WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Monday, 7 July 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Author

Admin 1

Ilustrasi pemeriksaan BPK (Foto: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

23 Pemda Belum Pernah Raih Opini WTP

by Admin 1 02/03/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) terus mengalami peningkatan. Ini tecermin dari jumlah capaian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) LKPD yang telah melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Kendati demikian, masih terdapat 23 pemda yang sampai saat ini belum pernah meraih opini WTP sejak pertama kali diaudit oleh BPK.

Berdasarkan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I Tahun 2022, hasil pemeriksaan BPK atas 541 LKPD tahun 2021 mengungkapkan opini WTP atas 500 (92,4 persen) LKPD, opini wajar dengan pengecualian (WDP) atas 38 LKPD (7 persen), dan opini tidak menyatakan pendapat (TMP) atas 3 LKPD (0,6 persen) LKPD. Adapun satu pemda, yaitu Pemerintah Kabupaten (pemkab) Waropen di Provinsi Papua, saat IHPS I tahun 2022 disusun belum menyampaikan laporan keuangan unaudited kepada BPK.

“Kajian ini bertujuan antara lain untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas LKPD dan ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban penyampaian LKPD kepada BPK pada 23 pemda yang belum pernah memperoleh opini WTP sejak diaudit pertama kali.”

Namun demikian, dari 542 pemda, termasuk Pemkab Waropen, terdapat 23 pemda yang sampai dengan semester I 2022 belum pernah memperoleh opini WTP. Sebanyak 23 pemda tersebut terdiri atas 22 pemkab dan satu pemerintah kota yang tersebar di tujuh provinsi.

Sebanyak 13 pemda di antaranya belum pernah memperoleh opini WTP selama lebih dari 15 tahun (15 LKPD). Dua dari 23 pemda tersebut, yaitu Pemkab Waropen dan Pemkab Mamberamo Raya. LKPD kedua pemkab tersebut selalu memperoleh opini TMP.

Selain itu, dari 23 pemda tersebut, sebanyak delapan pemda (35 persen) menyampaikan laporan keuangan unaudited kepada BPK tidak tepat waktu sesuai ketentuan undang-undang. Salah satu pemda yang terlambat menyampaikan laporan keuangannya yaitu Pemkab Waropen yang baru menyampaikan laporan keuangannya kepada BPK tanggal 15 Agustus 2022.

Terkait dengan itu, Staf Ahli Bidang Keuangan Pemerintah Daerah BPK Dadang Ahmad Rifa’i telah melakukan kajian bertajuk “Kajian Faktor Penyebab Rendahnya Kualitas LKPD: Studi pada Daerah yang Belum Memperoleh Opini WTP”. Kajian ini untuk membantu mengurai permasalahan dan mencari solusi terhadap pemda yang kualitas LKPD-nya masih rendah.

“Kajian ini bertujuan antara lain untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab rendahnya kualitas LKPD dan ketidakpatuhan pemenuhan kewajiban penyampaian LKPD kepada BPK pada 23 pemda yang belum pernah memperoleh opini WTP sejak diaudit pertama kali,” kata Dadang dalam laporan kajian yang diterima Warta Pemeriksa.

Hasil Pemeriksaan BPK tak Berhenti di Opini WTP

Berdasarkan hasil kajian, ada beberapa penyebab utama rendahnya kualitas LKPD. Beberapa penyebab tersebut adalah kurangnya komitmen kepala daerah, belum optimalnya peran inspektorat daerah, hingga belum memadainya kompetensi SDM pengelola keuangan dan belum optimalnya penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan.

“Hasil kajian juga menunjukkan bahwa rata-rata jumlah kasus permasalahan ketidakpatuhan dan nilai kerugian akibat permasalahan ketidakpatuhan pada 23 pemda yang belum mencapai opini WTP, lebih tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata pemda secara nasional,” kata Dadang.

02/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Selangkah Lagi, BPK akan Mendapat Kepercayaan Pemeriksa Eksternal WIPO

by Admin 1 27/02/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kini sedang dalam proses untuk menjadi pemeriksa eksternal Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia atau World Intellectual Property Organization (WIPO) periode 2024-2029. Ini merupakan upaya BPK dalam meningkatkan kiprahnya di dunia internasional. 

Proses seleksi telah memasuki tahap akhir. BPK sebagai salah satu dari tiga kandidat terpilih telah melakukan presentasi lisan di hadapan tim seleksi panel di kantor pusat WIPO di Jenewa, Swiss, Jumat (10/2/2023).

“Presentasi lisan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses seleksi pemeriksa eksternal WIPO periode 2024-2029 yang telah dimulai sejak 2022. Pada tahap ini, BPK bersaing dengan dua lembaga pemeriksa atau supreme audit institutions (SAI) lainnya, yaitu SAI Kenya, dan SAI Chile.”

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono menyampaikan sejumlah komitmen BPK jika terpilih menjadi pemeriksa eksternal WIPO periode 2024-2029. Wakil Ketua BPK mengatakan, pemeriksaan BPK atas laporan keuangan WIPO akan memberikan banyak nilai tambah.

Beberapa nilai tambah itu adalah dapat membangun kepercayaan pemangku kepentingan, meningkatkan operasi bisnis WIPO, serta menerapkan komunikasi yang efektif untuk dampak hasil pemeriksaan yang lebih besar.

Selain itu, BPK meyakini pemeriksaan yang dilakukan dapat memperkuat pengendalian internal dan tata kelola guna mendukung WIPO dalam memastikan pengelolaan keuangan negara yang sehat dan berhati-hati. “Mengingat pentingnya perlindungan kekayaan intelektual, BPK sangat ingin menjadi mitra strategis WIPO, selaku pemangku kepentingan utama perlindungan kekayaan intelektual di seluruh dunia. BPK berkomitmen bahwa pemeriksaan yang dilakukan akan memberikan nilai tambah bagi WIPO,” kata Wakil Ketua BPK.

Presentasi lisan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses seleksi pemeriksa eksternal WIPO periode 2024-2029 yang telah dimulai sejak 2022. Pada tahap ini, BPK bersaing dengan dua lembaga pemeriksa atau supreme audit institutions (SAI) lainnya, yaitu SAI Kenya, dan SAI Chile. Tim seleksi panel terdiri dari tujuh orang diplomat yang berasal dari Aljazair, Republik Dominika, Jerman, Rusia, India, Cina, dan Slovakia, serta tiga orang manajemen WIPO.

Enam Tahun Jadi Pemeriksa IAEA, Ini Best Practice yang Didapat BPK

Wakil Ketua BPK juga menyampaikan informasi umum mengenai BPK, antara lain, mengenai sumber daya manusia (SDM) dan pengalaman pemeriksaan yang dimiliki BPK. Sementara itu, Sekjen BPK menjelaskan susunan tim, pendekatan pemeriksaan, serta usulan biaya pemeriksaan jika BPK terpilih sebagai pemeriksa eksternal WIPO periode 2024-2029.

Kandidat terpilih pemeriksa eksternal WIPO periode 2024-2029 akan diumumkan di The 64th Series of Meetings of the Assemblies of the Member States of WIPO pada Juli 2023

27/02/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Gedung BPK
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Makin Canggih, BPK Perkuat Layanan Lewat Perangkat Mobile

by Admin 1 23/02/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengembangkan BPK One Apps sebagai aplikasi yang dikembangkan dengan platform mobile. Aplikasi itu tersedia untuk pengguna android dan Ios untuk memudahkan pegawai mengakses layanan yang biasa digunakan melalui perangkat mobile.

BPK Perkuat Pemanfaatan Big Data dalam Pemeriksaan

BPK One Apps diperlukan karena perangkat mobile lebih banyak diakses pengguna, serta dapat dilakukan personalisasi fitur dan notifikasi. Hal itu merupakan bagian dari Rencana Strategis Badan Pemeriksa Keuangan (Renstra BPK) Tahun 2020–2024 yang mengamanatkan implementasi transformasi digital untuk mencapai visi dan misi BPK.

Sebagai salah satu bentuk implementasi digital tersebut, BPK telah mengembangkan Digital Enterprise Architecture (DNA). Hal ini juga sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Sekretaris Jenderal BPK Nomor 44 Tahun 2022 tanggal 22 Juli 2022.

Saat ini, terdapat beberapa fitur BPK One Apps yang telah dikembangkan, yaitu fitur presensi, dimanfaatkan pengguna untuk melakukan presensi. Kemudian, fitur aktivitas untuk mencatat aktivitas harian yang telah dilakukan pegawai, fitur kalender untuk memastikan presensi dan pencatatan aktivitas telah dilakukan, disajikan dalam bentuk kalender.

“Pada tahap awal, terdapat empat fitur utama yaitu beranda, pemeriksaan, layanan manajemen, dan download mobile app.”

Kemudian, fitur SIAP yang memberikan informasi penugasan pemeriksaan, reviu, dan status PKP, fitur layanan TI untuk mengajukan dan memantau proses permintaan layanan TI. Lalu fitur izin untuk mengajukan izin dari bawahan kepada atasan.

BPK juga mengembangkan BPK One Web yang dapat diakses melalui go.bpk.go.id. BPK One Web akan menjadi media kerja utama office automation dan dapat menyediakan personalisasi fitur dan notifikasi. BPK One Web juga mempermudah akses ke semua aplikasi internal BPK.

Pada tahap awal, terdapat empat fitur utama yaitu beranda, pemeriksaan, layanan manajemen, dan download mobile app. Pengembangan BPK One Web akan dilakukan secara berkelanjutan.

Canggih, Ini Peran Big Data Analytics dalam Pemeriksaan LKPP Tahun 2020

Fitur yang tersedia saat ini akan terus dikembangkan untuk mendukung implementasi office automation. Penambahan fitur tersebut antara lain terkait dengan kepegawaian, fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna, serta data analytics.

23/02/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ilustrasi pegawai BPK (Foto: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ini Hubungan Transformasi Jabatan Fungsional dengan Reformasi Birokrasi

by Admin 1 22/02/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo menyambut baik adanya penyederhanaan birokrasi melalui transformasi tata kelola jabatan fungsional. Penyederhanaan birokrasi diharapkan berdampak luas terhadap transformasi institusi terhadap pemerintahan.

Seperti diketahui, Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengeluarkan regulasi baru mengenai jabatan fungsional (JF), yaitu Peraturan Menteri PAN RB (PermenPANRB) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional. Beleid tersebut merupakan penyempurnaan dari PermenPANRB Nomor 13/2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Honorer Bakal Dihapus, Bagaimana dengan BPK?

John Wempi mengatakan, transformasi jabatan fungsional diharapkan bisa mendorong pemerintahan yang akuntabel, bersih, efektif, efisien serta menciptakan pengalaman unik yang berkualitas.

“Dengan terbitnya PermenPANRB Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional diharapkan memberikan lompatan besar terhadap percepatan reformasi birokrasi, dan transformasi institusi, yang sedang, dan terus kita laksanakan,” kata John Wempi saat menghadiri sosialisasi PermenPANRB Nomor 1/2023 di Jakarta, belum lama ini.

Dengan adanya aturan ini, kata dia, pola pikir pejabat harus berubah dari yang tadinya berorientasi pada angka kredit menjadi berorientasi pada kinerja. Ini akan membuat ASN menjadi lebih lincah, dinamis dan produktif, serta memiliki dampak langsung pada indikator kinerja institusi.

Dia menambahkan, PermenPANRB Nomor 1 Tahun 2023 akan efektif dalam mengubah komposisi jabatan yang ada di pemerintah daerah saat ini. “Pemerintah daerah diharapkan pahami, pelajari, dan konsultasikan kepada Kemendagri dan KemenPANRB soal hal ini,” tutur dia.

Menurut John Wempi, salah satu hal penting dari beleid ini adalah pejabat pemerintah tidak boleh lagi disibukkan dengan hal-hal bersifat administratif, yang tidak berdampak langsung dengan pelayanan publik. Oleh karena itu, ia menilai aturan baru jabatan fungsional akan berdampak positif kepada birokrasi pemerintahan serta kompetensi dan peningkatan kapasitas SDM.

Seperti Apa Mutasi Pegawai di Lingkungan Kemenkeu?

Menteri PANRB Azwar Anas menyampaikan, terdapat sejumlah perubahan dalam pengelolaan JF yang kini diatur dalam Peraturan Menteri PAN RB (PermenPANRB) Nomor 1 Tahun 2023. Salah satu perbedaan dari aturan terbaru adalah mengenai tugas JF. Sebelumnya, pejabat fungsional lebih berfokus pada pemenuhan angka kredit. Sedangkan saat ini, pejabat fungsional difokuskan pada capaian kinerja organisasi.

Tugas dan Ruang Lingkup Jabatan Fungsional

1. Pelayanan teknis fungsional berbasis keahlian dan keterampilan tertentu pada unit organisasi

2. Penyusunan ruang lingkup setiap jenjang jabatan fungsional

3. Pemenuhan ekspektasi kinerja

Kedudukan Jabatan Fungsional

1. Jabatan fungsional berkedudukan di bawah jabatan pimpinan tinggi (JPT), administrator, pengawas, dan pejabat fungsional lain

2. Pejabat fungsional bekerja dalam sistem kerja kolaboratif, baik dalam atau lintas unit organisasi

3. Mendukung pada organisasi yang tangkas dan dinamis

Sumber: KemenpanRB

22/02/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ilustrasi pegawai BPK (Sumber: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ada Regulasi Baru, Apa Saja Perubahan Terkait Jabatan Fungsional?

by Admin 1 21/02/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Kementerian Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi (PANRB) mengeluarkan regulasi baru mengenai jabatan fungsional (JF). Terdapat sejumlah perubahan dalam pengelolaan JF yang kini diatur dalam Peraturan Menteri PAN RB (PermenPANRB) Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional.

Beleid tersebut merupakan penyempurnaan dari PermenPANRB Nomor 13/2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (PNS). MenPANRB Azwar Anas mengatakan, PermenPANRB Nomor 1/2023 merupakan upaya pemerintah untuk mentransformasi tata kelola jabatan fungsional.

Ini Kelebihan dan Tantangan Memiliki Jabatan Fungsional

Azwar menjelaskan, salah satu perbedaan dari aturan terbaru adalah mengenai tugas JF. Sebelumnya, pejabat fungsional lebih berfokus pada pemenuhan angka kredit. Sedangkan saat ini, pejabat fungsional difokuskan pada capaian kinerja organisasi.

“Tidak ada lagi daftar usulan penetapan angka kredit (DUPAK). Evaluasi berdasarkan hasil penilaian pemenuhan ekspektasi kinerja,” kata Azwar dalam sosialisasi PermenPANRB Nomor 1/2023 di Jakarta, belum lama ini.

Perubahan lainnya, pemerintah menambahkan ketentuan bahwa kenaikan pangkat istimewa diberikan bagi pejabat fungsional yang memiliki penilaian kinerja dan keahlian luar biasa dalam menjalankan tugas jabatan fungsional. Adapun pada aturan sebelumnya, kenaikan pangkat luar biasa hanya berlaku bagi jabatan pimpinan tinggi (JPT) dan jabatan administratif (JA).

Azwar menekankan, perubahan aturan ini merupakan bagian dari penyederhanaan birokrasi yang terdiri atas dua hal. Pertama, dengan menyederhanakan birokrasi menjadi dua level eselon. Kedua, peralihan jabatan struktural menjadi fungsional.

Apa itu Jabatan Fungsional di BPK? Ini Penjelasannya

Penyederhanaan birokrasi tersebut membuat jabatan aparatur sipil negara (ASN) didominasi jabatan fungsional. Dia memerinci, jumlah jabatan fungsional saat ini sebanyak 2,1 juta ASN atau mencapai 58 persen. Sedangkan pelaksana sebanyak 1,5 juta ASN (42 persen).

Perubahan Tata Kelola Jabatan Fungsional

PermenPANRB 13/2019

1. Berbasis penyelarasan butir kegiatan dan SKP (sasaran kerja pegawai).

2. Perpindahan dilakukan dalam satu rumpun.

3. Penetapan target angka kredit (AK) di awal tahun berbasis pada penyelarasan butir kegiatan dalam SKP.

4. Berbasis pada penilaian angka kredit (AK) per butir kegiatan dan pengajuan DUPAK (daftar usulan penetapan angka kredit).

5. Kenaikan pangkat luar biasa hanya untuk jabatan pimpinan tinggi (JPT) dan jabatan administratif (JA).

6. Instansi pembina memiliki 19 tugas yang utamanya mengenai pendidikan dan pelatihan, formasi, standar kompetensi, uji kompetensi, dan koordinasi.

PermenPANRB 1/2023

1. Berbasis pada ruang lingkup tugas pada setiap jenjang jabatan dan disesuaikan dengan ekspektasi kinerja

2. Perpindahan dapat dilaksanakan lintas rumpun untuk memudahkan talent mobility.

3. Target angka kredit tahunan ditetapkan sebagai koefisien pengali untuk konversi predikat evaluasi kinerja setiap tahun.

4. Tidak ada lagi DUPAK, evaluasi berdasarkan hasil penilaian pemenuhan ekspektasi kinerja.

5. Ditambahkan ketentuan bahwa kenaikan pangkat istimewa diberikan bagi pejabat fungsional yang memiliki penilaian kinerja dan keahlian luar biasa dalam menjalankan tugas jabatan fungsional.

6. Instansi pembina menyusun konten pembelajaran, strategi, dan program pengembangan kompetensi.

Sumber: KemenpanRB

21/02/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ilustrasi keamanan digital (Foto: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ini Pesan untuk Pegawai BPK Terkait Keamanan Digital

by Admin 1 20/02/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terus menyikapi perkembangan yang terjadi di sektor teknologi informasi (TI). Hal ini antara lain dengan menyadari bahwa faktor teknologi menawarkan berbagai kelebihan, khususnya terkait dengan core business BPK, yaitu pemeriksaan.

Kepala Biro Teknologi Informasi BPK, Pranoto menjelaskan, di balik kelebihan yang ditawarkan, telah terjadi perubahan tren serangan di dunia siber. Saat ini, para aktor kejahatan menggunakan modus baru dengan usaha pencurian data dan ransomware dengan pegawai internal sebagai serangan utamanya serta menggunakan e-mail phishing.

SAI20 Kawal Transformasi Digital, Ini Penjelasan BPK

Dengan kondisi ini, BPK tentunya semakin banyak menghadapi tantangan keamanan data. Karenanya, upaya-upaya optimal terus dilaksanakan untuk menjamin keamanan data BPK dalam menghadapi tren serangan siber yang terus berubah dengan cepat dan dinamis.

“Di satu sisi kita asyik meningkatkan dan memajukan teknologi digital. Di sisi lain serangan siber hadir dengan modus-modus baru, seperti phising atau ransomware, yang masuk lewat para pegawai BPK,” ungkap Pranoto kepada Warta Pemeriksa di Jakarta, belum lama ini.

Dia menekankan, security awareness dari seluruh pengguna TI BPK memiliki peran yang paling signifikan untuk menjamin keamanan informasi. Keamanan dan kenyamanan pengguna dalam pemanfaatan teknologi informasi perlu dipertimbangkan dengan tepat agar nyaman dan aman. Hal ini tentunya membutuhkan kontrol.

Akan tetapi, dibutuhkan pengukuran terlebih dahulu terhadap kenyamanan penggunaan dan risiko yang mungkin timbul dari penggunaan teknologi tersebut. Setelah itu, baru bisa dipilih kontrol yang sesuai dan dilaksanakan dengan dukungan penuh seluruh jajaran.

Karena tugas dan kewenangannya, dia pun berharap BPK dapat menjadi pusat data keuangan negara yang sangat lengkap. Karena tren perkembangan data akan terus berlanjut pada masa yang akan datang. Sementara serangan siber juga terus berubah-ubah.

“Pengamanan data adalah tanggung jawab kita bersama, untuk selalu dijaga dari risiko kerusakan atau kebocoran data. Selalu ikuti security awareness yang kami lakukan secara berkala. Kemudian sebarkan awareness ke dalam unit kerja Anda. Selalu masukkan aspek keamanan ke dalam setiap pekerjaan sehari-hari dan dalam setiap membuat prosedur kerja.”

Karenanya, akan saling berkejaran antara upaya pengamanan informasi BPK dan serangan siber. Oleh karena itu, akselerasi transformasi digital dengan kunci people diharapkan dapat berjalan dengan baik. Dengan begitu, BPK dapat agile dan resilient dalam menanggapi perubahan tren serangan keamanan informasi pada masa yang akan datang.

“Pengamanan data adalah tanggung jawab kita bersama, untuk selalu dijaga dari risiko kerusakan atau kebocoran data. Selalu ikuti security awareness yang kami lakukan secara berkala. Kemudian sebarkan awareness ke dalam unit kerja Anda. Selalu masukkan aspek keamanan ke dalam setiap pekerjaan sehari-hari dan dalam setiap membuat prosedur kerja,” ucap dia.

20/02/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Big data analytics (sumber: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Hadapi Ancaman Digital, Ini Upaya Mitigasi BPK

by Admin 1 17/02/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyadari bahwa dunia digital bagaikan pisau bermata dua. Di satu sisi, sistem teknologi informasi (TI) yang canggih dapat semakin memudahkan pekerjaan pemeriksaan BPK. Di sisi lain, kemudahan ini menyimpan ancaman tersendiri.

Kepala Biro Teknologi Informasi BPK, Pranoto menjelaskan, menyadari hal itu, BPK pun melakukan berbagai tindakan mitigasi digital. Yang paling utama adalah pembentukan BPK Computer Security Incident Response Team (CSIRT). Fungsi dari CSIRT ini adalah untuk mengoordinasikan dan mengolaborasikan penanggulangan serta pemulihan terhadap insiden keamanan siber secara cepat serta membangun kapasitas sumber daya dalam keamanan siber.

Bagaimana BPK Menganalisis Data yang Banyak dan Kompleks? 

“SDM CSIRT ini tidak hanya berasal dari tim Biro TI, namun juga berasal dari Ditama Binbangkum, Biro Umum, Biro Humas, dan lain sebagainya,” ucap dia kepada Warta Pemeriksa, belum lama ini.

Langkah berikutnya adalah kerja sama dengan BSSN dalam masalah deteksi ancaman, vulnerability security assesment, dan penanganan insiden. Selain itu adalah penerapan sertifikasi ISO 27001 terkait operasional data center untuk memastikan keamanan. Langkah selanjutnya adalah peningkatan security awareness secara pegawai yang diberikan secara berkala.

Saat ini, memang BPK masih dalam proses untuk mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Hanya saja dia memastikan standar ISO itu sudah diterapkan oleh Biro TI dalam operasional data center.

“Bagi BPK, khususnya Biro TI, memandang isu pengamanan data menggunakan prinsip confidentiality, integrity, dan availability (CIA) yang harus terjamin di data tersebut. Untuk mencapainya, perlu dilakukan pendekatan secara komprehensif melalui pilar people-process-technology (PPT),” ucap dia.

Prinsip confidentiality, integrity, dan availability (CIA), menurut dia juga amat penting karena usaha penerobosan selalu ada. Bahkan, hampir tiap detik selama 24 jam, baik dari internet maupun intranet.

“Bagi BPK, khususnya Biro TI, memandang isu pengamanan data menggunakan prinsip confidentiality, integrity, dan availability (CIA) yang harus terjamin di data tersebut. Untuk mencapainya, perlu dilakukan pendekatan secara komprehensif melalui pilar people-process-technology (PPT).”

Menurut Pranoto, usaha penerobosan lewat internet mempunyai tren perubahan yang cepat. Bahkan, selalu saling mengejar dengan pengamanan yang dilakukan oleh BPK. Sedangkan insiden–insiden yang terjadi di intranet, perubahan trennya terbilang lebih lambat.

Kalaupun terjadi kebocoran, ucap Pranoto, tim CSIRT akan melakukan analisis untuk mengkonfirmasi keabsahan adanya indikasi kebocoran data atau penerobosan keamanan. Jika memang valid, akan dilanjutkan dengan investigasi dan mitigasi untuk mencegah dampak negatif yang lebih besar.

Proses analisis indikasi kebocoran data atau penerobosan keamanan yang dijalankan mengacu kepada kebijakan-kebijakan BSSN sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap keamanan siber. Selain itu, Biro TI juga menerapkan kebijakan, standar, dan prosedur pengamanan data menggunakan panduan yang sudah ditetapkan.

Lewat CSIRT, kata dia, Biro TI berupaya terus mendorong keamanan data lewat sumber daya manusia (people). Selain proses bisnis dan teknologi, pegawai memang menjadi kunci untuk menjamin keamanan informasi.

BPK Perkuat Pemanfaatan Big Data dalam Pemeriksaan

People di sini bisa dilihat dari sisi personel bidang TI dan pengguna TI itu sendiri. Dari sisi personel bidang TI, masih diperlukan tambahan tenaga karena tim penanganan insiden dan keamanan data masih tergabung dengan unit lain yang tentunya mempunyai tanggung jawab lain. Padahal untuk pengamanan dibutuhkan SDM yang terlatih dan mempunyai waktu yang didedikasikan secara khusus. Terkait personel pengguna TI, security awareness dari seluruh pengguna TI BPK juga memiliki peran yang signifikan untuk menjamin keamanan informasi.

17/02/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Kepala Biro Teknologi Informasi BPK Pranoto
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Semakin Terintegrasi, Ini Ancaman untuk BPK

by Admin 1 16/02/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyadari akan pentingnya terus mengikuti perkembangan zaman. Termasuk dalam hal urusan teknologi informasi (TI). Apalagi saat ini, proses pemeriksaan yang menjadi tugas utama BPK telah didukung dengan sistem informasi yang terintegrasi.

Kepala Biro Teknologi Informasi BPK, Pranoto, mengatakan saat ini, proses bisnis utama BPK, yaitu pemeriksaan, semakin terintegrasi bukan hanya antarsistem informasi internal BPK. Akan tetapi, juga dengan entitas pemeriksaan, baik dari tahap pelaksanaan pemeriksaan, pelaporan, hingga pemantauan tindak lanjut.

“Prinsip Biro TI adalah tidak boleh merasa telah aman dan harus terus waspada dalam menghadapi serangan siber.”

Pemanfaatan teknologi informasi ini pun secara otomatis berdampak terhadap data digital yang semakin banyak dan lengkap di BPK. Baik data internal maupun eksternal. Data yang dikelola sudah semakin besar, kompleks, dan saling tersambung antarsatuan kerja. Dengan pengelolaan yang dilakukan menggunakan infrastruktur TI, maka proses penyimpanan, pengelolaan, dan pengiriman berlangsung dengan cepat dan selama 24 jam.

Akan tetapi, di balik beragam kelebihan dalam pemanfaatan teknologi informasi, Pranoto menyebut, telah terjadi perubahan tren serangan di dunia siber. Saat ini, para aktor kejahatan menggunakan modus baru dengan usaha pencurian data dan ransomware dengan pegawai internal sebagai serangan utamanya serta menggunakan e-mail phishing.

Dengan kondisi ini, BPK tentunya semakin banyak menghadapi tantangan keamanan data. Karenanya, upaya-upaya optimal terus dilaksanakan untuk menjamin keamanan data BPK dalam menghadapi tren serangan siber yang terus berubah dengan cepat dan dinamis.

“Di satu sisi kita asyik meningkatkan dan memajukan teknologi digital. Di sisi lain serangan siber hadir dengan modus-modus baru, seperti phising atau ransomware, yang masuk lewat para pegawai BPK,” ungkap Pranoto kepada Warta Pemeriksa di Jakarta, belum lama ini.

Oleh karena itu, ucap dia, Biro TI telah melakukan beberapa upaya optimal untuk menjaga keberlangsungan proses bisnis BPK. Misalnya saja menyusun dan menerapkan sistem manajemen keamanan informasi (SMKI). Kemudian menerapkan standardisasi perangkat pengguna untuk memudahkan pengelolaan perangkat dan keamanannya.

Selanjutnya, pengembangan dan pemanfaatan big data analytics untuk keamanan informasi dan penerapan zero trust security. BPK juga melakukan investasi infrastruktur keamanan serta peningkatan kerja sama dengan berbagai instansi, khususnya Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Strategi Teknologi Informasi BPK

Namun demikian, upaya-upaya pengamanan informasi masih harus ditingkatkan dan dikembangkan secara berkelanjutan. Tujuannya, untuk menutup gap keamanan informasi yang ada dan menghadapi tren serangan siber. “Prinsip Biro TI adalah tidak boleh merasa telah aman dan harus terus waspada dalam menghadapi serangan siber,” ungkap dia.

Oleh karena itu, lanjut Pranoto, upaya pengamanan informasi merupakan kegiatan yang tidak pernah berhenti. Dari sisi pegawai juga terus-menerus diperbaiki dengan menekankan dan meningkatkan security awareness. “Pengamanan di dunia digital itu sifatnya berkelanjutan, kalau sampai berhenti atau merasa puas, itu malah bahaya,” ucap dia.

16/02/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota Vll BPK Hendra Susanto.
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Telisik Kewajaran Nilai Subsidi di BUMN

by Admin 1 15/02/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) secara rutin melakukan pemeriksaan terkait anggaran subsidi di lingkungan badan usaha milik negara (BUMN). Pada tahun ini, strategi pemeriksaan akan berfokus pada kewajaran nilai subsidi.

Hal tersebut disampaikan Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota VII BPK Hendra Susanto saat menghadiri rapat kerja BTN 2023 pada 27 Januari. “Terdapat penyesuaian strategi pemeriksaan subsidi. BPK akan berfokus pada pengujian kewajaran nilai subsidi yang diajukan oleh BUMN operator kepada pemerintah,” kata Hendra.

“Di sinilah pentingnya peningkatan kolaborasi dalam pemeriksaan antara BPK dengan PT BTN, antara lain, yang telah diimplementasikan sejak akhir tahun lalu terkait pemeriksaan subsidi bunga kredit perumahan dan subsidi bunga uang muka perumahan TA 2022 pada PT BTN.”

Hendra menyampaikan, BPK selama tiga tahun terakhir telah melakukan pemeriksaan terhadap PT BTN secara rutin. Pemeriksaan yang dilakukan, antara lain, terkait dengan pengelolaan dan perhitungan subsidi bunga kredit perumahan dan subsidi bantuan uang muka perumahan tahun 2019-2021, serta subsidi bunga/subsidi margin KPR Program PEN tahun 2021. Pemeriksaan itu dilakukan dalam rangka dukungan terhadap pemeriksaan laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP).

“Pada tahun ini, strategi pemeriksaan BPK atas subsidi pada BUMN, dalam hal ini BTN, akan berfokus pada pengujian kewajaran subsidi bunga kredit perumahan dan subsidi bantuan uang muka perumahan yang diajukan oleh PT BTN kepada pemerintah,” ujar Hendra.

Hendra dalam kesempatan itu mengatakan, BPK dalam melakukan pemeriksaan dapat menggunakan hasil pekerjaan aparat pengawas internal pemerintah (APIP) dan satuan pengawasan internal (SPI) BUMN. Ini sesuai dengan standar pemeriksaan keuangan negara (SPKN) dan standar profesional akuntan publik (SPAP), khususnya SA 610.

“Di sinilah pentingnya peningkatan kolaborasi dalam pemeriksaan antara BPK dengan PT BTN, antara lain, yang telah diimplementasikan sejak akhir tahun lalu terkait pemeriksaan subsidi bunga kredit perumahan dan subsidi bunga uang muka perumahan TA 2022 pada PT BTN.”

Temukan Permasalahan HPP Pupuk Bersubsidi, BPK Minta Segera Ada Tindak Lanjut

Dengan semakin besarnya peranan APIP dan SPI BUMN yang ada di BTN dalam pemeriksaan subsidi bunga kredit perumahan dan subsidi bunga uang muka perumahan, BPK nantinya dapat memperbesar porsi pemeriksaan pada aspek pengelolaan pendapatan, beban/biaya, dan investasi. Hendra menambahkan, selain pemeriksaan atas atas subsidi/PSO/kompensasi, ke depannya BPK akan berkolaborasi dengan SPI BUMN terkait pemeriksaan aset tetap, persediaan dan teknologi informasi. 

“Kolaborasi juga dilakukan dalam bentuk diklat maupun focus group discussion yang perlu dilakukan dalam rangka pengembangan metodologi pemeriksaan,” kata Hendra.

15/02/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun meminta para pemeriksa mencermati perubahan postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2022 dalam pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) tahun 2022.
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Cermati Perubahan Postur APBN dalam Pemeriksaan LKPP 2022

by Admin 1 14/02/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun meminta para pemeriksa mencermati perubahan postur anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) tahun 2022 dalam pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah pusat (LKPP) tahun 2022. Hal ini diperlukan mengingat adanya berbagai dinamika yang terjadi di dalam negeri maupun di lingkup global.

Realisasi Penerimaan dan Belanja APBN 2021 Sama-Sama Lebihi Target

Ketua BPK mengatakan, terdapat beberapa perubahan signifikan dalam postur APBN 2022 yang berdampak terhadap perubahan alokasi anggaran subsidi. Anggaran subsidi energi, misalnya, meningkat menjadi 55,89 persen seiring naiknya harga minyak dunia.

Selain itu, terdapat perubahan alokasi anggaran untuk kompensasi bahan bakar minyak dan listrik yang meningkat sebesar 1.486,48 persen.

“Perubahan tersebut penting untuk mendapatkan perhatian dalam penyusunan strategi, teknik, dan prosedur pemeriksaan yang cukup dan tepat. Selain itu, para pemeriksa juga harus dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk menganalisis berbagai macam data dan informasi dalam rangka mendukung proses identifikasi dan penilaian risiko,” kata Ketua BPK saat memberikan pengarahan dalam workshop persiapan pemeriksaan LKPP, laporan keuangan kementerian/lembaga (LKKL), dan laporan keuangan bendahara umum negara (LKBUN) tahun 2022, belum lama ini.

“Perubahan tersebut penting untuk mendapatkan perhatian dalam penyusunan strategi, teknik, dan prosedur pemeriksaan yang cukup dan tepat. Selain itu, para pemeriksa juga harus dapat mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk menganalisis berbagai macam data dan informasi dalam rangka mendukung proses identifikasi dan penilaian risiko.”

Ketua BPK menambahkan, beberapa hal yang juga perlu dicermati adalah pelaksanaan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang masih berlangsung, penyelenggaraan kegiatan internasional G-20, yang dapat memengaruhi realisasi APBN tahun 2022. Ketua BPK juga mengingatkan para pemeriksa mengenai kasus-kasus yang terkait dengan hukum pada kementerian/lembaga serta risiko dampaknya terhadap pertanggungjawaban anggaran.

Agar pemeriksaan berjalan maksimal, Ketua BPK meminta seluruh unit kerja pemeriksaan untuk dapat saling berkolaborasi dalam berbagi data dan informasi yang dapat memengaruhi LKPP tahun 2022.

Workshop dengan tema “Sinergi dan Kolaborasi untuk Meningkatkan Kualitas dan Manfaat Hasil Pemeriksaan LKPP, LKKL, dan LKBUN” yang digelar pada 12-18 Januari 2023 ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pemeriksaan LKPP, LKKL dan LKBUN tahun 2022. Kegiatan ini digelar untuk memberikan pemahaman kepada para pemeriksa mengenai arah dan kebijakan BPK dalam pelaksanaan pemeriksaan LKPP, LKKL, dan LKBUN tahun 2022.

Wow, Pemerintah Mampu Tekan Defisit APBN

Tujuan lain digelarnya workshop ini juga untuk memutakhirkan pemahaman para pemeriksa mengenai tiga isu utama. Ketiganya yaitu perkembangan standar dan kebijakan akuntansi serta sistem informasi pelaporan keuangan pemerintah pusat, kebijakan dalam pelaksanaan APBN tahun 2022, dan pengelolaan barang milik negara.

14/02/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Newer Posts
Older Posts

Berita Lain

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan Urgensi Kolaborasi Nasional
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • Majalah Warta BPK Edisi Maret 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Februari 2025

    04/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi Januari 2025

    04/07/2025
  • Warta BPK: Nama Baru, Semangat yang Sama

    02/07/2025
  • Wakil Ketua BPK Soroti Risiko Fraud Digital, Tekankan...

    01/07/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id