kepada BPK Terkait QA

by Admin 1 25/10/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Australian National Audit Office (ANAO) berbagi pengalaman terkait dengan quality assurance/QA (penjaminan mutu). Hal itu dilakukan melalui QA discussion sesi III yang digelar bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Tema yang diangkat kali ini yaitu “Contemporary quality approaches: Risk-based file selection and review” dan dilaksanakan secara virtual pada Selasa (28/9).

Paparan dari ANAO disampaikan oleh Executive Director of Professional Services and Relationships Group (PSRG) ANAO, Clea Lewis dan Senior Director of Professional Services and Relationships Group (PSRG) Amelia Pomery. Ada beberapa hal yang mereka sampaikan pada kesempatan itu.

Pertama, overview prinsip-prinsip International Standard on Quality Management 1 (ISQM1) dalam pelaksanaan penjaminan mutu pemeriksaan di ANAO. Ini meliputi definisi, prinsip dasar, dan berbagai penjaminan mutu yang disyaratkan dalam ISQM1. Kemudian bagaimana standar tersebut dimasukkan ke dalam Australian Auditing Standard on Quality Control 1 (ASQC1) yang dijadikan dasar bagi ANAO untuk merancang dan membuat kerangka penjaminan mutu pemeriksaan.

Kedua, quality framework and plan yang diterapkan di ANAO dalam semua jenis penjaminan mutu yang dilakukan. Yaitu penjaminan mutu dalam in-house audit cold QA, contracted audit cold QA, in house audits The Australian Securities and Investment Commision (ASIC) QA, dan real-time review hot QA.

Ketiga, kebijakan ANAO terkait reviu penjaminan mutu pemeriksaan dan implementasi pendekatan berbasis risiko dalam pemilihan file/dokumen audit yang akan direviu tim berdasarkan kebijakan ANAO. Keempat, pengalaman ANAO terkait implementasi pendekatan berbasis risiko yang dilakukan dalam proses reviu atas dokumen yang telah dipilih.

Pemaparan berupa penjelasan terkait berbagai hal dan studi kasus yang ditemui dalam pelaksanaan penjaminan mutu. ANAO juga memberikan berbagai contoh format kertas kerja pemeriksaan penjaminan mutu yang selama ini digunakan untuk dapat dijadikan referensi bagi reviewer BPK.

QA discussion sesi III merupakan kelanjutan dari diskusi topik quality assurance yang digelar sebelumnya pada 5 Mei dan 28 Juni 2021. Rangkaian ini merupakan implementasi kerja sama bilateral kedua institusi pada 2021.

Tujuan penyelenggaraan diskusi adalah saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Khususnya terkait pelaksanaan reviu untuk menjamin mutu pemeriksaan dan implementasi International Standard on Quality Management 1 (ISQM1) di ANAO. Ada dua aspek penting pelaksanaan reviu yang dibahas, yaitu risk-based file selection dan risk-based file review.

Kegiatan ini dimoderatori oleh Senior Advisor ANAO untuk BPK, Kristian Gage. Sementara sambutan pembukaan disampaikan oleh Inspektur Penjaminan Keyakinan Mutu Pemeriksaan, Rita Amelia, Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Internasional, Selvia Vivi Devianti, dan Clea Lewis.

Sebagai tindak lanjut atas diskusi sesi III, BPK dan ANAO akan kembali menyelenggarakan diskusi mengenai quality assurance sesi IV. Diskusi itu akan fokus terhadap keterlibatan, komunikasi, dan pelaporan hasil penjaminan mutu yang lakukan oleh reviewer untuk mendorong peningkatan kualitas hasil pemeriksaan organisasi.

25/10/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BPK-ANAO
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Kembali Gelar Pelatihan dengan ANAO, Ini 6 Poin Pembahasannya

by Admin 1 18/10/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Australian National Audit Office (ANAO) kembali menyelenggarakan Introduction to IT Audit Training Tahap II secara virtual, Senin (30/8). Kegiatan ini merupakan kelanjutan pelatihan sesi pertama yang telah diselenggarakan pada 16 Agustus lalu.

Narasumber ANAO pada sesi II ini masih sama dengan sesi I, yaitu Senior Director, Systems Assurance and Data Analysis Group (SADA) Edwin Apoderado dan Senior Director, Professional Services and Relationships Group Dale Stoddart. Sementara itu, moderator dilakukan oleh Senior Advisor ANAO untuk BPK Kristian Gage.

Kali ini, Dale dan Edwin memulai pemaparan overview IT audit process yang telah dibahas pada sesi pertama. Selanjutnya, mereka melakukan pembahasan yang berfokus pada proses penyusunan Information Technology General Control (ITGC) secara terperinci dan bagaimana keseluruhan operasi ITGCs secara efektif.

Terdapat enam subbahasan yang dipaparkan. Pertama design, implementation, and operating effectiveness. Bagian ini membahas ruang lingkup yang meliputi pemahaman dan mengevaluasi ITGCs entitas sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah audit TI. Kedua, IT change management-controls and testing yang membahas evaluasi yang dilaksanakan terkait dengan manajemen perubahan teknologi informasi yang dilakukan oleh entitas. Pada bagian ini dijelaskan beberapa skenario kasus yang ditemukan dalam melakukan penilaian atas sistem informasi entitas dan respons auditor teknologi informasi (TI) terhadap berbagai skenario kasus tersebut.

Ketiga, access to program and data-controls and testing. Bagian ini menjelaskan bagaimana melakukan kontrol dan tes terhadap akses data dan program yang dilakukan entitas untuk menentukan sejauh mana sistem pengendalian internal entitas telah diterapkan. Kemudian apakah cukup efektif untuk meminimalisasi berbagai bentuk penyimpangan terhadap akses program dan data.

Keempat, program development-controls and testing. Pada bagian ini dijelaskan bagaimana melakukan kontrol dan penilaian terhadap pengembangan program yang dilaksanakan oleh entitas. Kelima computer operations-controls and testing. Pada bagian ini ANAO menjelaskan pentingnya melakukan tes terhadap bagaimana entitas mengoperasikan komputer dan mengimplementasikan fungsi kontrol secara efektif.

Kenam, evaluate exceptions yang menjelaskan bagaimana auditor mengambil sikap jika terdapat beberapa pengecualian yang ada dalam program atau ITGCs entitas dan melakukan evaluasi atas pengecualian tersebut dengan melakukan root cause analysis. Dengan begitu mampu menemukan kesimpulan apakah pengecualian tersebut berdampak pada transaksi, control, dan laporan keuangan atau tidak.

Sebagai penutup, Kepala Bagian Kerja Sama Internasional Kusuma Ayu Rusnasanti berharap agar pelatihan ini tidak hanya memperluas wawasan dan pengetahuan para peserta dalam audit TI. Akan tetapi, pengetahuan yang diperoleh tersebut juga dapat diterapkan dan diimplementasikan dalam penugasan pemeriksaan yang lebih berkualitas. Auditor juga diharapkan mendapatkan lesson learnt sebagai bahan pembelajaran dan perbaikan pada masa mendatang.

Introduction to IT Audit Training Tahap II diselenggarakan untuk dapat memberikan pemahaman dan gambaran umum mengenai pendekatan audit yang dilakukan ANAO dalam melakukan audit teknologi informasi (TI) guna mendukung audit laporan keuangan. Sedangkan expected output pelatihan ini yaitu meningkatnya wawasan pemeriksa BPK dalam pelaksanaan audit TI.

Tujuan selanjutnya yaitu untuk mendapatkan berbagai insight dan lesson learnt dari pengalaman ANAO untuk mengoptimalkan pelaksanaan pemeriksaan keuangan dan meningkatkan mutu hasil pemeriksaan BPK. Acara ini diikuti oleh 65 peserta yang terdiri dari para auditor dari unit kerja pemeriksaan kantor Pusat dan Perwakilan di seluruh Indonesia. Hadir juga Direktorat Litbang dan observer dari Badan Diklat PKN BPK.

18/10/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail
ANAO
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Berikut Cara ANAO Pertahankan Keterlibatan dan Motivasi Pegawai Saat Pandemi

by Admin 1 08/10/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Seperti yang terjadi di Indonesia, Covid-19 juga telah berdampak signifikan pada cara kerja Australian National Audit Office (ANAO). Terkait dengan itu, ANAO pun menekankan pentingnya tingkat keterlibatan dan motivasi pegawai pada saat bekerja dari rumah (WFH) pada masa pandemi.

Group Executive Director Professional Services & Relationships Group ANAO Jane Meade menjelaskan, ketika Pemerintah Australia menerapkan kebijakan lockdown, sebagian besar staf ANAO juga bekerja dari jarak jauh sesuai dengan protokol pembatasan jarak sosial dari pemerintah dan peraturan tempat kerja. “Sementara staf ANAO bekerja dari rumah mereka masing-masing, sangat penting untuk mempertahankan tingkat keterlibatan dan motivasi mereka melalui pengembangan tim dan budaya organisasi yang kuat,” kata dia.

Hal tersebut disampaikan Jane dalam Senior Management Dialogue Sesi III pada Selasa, 3 Agustus 2011. Acara hasil kerja sama ANAP dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) itu diselenggarakan secara virtual dan mengusung topik “Memahami dan Menanggapi Dampak Covid-19 terhadap Aspek Sumber Daya Manusia pada SAI”. Acara ini merupakan kelanjutan dari rangkaian  kegiatan Senior Management Dialogue Sesi I dan II yang telah digelar pada 10 Juni dan 30 Juli 2021 yang lalu.

Jane menyampaikan bahwa di ANAO, para staf menerima pesan teks harian dan sarana komunikasi internal lainnya, seperti buletin untuk mengoptimalkan proses komunikasi. Produktivitas pegawai dikelola melalui manajer yang akan tetap berhubungan secara teratur dengan staf melalui pertemuan virtual dan pemantauan terhadap pekerjaaan yang dikirimkan.

Lebih lanjut, ujar Jane, ANAO mengakui bahwa pengaturan kerja yang fleksibel pada masa pandemi ini dapat memberikan peluang dan manfaat bagi pegawai, klien audit, dan bagi organisasi secara keseluruhan. 

Selain Jane, paparan dari ANAO juga disampaikan oleh Corporate Management Group Jacquie Walton, dan Senior Director, People Support Trish Mardiyants. Jacquie Walton menambahkan bahwa ANAO berfokus untuk dapat menyediakan opsi pengaturan kerja yang fleksibel bagi karyawan.

Ini sembari terus berusaha untuk dapat mempertahankan tanggung jawab organisasi dalam mengelola kesehatan dan keselamatan kerja pegawai. “Bagi ANAO sangatlah penting untuk dapat berfokus menilai dan mampu melihat pekerjaan yang dihasilkan oleh pegawai, bukan hanya kuantitas jam kerja,” ujar dia. 

Trish Mardiyants selaku senior director, People Support ANAO menambahkan, dalam rangka mendukung penerapan bekerja dari rumah, ANAO memberikan dukungan kepada para pegawainya. Hal itu antara lain dengan meminjamkan fasilitas kantor kepada pegawai, mulai dari kursi kerja sampai perangkat computer. Kemudian memberikan tips dalam rangka mendukung kondisi kerja yang berubah dan memberikan panduan dalam mempertahankan produktivitas, baik bagi pegawai, manajer, maupun pimpinan tinggi organisasi.

08/10/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BPK-ANAO
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK-ANAO Bahas Dampak Pandemi Terhadap SDM SAI

by Admin 1 04/10/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bekerja sama dengan Australian National Audit Office (ANAO) kembali menyelenggarakan Senior Management Dialogue Sesi III pada Selasa, 3 Agustus 2011. Acara diselenggarakan secara virtual dan mengusung topik “Memahami dan Menanggapi Dampak Covid-19 terhadap Aspek Sumber Daya Manusia pada SAI”.

Acara ini merupakan kelanjutan dari rangkaian  kegiatan Senior Management Dialogue Sesi I dan II yang telah digelar pada 10 Juni dan 30 Juli 2021 yang lalu. Acara dimoderatori oleh Senior Advisor ANAO untuk BPK, Kristian Gage dan dihadiri oleh pejabat tinggi ANAO, pejabat tinggi madya dan beberapa pejabat tinggi pratama BPK. Termasuk juga perwakilan Biro SDM BPK, selaku unit kerja yang mengelola SDM di BPK.

Acara diskusi tingkat manajemen ini dibuka dengan sambutan Sekretaris Jenderal BPK, Bahtiar Arif dan Group Executive Director Professional Services & Relationships Group ANAO Jane Meade.  Dalam kesempatan itu, Bahtiar Arif membahas empat isu utama terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap SDM.

Sementara itu, paparan dari ANAO disampaikan oleh Jane Meade, Senior Executive Director, Corporate Management Group Jacquie Walton, dan Senior Director, People Support Trish Mardiyants.

Selepas paparan dari kedua SAI, Kristian Gage selaku moderator memimpin sesi tanya jawab.  Dalam kesempatan tersebut, Kepala Direktorat Revbang, B Dwita Pradana menyoroti masalah bagaimana ANAO memperhitungkan risiko dari penerapan sistem kerja pada masa pandemi. Menanggapi pertanyaan tersebut, Jane Meade menjawab bahwa ANAO mendiskusikan dan menyusun daftar risiko ketika menerapkan kebijakan-kebijakan baru sehingga risiko dapat dimitigasi.

Sementara itu, Kepala Direktorat Utama tama Binbangkum, Blucer W Rajagukguk menyampaikan pertanyaan mengenai dampak pada aspek legal dari situasi WFH di ANAO. Ini mengingat bahwa dalam penerapan sistem kerja seperti sekarang, banyak menuntut penggunaan sistem dan teknologi informasi.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Jane menyampaikan bahwa prosedur TI dalam audit yang digunakan selama pandemi tidak mengalami banyak perubahan dari sebelum pandemi. Berdasarkan peraturan, ANAO memiliki hak hukum untuk mendapatkan akses ke database entitas.

Sebenarnya ANAO sudah lama berencana melakukan direct access tersebut, namun mendapatkan resistensi dari entitas. Bisa dikatakan dengan adanya pandemi ini, terjadi perubahan terhadap cara kerja dan pengumpulan data yang memungkinkan ANAO berhasil memperoleh akses ke database entitas. Alih-alih menambah risiko, penggunaan akses ini menciptakan efisiensi bagi ANAO dalam pengumpulan data dan pengendalian yang ada dalam database entitas.

Dalam sesi penutupan acara, Kristian Gage menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh pihak, baik dari BPK maupun ANAO, yang telah mendukung rangkaian acara senior management dialogue hingga dapat terlaksana dengan lancar. Kristian berharap, rangkaian acara ini dapat bermanfaat bagi kedua institusi dalam meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang.

04/10/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail
ANAO
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

ANAO Paparkan Perjalanan Pengembangan IT Audit

by Admin 1 28/09/2021
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Australian National Audit Office (ANAO) menjelaskan secara singkat perjalanan pengembangan IT audit di lembaganya. Termasuk juga risiko pemeriksaan keuangan yang semakin meningkat seiring dengan peningkatan ancaman keamanan data dan informasi di dunia maya/siber.

Hal tersebut disampaikan dalam acara virtual ANAO dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bertajuk “Introduction to IT Audit Training”, Senin (16/8). Kegiatan ini merupakan pelatihan kedua setelah pada Maret lalu diselenggarakan training yang sama. Narasumber ANAO pada pelatihan ini adalah Senior Director, Systems Assurance, and Data Analysis Group (SADA) Edwin Apoderado. Kemudian Senior Director, Professional Services, and Relationships Group Dale Stoddart.

Terdapat empat sub topik utama yang dibahas dalam sesi I. Pertama, yaitu “Relevance of IT environment to financial audit” yang membahas relevansi teknologi informasi dalam pemeriksaan laporan keuangan. Pendekatan pemeriksaan yang dilakukan ANAO berfokus pada dua hal, yaitu information based dan risk responsive. Risiko terkait data sangat mungkin berdampak pada pemeriksaan keuangan yang dilakukan.

Kedua, “Overview–IT audit in the financial statement audit”. Bagian ini menjelaskan proses pelaksanaan IT audit yang dilakukan ANAO. Meliputi penjelasan detail kegiatan dari setiap proses baik perencanaan (planning), pelaksanaan (execution), dan penyelesaian (completion) pemeriksaan.

Topik ketiga, “Understand the IT environment and IT dependencies”. Bagian ini menjelaskan mengenai pentingnya memahami lingkungan pengendalian terkait teknologi informasi serta dependensi TI dari entitas guna merancang strategi audit yang akan disusun baik oleh tim pemeriksa laporan keuangan dan tim pemeriksa TI.

Sedangkan pada bagian terakhir atau keempat, dibahas “Developing on IT audit strategy”. Bagian ini berisi penyusunan strategi audit teknologi informasi dan berbagai konsekuensi atas kebergantungan pada “information technology general control system” (ITGCs) dalam pemeriksaan laporan keuangan.

“Introduction to IT Audit Training” diikuti oleh 65 peserta yang terdiri dari para auditor dari unit kerja pemeriksaan Kantor Pusat dan Perwakilan di seluruh Indonesia, Direktorat Litbang, dan dihadiri juga oleh observer dari Badan Diklat PKN BPK. Acara dimulai dengan pembukaan dari moderator, yaitu Senior Advisor ANAO untuk BPK Kristian Gage.

Acara kemudian dilanjutkan sambutan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerja Sama Internasional Selvia Vivi Devianti. Selvia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada ANAO yang telah secara konsisten menjadi mitra BPK dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia di BPK di berbagai bidang, khususnya pengembangan IT audit.

Lebih lanjut, Selvia berharap agar kegiatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh para peserta dengan berkontribusi aktif dalam diskusi. Selanjutnya hasil pelatihan dapat dibagikan kepada rekan-rekan pemeriksa pada unit kerja masing-masing guna mengoptimalkan manfaat pelatihan bagi BPK. 

Tujuan penyelenggaraan pelatihan ini adalah memberikan pemahaman dan gambaran umum mengenai pendekatan audit yang dilakukan ANAO dalam melakukan audit teknologi informasi (TI) guna mendukung audit laporan keuangan. Sedangkan expected output pelatihan ini adalah meningkatnya wawasan pemeriksa BPK dalam pelaksanaan audit teknologi informasi. Kemudian diperolehnya berbagai insight dan lesson learnt dari pengalaman ANAO untuk mengoptimalkan pelaksanaan pemeriksaan keuangan dan meningkatkan mutu hasil pemeriksaan BPK.

Setelah paparan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab interaktif. Para peserta secara aktif menyampaikan pertanyaan dan tanggapan terkait berbagai hal yang dipaparkan. Misalnya saja, implementasi ITGC pada pemeriksaan selain pemeriksaan keuangan dan area-area yang paling berisiko dalam implementasi IT audit yang harus mendapatkan perhatian auditor.

Kemudian, implementasi IT audit untuk entitas yang belum memiliki data yang tersistematisasi dalam sebuah database yang andal. Serta, berbagai pendekatan untuk melakukan tes atas lingkungan informasi teknologi yang dimiliki entitas/auditee. Sebagai kelanjutan dari pelatihan sesi pertama ini, akan dilakukan pelatihan sesi kedua yang akan membahas kelanjutan topik audit teknologi informasi pada Senin, 30 Agustus 2021.

28/09/2021
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Newer Posts
Older Posts

Berita Lain

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan Urgensi Kolaborasi Nasional
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025

    04/07/2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama

    02/07/2025
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan...

    01/07/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id