WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Sunday, 27 July 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Tag:

pemeriksaan BPK

Berita FotoSLIDER

Di Pindad, Anggota VII BPK Sampaikan Sasaran atas Pemeriksaan BPK

by Achmad Anshari 07/11/2023
written by Achmad Anshari

Kehadiran PT Pindad sangat strategis untuk ketahanan bangsa Indonesia. PT Pindad memiliki dua sisi, sebagai penyokong ketahanan dan pertahanan dan juga sebagai korporasi yang berorientasi komersial. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi PT Pindad dalam menjalankan bisnisnya.  

Dalam entry meeting Pemeriksaan atas Kepatuhan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Tahun 2021 s.d. Semester I 2023 pada PT Pindad, Anak Perusahaan, dan Perusahaan Terafiliasi Serta Instansi Terkait Lainnya, di Bandung (2/11), Anggota VII BPK, Slamet Edy Purnomo, menyampaikan bahwa sasaran pemeriksaan adalah pendapatan dan beban biaya. Pemeriksaan diharapkan dapat meningkatkan kinerja PT Pindad. Lebih lanjut Anggota VII BPK mengapresiasi tindak lanjut rekomendasi oleh PT Pindad. Dari hasil pemantauan yang dilakukan BPK sampai dengan Semester I Tahun 2023, dari 87 rekomendasi sudah ada 82 rekomendasi (94,25%) yang telah sesuai tindak lanjutnya. 

07/11/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota I BPK Nyoman Adhi Suryadnyana
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Apa Arti Penting Keterlibatan Indonesia di IMO Menurut BPK?

by Admin 1 05/11/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Keterlibatan aktif Indonesia, khususnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), di International Maritime Organization (IMO) memiliki arti penting dan strategis. Baik itu sebagai anggota maupun pemeriksa eksternal.

Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota I BPK Nyoman Adhi Suryadnyana menjelaskan, arti penting itu terutama dalam menentukan arah dan kebijakan penyusunan aturan maritim internasional. Hal ini juga berpengaruh terhadap kebijakan maritim nasional sebagai bagian dari perwujudan diplomasi multilateral dan pelaksanaan politik luar negeri yang bebas dan aktif. Ini sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri.

Meski Penuh Tantangan, BPK Hasilkan Pemeriksaan Berkualitas untuk IMO

“Saat ini Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tengah melakukan penggalangan dukungan bagi pencalonan kembali Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO kategori C periode 2024-2025. Sekaligus bersama dengan BPK juga menggalang dukungan dalam rangka pencalonan kembali BPK sebagai auditor eksternal IMO periode 2024-2027,” kata Nyoman dalam focus group discussion (FGD) dengan tema “Peran dan Kontribusi Indonesia pada Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO)” yang diselenggarakan di Jakarta, Jumat (3/11/2023).

IMO merupakan salah satu organisasi internasional khusus Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab untuk keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran serta pencegahan polusi di laut oleh kapal. IMO juga bertugas memutakhirkan legislasi, mengembangkan dan mengadopsi peraturan baru melalui pertemuan yang dihadiri oleh ahli maritim dari negara anggota serta organisasi antarpemerintah dan nonpemerintah. 

“Tahun 2023 ini mencatat prestasi tersendiri dengan telah dibentuknya Forum Komunikasi Maritim Internasional (Forkomarin) pada 17 Oktober 2023 oleh Kementerian Perhubungan. Kami menyampaikan apresiasi dan berharap forum ini dapat menjadi wadah komunikasi dan koordinasi antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan, guna menunjang peran serta Indonesia pada berbagai organisasi kemaritiman internasional.”

Nyomana mengatakan, pemilihan anggota IMO dan BPK sebagai auditor eksternal IMO akan diselenggarakan di Sidang Majelis IMO ke-33 pada awal Desember nanti di Markas Besar IMO di London, Inggris.

BPK, kata dia, juga telah memiliki pengalaman menjadi pemeriksa eksternal di beberapa organisasi internasional. Penunjukan terhadap BPK pertama kali terjadi pada 2015 di International Atomic Energy Agency (IAEA) untuk periode 2016-2021. BPK juga menjadi pemeriksa eksternal International Anti-Corruption Academy (IACA) periode 2015-2021. 

Selanjutnya, BPK juga terpilih menjadi Auditor External pada World Intellectual Property Organization (WIPO) periode 2024-2029. BPK pun memiliki pengalaman menjadi Vice Chair to the United Panel of External Auditors dan terpilih menjadi chair untuk periode 2022-2023.

Dalam menjalankan peran aktifnya tersebut, Indonesia juga mengikuti perkembangan dan isu terkini yang menjadi perhatian dan dibahas dalam pertemuan komite teknis, pertemuan dewan, atau pertemuan Majelis IMO.
Isu-isu tersebut juga relevan dengan masalah kemaritiman, terutama pelayaran internasional. Termasuk juga berhubungan dengan keselamatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan bagi industri pelayaran internasional.

Diperiksa BPK, Ini Harapan IMO

Isu tersebut juga memerlukan tindak lanjut dan koordinasi di dalam negeri sebagai bentuk pelaksanaan komitmen internasional terhadap organisasi tersebut. Selanjutnya, isu-isu tersebut juga dapat berdampak kepada peran dan
kebijakan terkait di level nasional yang relevan dengan fungsi kementerian/lembaga tersebut. Terutama di Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) selaku administrator maritim
IMO di Indonesia.

Keselamatan Maritim
Nyoman mengatakan, FGD mencoba mengulas peran dan kontribusi Indonesia, termasuk tantangan dan usulan solusi yang dapat ditawarkan melalui tiga isu pokok, yaitu:

  1. Peningkatan keselamatan maritim dan pencegahan kecurangan dalam dunia maritim melalui skema nomor identifikasi kapal IMO.
  2. Peningkatan peran Indonesia dan koordinasi di level nasional dalam skema junior professionals officer (JPO) dan senior professionals officer (SPO) IMO.
  3. Peningkatan peran dan kontribusi Indonesia dalam proyek jangka panjang yang mendukung tujuan kerja sama teknis IMO.

“Tahun 2023 ini mencatat prestasi tersendiri dengan telah dibentuknya Forum Komunikasi Maritim Internasional (Forkomarin) pada 17 Oktober 2023 oleh Kementerian Perhubungan. Kami menyampaikan apresiasi dan berharap forum ini dapat menjadi wadah komunikasi dan koordinasi antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan, guna menunjang peran serta Indonesia pada berbagai organisasi kemaritiman internasional,” ucap dia.

05/11/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Data Kualitas Air Minum tidak Seragam, Ini Rekomendasi BPK untuk Kemenkes

by Admin 1 27/10/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Pada semester II 2022, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pemeriksaan prioritas nasional (PN) terkait penguatan infrastruktur. Salah satunya terkait penyediaan akses air minum dan sanitasi yang layak dan aman.

Salah satu agenda RPJMN 2020-2024 adalah penyediaan akses air minum yang layak dan aman. Targetnya, sampai dengan tahun 2024 sebesar 100 persen penduduk telah mengakses air minum layak, sebanyak 30 persen penduduk telah mengakses air minum perpipaan, dan sebanyak 15 persen penduduk telah mengakses air minum aman. Hal tersebut juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) keenam yaitu menjamin ketersediaan serta pengelolaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk semua.

Akses Air Minum Layak Belum Merata, Ini Rekomendasi BPK ke Pemerintah

Untuk mendorong pelaksanaan agenda pembangunan nasional tersebut, BPK melakukan pemeriksaan kinerja atas efektivitas upaya pemerintah dalam penyediaan akses air minum yang layak dan aman pada sejumlah objek pemeriksaan (obrik). Termasuk di antaranya obrik pemerintah pusat yakni Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Dikutip dari IHPS II 2022, BPK mencatat, Kemenkes telah melakukan sejumlah upaya. Hal itu yakni Kemenkes telah mendukung perencanaan, pemenuhan, dan pendayagunaan tenaga sanitasi lingkungan melalui penugasan khusus tenaga kesehatan melalui Program Nusantara Sehat. Selain itu, Kemenkes telah mengusulkan alokasi anggaran dan menetapkan menu kegiatan dana alokasi khusus (DAK) fisik bidang kesehatan dan DAK nonfisik bidang kesehatan untuk kegiatan pengawasan kualitas air minum dan penyelenggaraan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) bagi pemda dalam petunjuk teknis.

“Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan agar Menteri Kesehatan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mendorong penyelesaian rancangan permenkes sebagai peraturan pelaksanaan PP Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan. “

Meski demikian, hasil pemeriksaan BPK mengungkapkan sejumlah temuan yang memuat permasalahan. Misalnya saja, Kemenkes belum menyusun regulasi dan kebijakan teknis terkait pengawasan kualitas air minum secara memadai. Regulasi dan kebijakan teknis yang ditetapkan juga belum selaras dengan peraturan lainnya dan belum sepenuhnya disusun secara lengkap dan jelas. Akibatnya, terjadi ketidakseragaman dalam pelaksanaan dan pelaporan data capaian pengawasan kualitas air minum.

Kemenkes juga belum memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan STBM pilar 1 stop buang air besar sembarangan secara memadai. Yaitu dalam melakukan evaluasi melalui analisis data dan informasi capaian desa/kelurahan stop buang air besar sembarangan yang disampaikan oleh seluruh provinsi. Akibatnya, terdapat potensi kesalahan dalam mengambil kebijakan atas hasil analisis menggunakan data yang tidak valid.

Foresight BPK Gambarkan Reallita dan Masa Depan Pendidikan di Tanah Air

Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan agar Menteri Kesehatan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mendorong penyelesaian rancangan permenkes sebagai peraturan pelaksanaan PP Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan. Rancangan ini meliputi kewajiban pemda untuk melakukan penyelesaian tindak lanjut atas hasil pengawasan kualitas air minum, sanksi bagi penyelenggara air minum, serta koordinasi dengan kementerian/lembaga (K/L) dalam penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan kualitas air minum.

Kemudian, merevisi Permenkes Nomor 3 Tahun 2014 terkait mekanisme pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi capaian STBM yang memuat tahapan pelaporan per jenjang, pihak yang terlibat dalam pelaporan, tanggung jawab dan kewenangan validasi data, dan periode pelaporan.

27/10/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Berita FotoSLIDER

No Health without Mental Health, BPK Bangun Kesadaran Mengenai Kesehatan Mental

by Achmad Anshari 16/10/2023
written by Achmad Anshari
(Foto: Biro Humas dan KSI / Fadil)

BPK memiliki jumlah SDM yang banyak dan memegang tanggung jawab yang penting dalam melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan keuangan negara. Diperlukan kesehatan mental yang baik agar pegawai BPK dapat bekerja secara maksimal. “Harapannya pelaksana BPK dalam melaksanakan tugasnya memiliki psychological well-being, sehingga bisa be active, be healthy, be happy”, tutur Sekretaris Jenderal BPK Bahtiar Arif dalam sambutan Seminar “Pentingnya Kesehatan Mental” di Auditorium BPK, Jakarta (11/10). 

Salah satu fenomena di dunia kerja yang berpengaruh pada kesehatan mental adalah burn-out. Dr. dr. Kristiana Siste, Sp.KJ (K) dari Departemen Kesehatan Jiwa, Fakultas Kedokteran UI, RSCM menjelaskan langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi burn-out adalah identifikasi penyebab stres atau stresor terkait kerja yang dialami, istirahat sejenak dari pekerjaan, memahami dan fokus pada hal yang disukai dari pekerjaan, serta melatih teknik mindfulness dan reframing. Masalah dalam kesehatan mental tidak cepat tertangani karena faktor ketidaktahuan, ketidakmampuan, dan ketidakmauan.  

Marshanda, influencer yang sering menyuarakan kesehatan mental, menyampaikan untuk mendapatkan jiwa yang lebih sehat dapat dilakukan melalui tahapan ADR, yaitu Admit, mengakui mempunyai masalah. Detoks yang dapat dilakukan melakukan healing, relaksasi, atau ke psikolog. Setelah melalui dua tahapan tersebut, diharapkan Reborn, lahir kembali menjadi orang yang lebih baik dan bijak dalam menghadapi masalah.  BPK telah memiliki unit Employee Care Center (ECC) yang membantu dan melayani pegawai terkait permasalahan psikologis, pengembangan diri, dan pengenalan potensi diri.

16/10/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas (menpan.go.id)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Menpan-RB Berharap BPK Lahirkan Terobosan untuk Reformasi Birokrasi

by Admin 1 04/10/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bisa menjadi mesin dari jalannya reformasi birokrasi. BPK juga bertanggung jawab memastikan tata kelola keuangan negara berkualitas dan bermanfaat.

BPK, kata dia, haus mendorong agar anggaran yang dibelanjakan instansi pemerintah harus berdampak terhadap masyarakat. “Saya berharap BPK punya terobosan-terobosan baru lagi. Termasuk proses bisnis audit yang ke depan saya kira ini akan bisa lebih baik,” ungkap dia, beberapa waktu lalu.

Mengawal Ekonomi Biru, BPK Periksa Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur

Apalagi ke depannya, hal ini juga sesuai dengan grand design reformasi birokrasi yang mengarah kepada digital bureaucracy. Di dalamnya ada transformasi digital, digital culture, dan digital competency.

Sehingga ke depan ini secara bertahap KemenpanRB mendorong kepada sistem pemerintah berbasis elektronik. “Jadi pemberantasan korupsi akan lebih efektif jika SPBE-nya (sistem pemerintah berbasis elektronik) jalan,” ucapnya.

04/10/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK akan Prioritaskan Pemeriksaan Strategis RPJMN 2020-2024

by Admin 1 03/10/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun mengatakan memasuki semester II tahun 2023, BPK akan melaksanakan pemeriksaan tematik atas agenda pembangunan prioritas nasional. Pemeriksaan itu antara lain untuk PN2, yaitu pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan.

Kemudian, PN4 terkait revolusi mental dan pembangunan kebudayaan serta penanganan stunting dalam rangka mengawal implementasi SPG’s dan pembangunan IKN. Ini tentunya memerlukan sinergi, kolaborasi, dan koordinasi lintassatker pemeriksaan maupun dukungan seluruh satker kesekjenan.

Capaian Opini WTP LKKL dan LKPD Lampaui Target RPJMN

“Kemudian untuk tahun 2024 dengan anggaran sebesar Rp 4,87 triliun, kita perlu memprioritaskan dan mengakselerasi kegiatan pemeriksaan maupun kelembagaan untuk menuntaskan pemeriksaan strategis secara menyeluruh atas rencana pembangunan jangka menengah nasional 2020-2024. Selain itu, mengingat tahun 2024 juga akhir dari rencana strategis BPK 2022-2024, maka target yang telah ditetapkan dan inisiatif strategis kelembagaan harus dapat dipenuhi,” ucap dia dalam rapat kerja (raker) pelaksana BPK 2023, di kantor pusat BPK, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Isma juga mengingatkan keterlibatan seluruh elemen BPK merupakan hal yang fundamental untuk meningkatkan ownership, komitmen, dan kontribusi nyata seluruh elemen dalam implementasi rencana strategis. Lesson learned dan hasil evaluasi atas renstra saat ini juga perlu dilakukan untuk menentukan strategi yang masih relevan dengan kebutuhan dan tantangan pada 2025 hingga 2029, maupun strategi yang perlu disesuaikan ataupun dihentikan.

Dalam jangka pendek, perencanaan dan penganggaran untuk perencanaan kegiatan untuk tahun 2025 sudah harus dilaksanakan pada akhir 2023.

Namun demikian, ungkap dia, terdapat tantangan sehubungan dengan tersedianya RPJMN 2025-2029 dan Renstra BPK 2025-2029 yang akan menjadi referensi bagi penyusunan RKT BPK 2025. Untuk itu perlu mengelaborasi dan menindaklanjuti arahan pimpinan.

Akses Air Minum Layak Belum Merata, Ini Rekomendasi BPK ke Pemerintah

Ini menjadi sebagai acuan sekaligus referensi bagi unit atau satuan kerja untuk merumuskan rancangan awal RKT BPK tahun 2025 sebagai dasar untuk menghitung proyeksi anggaran BPK pada 2025.

“Saya berharap, sumber daya keuangan yang diperoleh BPK dapat dimanfaatkan secara efisien, efektif, dan akuntabel dalam pemenuhan seluruh tugas, fungsi, dan kewenangan BPK,” ucap dia.

03/10/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Candi Borobudur sebagai salah satu pariwisata Indonesia (Sumber: IDX)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ssst… Ini Rekomendasi BPK untuk Menparekraf untuk Tingkatkan Daya Saing Pariwisata

by Admin 1 02/10/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah melaksanakan pemeriksaan kinerja atas satu objek pemeriksaan pemerintah pusat terkait kegiatan prioritas peningkatan citra positif di dunia internasional. Pemeriksaan tersebut yaitu efektivitas pemasaran pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun anggaran 2021.

Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2011 sampai 2025, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011, pengembangan citra pariwisata merupakan bagian dari pemasaran pariwisata. Hal tersebut juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) 8, yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua.

Dorong Perbaikan Pembangunan Pariwisata DIY, Ini Rekomendasi BPK

Hasil pemeriksaan BPK mengungkapkan beberapa upaya pemerintah dalam peningkatan citra positif. Upaya tersebut antara lain, Kemenparekraf telah melakukan penyusunan strategi komunikasi pemasaran terpadu untuk dijadikan pedoman dalam melakukan pemasaran pariwisata Indonesia.

Kemenparekraf juga melakukan penyusunan pedoman pengukuran brand awareness untuk mengetahui tingkat awareness wisatawan terhadap brand Wonderful Indonesia. Selain itu, hasil pemeriksaan mengungkapkan 12 temuan yang memuat permasalahan.

Beberapa di antaranya, yaitu pelaksanaan perwakilan promosi pariwisata di luar negeri/Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) belum didukung dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang. Serta belum diperbaharui sesuai dengan kondisi terkini.

Selain itu, penetapan target VITO tidak didukung antara lain oleh kesepakatan target key performance indicator (KPI) yang dituangkan dalam dokumen yang ditandatangani Kemenparekraf dan VITO serta relevansi target KPI VITO dengan scope of work pada SK Penunjukan VITO. Akibatnya, komunikasi pemasaran menjadi tidak sepenuhnya optimal.

Upaya peningkatan daya saing pariwisata melalui Travel and Tourism Competitiveness Index/Travel Tourism Development Index (TTCI/TTDI) belum sepenuhnya memadai. Hal itu di antaranya, yaitu tim kerja lintas sektor yang dibentuk dalam rangka peningkatan indeks TTCI/TTDI, dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya belum sepenuhnya didukung dengan NSPK yang memadai. Khususnya dalam hal pemutakhiran data TTCI/TTDI.

“Hasil pemeriksaan BPK mengungkapkan beberapa upaya pemerintah dalam peningkatan citra positif. Upaya tersebut antara lain, Kemenparekraf telah melakukan penyusunan strategi komunikasi pemasaran terpadu untuk dijadikan pedoman dalam melakukan pemasaran pariwisata Indonesia.”

Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan serta monitoring dan evaluasi. Tim kerja lintas sektor juga belum berfungsi optimal dan eksistensinya belum sepenuhnya dilakukan pembaharuan secara berkelanjutan.

Kemudian, pelaksanaan koordinasi lintassektor dalam pengolahan dan pemutakhiran data TTCI/TTDI belum mencakup semua indikator di dalam dashboard indikator penguatan sektor pariwisata (IPKN) dan TTDI belum terintegrasi. Pelaporan hasil koordinasi strategis lintassektor dalam pengelolaan indeks TTCI/TTDI tidak mencantumkan program-program yang akan dilakukan untuk meningkatkan indeks TTCI/TTDI berikut dengan target pencapaian dan hasil pencapaiannya.

Kemudian, tidak memuat progres penyelesaian tindak lanjut dari rencana aksi yang telah disepakati dari hasil rapat koordinasi strategis lintas sektor yang telah dilakukan, serta tidak memuat progres penyelesaian pemutakhiran data yang dilakukan oleh kementerian/lembaga terkait. Selain itu, tidak terdapat mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap tindak lanjut rencana aksi hasil rapat koordinasi strategis lintassektor pada 2021 dan 2022. Akibatnya, upaya peningkatan daya saing pariwisata menjadi kurang optimal.

Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar menginstruksikan Deputi Bidang Pemasaran untuk menetapkan NSPK yang mutakhir. Ini mengatur penyelenggaraan VITO secara komprehensif mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, serta monitoring dan evaluasi.

Periksa Sektor Pariwisata, BPK Sampaikan Sejumlah Rekomendasi

Kemudian, menetapkan perjanjian kinerja dengan VITO yang secara jelas mengatur hak dan kewajiban dan target KPI beserta penjelasan detail lainnya yang terkait sesuai scope of work. Selain itu, perlu memerintahkan subkoordinator VITO untuk segera menyempurnakan perjanjian kinerja VITO sesuai dengan scope of work dan melakukan monitoring dan evaluasi secara tepat waktu.

Menparekraf juga perlu membentuk tim kerja lintas sektor secara konsisten dengan pembagian tugas dan fungsi yang jelas pada struktur organisasi tim kerja lintas sektor dan membentuk sekretariat untuk meningkatkan kinerja tim kerja lintassektor dalam rangka peningkatan indeks TTCI/TTDI. Selain itu, perlu juga memerintahkan tim kerja lintassektor untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai yang telah ditetapkan.

02/10/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ini Peran BPK Mendukung Visi Indonesia Emas 2045 Menurut Menko Perekonomian

by Admin 1 19/09/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Peran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sebagai auditor eksternal dianggap sangat penting untuk mewujudkan visi nasional ke depan. Hal ini sejalan dengan berbagai upaya transformasi dan reformasi yang saat ini dilakukan pemerintah dalam menyokong visi Indonesia Emas.

“Peran BPK sangat penting dalam mendukung visi nasional ke depan. Perbaikan tata Kelola, akuntabilitas, evaluasi, dan monitoring keuangan dan transparansi menjadi hal penting agar tercipta Masyarakat yang adil, maju dan berdaulat dan makmur,” kata Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Pelaksana BPK tahun 2023 di Jakarta, belum lama ini.

Capaian Opini WTP LKKL dan LKPD Lampaui Target RPJMN

Saat ini, kata dia, pemerintah memiliki target visi Indonesia Emas 2045. Melalui visi tersebut, Indonesia ditargetkan akan masuk dalam jajaran negara berpendapatan tinggi (high income) pada 2045.

Untuk itu, Indonesia ternyata telah memiliki bekal. Berdasarkan data terakhir, menurut Airlangga, pertumbuhan RI pada kuartal II/2023 telah mencapai 5,17%. Selama tujuh kuartal terakhir pertumbuhan Indonesia selalu berada di atas 5%. Hasil ini membuat Indonesia kembali menjadi negara berpendapatan menengah ke atas

“Pada akhir tahun ini diharapkan pendapatan per kapita kita mencapai 4.700 dolar AS dan pada tahun depan diperkirakan 5.500 dolar AS per kapita,” ungkap dia.

Pencapaian ini turut didukung oleh peningkatan daya saing berturut-turut IMD World Competitiveness Ranking yang naik 10 tingkat, dari 44 ke 34. Posisi ini lebih baik dari Jepang yang 35, India 40, Filipina 52, dan Brasil 60.

“Berbagai lembaga pemerikatan prestasi juga mempertahankan status investment grade rating bagi Indonesia dan kinerja dengan inflasi yang rendah. Maka ini menunjukan bahwa perekonomian berada pada jalur yang benar,” ucap dia.

“Nah untuk mencapai high income country di kisaran 2038 sampai 2041, pertumbuhan per tahun 5% tidak cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6-7%, namun salah satu yang menjadi catatan, yaitu ICOR (incremental capital output ratio).”

Selain itu, menurut dia, indikator sosial sudah membaik. Contohnya tingkat pengangguran turun menjadi 5,45 pada Februari 2023. Kemudian rasio gini atau ketimpangan pun juga turun ke 0,39 pada Maret 2023 dan tingkat kemiskinan menjadi 9,4%.

Demikian pula kemiskinan ekstrem yang sempat ke angka 5,8 persen. Kini turun menjadi 1,12 persen. Prospek ekonomi juga terlihat dari indeks konsumsi di atas 100. Kini kita di level optimis, yaitu di 123,5.

Rasio utang luar negeri masih di angka 29,3 persen dan cadangan devisa sebesar 137,7 miliar dolar AS. “Nah kita juga melihat fundamental ekonomi. Ini menjadi landasan yang baik untuk target-target ke depan. Di antara negara-negara lain, kita lihat pertumbuhan kita hanya di bawah Filipina dan Uzbekistan dan tingkat inflasi juga relatif rendah,” ungkap dia.

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, sasaran yang ingin dicapai Indonesia pada 2045, yakni memiliki PDB nominal sebesar 9,8 triliun dolar AS. Atau menjadi 5 besar PDB dunia dengan GNI per kapita 30.300 dolar AS.

Kemudian porsi penduduk middle income sebesar 80 persen. Sementara kontribusi industri manufaktur pada PDB ditingkatkan dari saat ini 19% menjadi 28%, dan penyerapan 25,2% tenaga kerja.

BPK Terus Kawal Program Nasional, Ini Bentuknya

“Nah untuk mencapai high income country di kisaran 2038 sampai 2041, pertumbuhan per tahun 5% tidak cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6-7%, namun salah satu yang menjadi catatan, yaitu ICOR (incremental capital output ratio),” ucap dia.

Saat ini, ICOR Indonesia masih terlalu tinggi, yaitu 7,6%. Dengan kata lain, investasi masih belum optimal. Sepatutnya, kata dia, angka ini ada di kisaran 6-7%.

19/09/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
IHPS II 2022InfografikSLIDER

Penguatan Sistem Antikorupsi

by Achmad Anshari 19/09/2023
written by Achmad Anshari

BPK telah melakukan pemeriksaan kinerja atas penguatan sistem antikorupsi.

Selengkapnya, dapat disimak pada infografik berikut.

19/09/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Proyek pembangunan IKN
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Otorita IKN Siap Tindak Lanjuti Rekomendasi Pemeriksaan BPK

by Admin 1 18/09/2023
written by Admin 1

Proses pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta menuju Nusantara di Kalimantan Timur terus berproses. Direktur Pengawasan dan Audit Internal Otorita IKN, Agung Dodit Muliawan menyampaikan, pemeriksaan BPK terkait proses pemindahan ibu kota juga membantu pihak otorita dalam menjaga arah pembangunan IKN.

Kepada Warta Pemeriksa, Dodit menyampaikan, pembangunan IKN adalah mimpi besar yang perlu dikawal bersama sehingga butuh sinergi dari berbagai pihak. Berikut petikan wawancaranya.

Menilik Kesiapan Pemindahan Ibu Kota Negara

Bagaimana progres pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara saat ini?

Kalau kita berbicara pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) sebetulnya kita bisa melihatnya dari berbagai sisi atau sudut pandang. Terkait IKN itu, kita tidak hanya bicara fisik tapi juga berbicara aspek-aspek lainnya. Proses pembangunan IKN sendiri ada empat tahapan utama yaitu persiapan, pembangunan, pemindahan, dan penyelenggaraan pemerintah daerah khusus atau sudah berjalannya fungsi pemerintahan di wilayah IKN.

Kemudian, dari segi waktunya, pembangunan IKN itu dirancang sampai 2045. Jadi, untuk pembangunan sampai 2024 itu bukan berarti pada tahun itu semuanya sudah selesai. Tahun 2024 itu adalah milestone, titik selesainya tahap pertama.

Kemudian, selanjutnya, progres pembangunan setiap lima tahun kita ukur sampai 2045. Pada 2045 akan menjadi seperti apa? Harapan kami, semua yang ada dalam rencana yang kita buat seperti ada di Rencana Induk dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN itu bisa terwujud. Pembangunan sudah terwujud semua, pusat-pusat industri juga sudah ada, dan kota sudah berjalan seperti kota besar lainnya.

Kalau sekarang, kita ada di tahapan 2022-2024. Pada tahap ini, penekanannya ada pada kegiatan pembangunan fisik dan diutamakan pada pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Saat ini, tengah dilakukan pembangunan infrastruktur dasar pendukung. Kementerian PUPR sudah membuat Bendungan Sepaku Semoi yang insya Allah progresnya sudah hampir selesai. Bendungan Sepaku Semoi akan menjadi sumber air bersih untuk KIPP. Itu adalah salah satu dari beberapa infrastruktur dasar. Untuk lainnya ada akses jalan, jalan tol, dan lain-lain.

Untuk persentase progresnya berbeda-beda. Seperti bendungan, misalnya, itu sudah hampir selesai dengan tingkat penyelesaian sudah mencapai 93%. Rata-rata progres pembangungan fisik mencapai 29,50% per 10 Agustus 2023. Misal, untuk istana negara sudah mencapai 21,7%, gedung kantor kepresidenan 25,7%, pembangunan kantor-kantor kementerian koordinator 9,1 – 13,7%, dan pembangunan rumah tapak menteri 21,1%. Kita ingin pada Agustus 2024, insya Allah bisa menyelenggarakan upacara hari kemerdekaan yang pertama di Ibu Kota Negara yang baru.

Saat itu, diharapkan di wilayah yang sedang kita bangun itu sudah resmi menjadi IKN. Artinya, istana sudah selesai, beberapa kantor kementerian sudah jadi, dan pegawai juga sudah mulai bekerja di sana. Begitu juga presiden juga beserta jajarannya sudah di sana. Artinya, pusat pemerintahan secara resmi sudah berpindah di sana sehingga bisa melaksanakan upacara pada 17 Agustus 2024 di IKN.

Di sisi lain, kita juga sedang menyelesaikan pembangunan aspek-aspek pendukung lainnya, seperti pranata peraturan untuk penyelenggaraan pemerintahan ibu kota negara. Untuk menyelenggarakan layanan pemerintahan, di samping prasarana fisik, juga memerlukan aturan-aturan untuk memberikan pelayanan dan tata kelola kota, termasuk persiapan para aparatur pemerintahan ibu kota negara. Persiapan sarana penunjang dan pendukung seperti kesehatan dan pendidikan juga sedang kita siapkan.

Transparansi Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara

Harapan kami, ketika kawasan IKN sudah disahkan dan ditetapkan menjadi ibu kota negara baru maka memang benar-benar sudah siap untuk berfungsi. Termasuk juga SDM-nya kita siapkan baik dari ASN pusat maupun penduduk lokal agar bisa beradaptasi dengan budaya atau nilai-nilai IKN. 

Seperti yang kerap disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono bahwa yang kita bangun itu tidak hanya fisik tapi yang kita bangun adalah ruh dan budaya baru. Harapannya, IKN bisa dijadikan lokomotif penggerak kemajuan peradaban Indonesia ke depan. 

Jadi, tujuannya sangat mulia dan visioner. Ini proyek yang sangat menantang, menggairahkan dalam arti akan membawa dampak yang signifikan terhadap kemajuan bangsa kita ke depan. 

Secara kewilayahan, yang disebut wilayah IKN itu mencakup kurang lebih 256 ribu hektare. Yang sekarang sedang kita bangun itu, baru di KIPP dengan luas sekitar 6.600 hektare. Dari wilayah keseluruhan, yang akan menjadi kawasan perkotaan hanya sekitar 35% selebihnya adalah kawasan hutan kurang lebih 65% dan kawasan pertanian 10%. 

Nantinya, akan ada sembilan Wilayah Pengembangan (WP) dengan masing-masing WP memiliki tema wilayah yang berbeda-beda. WP KIPP sudah pasti sebagai pusat pemerintahan. Nantinya, akan ada WP pusat penelitian dan pengembangan, WP pusat agroindustri, kemaritiman, dan lain-lain. 

Sampai 2024, pembangunan terkonsentrasi di WP KIPP dan fokusnya adalah menyediakan fasilitas pemerintahan untuk penyelenggaraan fungsi pemerintahan di 2024. Selain istana, pembangunan juga dilakukan untuk perumahan pejabat negara, empat kantor kementerian koordinator yang akan menjadi kantor bersama, dan beberapa bangunan pendukung lainnya. 

Selain itu, juga dilakukan pembangunan hunian untuk ASN. Di WP KIPP ini, akan ada lebih banyak gedung bertingkat karena untuk efisiensi dalam memanfaatkan lahan. Supaya lahan tidak habis untuk bangunan fisik tapi lebih banyak digunakan untuk kawasan hijau. 

Untuk diketahui, lahan yang digunakan untuk membangun IKN adalah kawasan eks hutan industri. Hutan industri artinya hutan yang tanamannya seragam. Eks kawasan hutan industri ini akan direvitalisasi untuk kembali menjadi hutan alam dengan berbagai macam tanaman. 

Nanti akan ada hutan lindung yang sama sekali aksesnya terbatas. Kemudian, ada hutan wisata, dan kawasan untuk kebutuhan pangan. Diharapkan, kebutuhan pangan untuk kawasan IKN bisa disuplai dari dalam IKN itu sendiri. 

Mendorong Transportasi Perkotaan Berkelanjutan

BPK telah melaksanakan pemeriksaan terhadap proses pemindahan Ibu Kota Negara. Bagaimana tanggapan Bapak mengenai hal ini?

Ketika BPK melaksanakan pemeriksaan pada 2022, Otorita IKN (OIKN) secara kelembagaan memang baru terbentuk. UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN diterbitkan pada Februari 2022. Sementara, pimpinan IKN dilantik pada Maret 2022. Kemudian, lima Pejabat Tinggi Madya OIKN dilantik pada Oktober 2022. 

Jadi, pada saat OIKN diperiksa oleh BPK memang yang ada secara kelembagaan hanya kepala, wakil kepala, kemudian lima pejabat eselon I. Itu juga dibantu tim transisi yang dibentuk Kemensetneg untuk mendukung proses pembentukan persiapan OIKN. 

OIKN berkomitmen melaksanakan tindak lanjut dari hasil pemeriksaan BPK. Setelah UU IKN diterbitkan, pemerintah sudah berkomitmen dengan menerbitkan aturan-aturan pelaksanaannya baik Peraturan Pemerintah (PP) atau Peraturan Presiden (Perpres). Termasuk juga sudah keluar Perpres terkait OIKN secara organisasi. Di aturan itu dijelaskan mengenai tugas dan fungsi kedeputian atau unit kerja masing-masing dan aturan lainnya. 

Secara bertahap dan secepat mungkin kami sedang menyusun aturan-aturan turunannya. Saat ini, kami juga sedang menyusun perpres pembagian wilayah IKN. Sehingga nanti ketika pindah kita sudah siapkan pembagian wilayah, termasuk bagaimana struktur pemerintah daerah di IKN itu nantinya. 

Harapan kami, ketika nanti kawasan IKN ditetapkan secara resmi sebagai Ibu Kota Negara maka otorita IKN sudah siap melaksanakan tanggung jawab kelembagaan sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 3 Tahun 2022.

“IKN juga diharapkan dapat memperkuat identitas kebinekaan kita. Ini memang kesempatan luar biasa untuk bisa ikut mewujudkan impian menuju Indonesia yang lebih baik, menuju Indonesia emas 2045.”

Bagaimana hubungan Otorita IKN dalam bersinergi dengan BPK atau APIP?

IKN adalah proyek bersama dan bukan hanya milik Otorita IKN. Kami senantiasa bersinergi dengan kementerian serta lembaga lain termasuk juga pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Kami bersinergi karena tidak mungkin Otorita IKN yang masih baru secara kelembagaan ini bisa mengerjakannya sendiri. 

Seperti saya katakan tadi, UU IKN baru lahir pada Februari 2022. Tapi, secara kelembagaan, bisa dikatakan OIKN baru betul-betul terbentuk pada awal 2023. Sumber daya dan kelembagaan saat ini pun juga belum sepenuhnya lengkap baik dari segi anggaran, tata kerja, dan lain-lain. Oleh karena itu, sinergi menjadi suatu keniscayaan. 

Kami berterima kasih kepada BPK, BPKP, dan Ombudsman RI yang senantiasa memberikan masukan dan rekomendasi konstruktif kepada kami. Masukan dan rekomendasi tersebut menjadi hal yang harus kami tindaklanjuti untuk memastikan keberhasilan pelaksanaan pembangunan IKN ke depan. 

Sinergi dengan BPK dan BPKP membantu kami memecahkan isu dan permasalahan multi dimensi dan kelembagaan. Termasuk juga mengeskalasi beberapa isu sehingga bisa diambil langkah cepat oleh pimpinan. 

Misalnya, terkait tanah dan investasi. Itu perlu segera. Permasalahan pertanahan itu cukup kompleks. Pengembangan IKN perlu tetap memperhatikan hak-hak masyarakat setempat. Temuan, rekomendasi, atau masukan dari BPK telah membuat OIKN mengambil corrective action sehingga masalah tidak berkepanjangan.

Terkait Rekomendasi BPK Soal Pencemaran Udara, Ini yang Dijalankan Pemprov DKI

Bagaimana upaya OIKN untuk menjaga keberlanjutan proyek jangka panjang dan lintas masa pemerintahan ini?

Secara undang-undang atau secara dasar hukum sudah cukup kuat. Proyek IKN juga sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Dalam UU, IKN juga sudah ditetapkan sebagai program prioritas nasional paling singkat 10 tahun. 

Bagi saya pribadi, IKN itu menjadi mimpi besar. Bahkan, bisa menjadi pintu bagi Indonesia agar bisa lebih maju ke depan, melakukan quantum leap. Kalau tidak, ya kita seperti saat ini saja. Business as usual. 

Presiden Jokowi juga menekankan, IKN harus bisa menonjolkan perubahan terutama dari sisi peradaban, teknologi, dan pengelolaan pemerintahan dalam arah yang lebih positif. Jadi, benar-benar IKN itu menjadi kota dunia dengan nuansa keindonesiaan. Itu yang saya akui memang sangat menantang. Akan tetapi, kalau kita tidak melakukan apa-apa ya kita akan seperti ini saja. Negara besar tidak, negara miskin juga tidak. 

Hal yang saya tangkap dari pesan Presiden Jokowi adalah IKN harus menjadi titik awal bagi Indonesia dalam melakukan perubahan yang sifatnya fundamental. Artinya, apabila model IKN ini berhasil yakni dengan pemerintahan yang lebih lincah, modern, dan IT oriented maka ini bisa diadopsi oleh pemerintah daerah lain agar bisa lebih baik dalam melayani kebutuhan masyarakat. 

IKN juga diharapkan bisa menjadi penggerak ekonomi Indonesia. Bukan hanya menggerakkan perekonomian wilayah IKN atau Kalimantan saja, tapi untuk Indonesia. Itu sebabnya, di setiap WP nanti kita harapkan ada pusat-pusat industri unggulan sehingga bisa menggerakan ekonomi Indonesia lebih pesat lagi. 

IKN juga diharapkan dapat memperkuat identitas kebinekaan kita. Ini memang kesempatan luar biasa untuk bisa ikut mewujudkan impian menuju Indonesia yang lebih baik, menuju Indonesia emas 2045.

18/09/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Newer Posts
Older Posts

Berita Lain

  • Audit BPK Hasilkan Rekomendasi Strategis bagi WIPO
  • Auditor Mood dan Kualitas Audit
  • SAI20 Hasilkan Komunike Global untuk Infrastruktur dan Tenaga Kerja Masa Depan
  • Audit BPK Ungkap Tantangan Ekonomi Biru Indonesia
  • Majalah Warta BPK Edisi April 2025
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • Audit BPK Hasilkan Rekomendasi Strategis bagi WIPO

    25/07/2025
  • Auditor Mood dan Kualitas Audit

    22/07/2025
  • SAI20 Hasilkan Komunike Global untuk Infrastruktur dan Tenaga...

    21/07/2025
  • Audit BPK Ungkap Tantangan Ekonomi Biru Indonesia

    17/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi April 2025

    16/07/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id