WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Friday, 29 August 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Tag:

BPK

BeritaBPK BekerjaEdukasiSLIDERSuara Publik

Waspada Penipuan Mengatasnamakan BPK: Pentingnya Verifikasi Lewat Domain Resmi

by admin2 28/08/2025
written by admin2

Oleh: Muhammad Anshari, Pranata Komputer Ahli Muda pada Biro Teknologi Informasi BPK

Di era digital yang serba cepat, informasi bisa menyebar dalam hitungan detik. Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul ancaman baru yang semakin canggih: penipuan daring yang mengatasnamakan lembaga negara, termasuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Belum lama ini, BPK mengeluarkan dua bentuk imbauan—satu untuk publik dan satu untuk internal—terkait maraknya upaya penipuan berkedok seminar, kursus, workshop, atau bimbingan teknis yang seolah-olah diselenggarakan atau didukung oleh BPK.

Yang lebih mengkhawatirkan, pelaku penipuan ini kerap menggunakan tautan (link) yang terlihat meyakinkan, menyamar sebagai komunikasi resmi, hingga meminta data pribadi atau pembayaran. Di tengah situasi seperti ini, keberadaan identitas digital resmi lembaga menjadi sangat krusial. Inilah mengapa inisiatif BPK meluncurkan BPK.ID bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan perlindungan nyata bagi masyarakat dari ancaman phishing dan penipuan digital.

Penipuan yang Mengatasnamakan BPK: Modus dan Dampaknya

BPK, sebagai lembaga negara yang memiliki kredibilitas tinggi, kerap menjadi “maskot” bagi pihak tak bertanggung jawab. Melalui surat edaran internal tertanggal 30 Juni 2025, BPK mengonfirmasi bahwa telah terjadi penyebaran undangan palsu yang mengatasnamakan lembaga, baik dalam bentuk surat elektronik (email) maupun pesan instan. Modusnya klasik namun efektif: mengiming-imingi peserta dengan seminar atau pelatihan yang seolah-olah diselenggarakan BPK, lalu meminta biaya pendaftaran atau informasi pribadi seperti nomor KTP, rekening, dan NPWP.

Imbauan dari BPK jelas: jangan langsung percaya. Masyarakat diminta untuk tidak memberikan data pribadi atau melakukan transaksi keuangan tanpa memverifikasi keaslian undangan. Konfirmasi harus dilakukan melalui saluran resmi—seperti kantor BPK, website, atau media komunikasi resmi lainnya.

Namun pertanyaannya: bagaimana masyarakat bisa membedakan mana yang resmi dan mana yang palsu? Di sinilah peran identitas digital lembaga menjadi penentu.

BPK.ID: Lebih dari Sekadar Tautan Pendek

Untuk menjawab tantangan ini, BPK meluncurkan BPK.ID—sebuah sistem tautan pendek (URL shortener) dan mini-situs yang sepenuhnya dikelola oleh BPK. Dengan alamat resmi https://bpk.id , sistem ini menjadi wajah digital resmi BPK dalam setiap publikasi daring.

Awalnya, tautan pendek memang populer karena fungsinya yang praktis—mempermudah berbagi link di media sosial dengan karakter terbatas. Namun, di tangan BPK, fungsi tersebut ditingkatkan menjadi alat verifikasi dan keamanan. Setiap tautan yang berasal dari domain bpk.id bisa dipastikan resmi, terverifikasi, dan aman.

BPK.ID bukan hanya memperpendek URL, tetapi juga:

  • Memberikan statistik akses untuk memantau sejauh mana informasi tersebar.
  • Menjadi arsip digital terpusat untuk semua publikasi resmi BPK.
  • Memastikan hanya pihak yang berwenang yang bisa menerbitkan tautan resmi.
  • Melindungi pengguna dari tautan berbahaya, karena setiap link yang dibuat melalui sistem ini melewati pemeriksaan keamanan.

Dengan kata lain, jika sebuah tautan tidak berasal dari bpk.id atau bpk.go.id, maka itu bukan komunikasi resmi BPK. Ini adalah pedoman sederhana namun sangat efektif bagi masyarakat awam.

Mengapa Identitas Digital Resmi Sangat Penting?

Bayangkan Anda menerima email dengan logo BPK dan tautan ke “seminar nasional” yang meminta pembayaran Rp750.000. Tautannya? bit.ly/seminar-bpk2025. Tanpa tahu bahwa BPK hanya menggunakan bpk.id, Anda mungkin langsung meng-klik dan menjadi korban.

Inilah alasan utama mengapa setiap lembaga publik harus memiliki domain identitas digital sendiri. Domain seperti bpk.id bukan sekadar branding, melainkan tanda keaslian, tanggung jawab, dan perlindungan. Ini adalah bentuk akuntabilitas digital yang harus dimiliki oleh semua instansi yang berinteraksi dengan publik.

Langkah Nyata untuk Masyarakat: Verifikasi Sebelum Percaya

Lalu, apa yang bisa Anda lakukan sebagai masyarakat?

1. Periksa domain tautan.

Jika Anda menerima undangan atau informasi yang mengatasnamakan BPK, pastikan tautannya berasal dari:

  • https://www.bpk.go.id
  • https://bpk.id
  • Akun media sosial resmi BPK (yang terverifikasi).

2. Jangan berikan data pribadi atau uang tanpa konfirmasi.

BPK tidak pernah meminta data sensitif atau pembayaran melalui email atau pesan instan tanpa prosedur resmi.

3. Konfirmasi langsung.

Hubungi kantor BPK terdekat, atau kunjungi website resmi untuk memastikan keaslian informasi.

4.Sebarkan kesadaran ini.

Banyak korban penipuan adalah orang tua, guru, atau pegawai daerah yang belum terlalu melek digital. Ajak mereka untuk selalu memverifikasi sebelum bertindak.

Masa Depan Komunikasi Resmi: Dari Analog ke Digital yang Aman

Langkah BPK dalam meluncurkan BPK.ID patut diapresiasi sebagai contoh transformasi digital yang berorientasi pada perlindungan publik. Tidak hanya meningkatkan efisiensi internal, tetapi juga membangun kepercayaan publik melalui transparansi dan keamanan digital. Ke depan, integrasi dengan sistem internal dan pelatihan bagi pegawai sebagai “agen kehumasan digital” akan semakin memperkuat peran BPK.ID sebagai tameng digital.

Jika Tidak dari Domain Resmi, Waspada!

Penipuan digital tidak akan pernah hilang sepenuhnya. Tapi yang bisa kita lakukan adalah membangun sistem yang membuat penipu lebih sulit beroperasi. Dengan BPK.ID, BPK telah mengambil langkah strategis: mengambil alih identitas digitalnya sendiri. Sebagai masyarakat, kita harus ikut serta dalam menjaga keamanan digital. Jadikan verifikasi sebagai kebiasaan, bukan kewajiban. Dan ingat: Jika sebuah tautan tidak berasal dari domain resmi BPK, maka itu bukan dari BPK.

Di dunia maya kini, kepercayaan tidak hanya dibangun oleh logo atau desain, tapi juga oleh alamat URL yang benar. Mari kita jadikan BPK.ID sebagai contoh: bahwa identitas digital resmi bukan kemewahan, tapi kebutuhan.

Opini dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili sikap resmi Redaksi Warta BPK. Tanggung jawab isi tulisan sepenuhnya berada pada penulis.

28/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

Museum BPK, Ruang Belajar Publik yang Hidup dan Inklusif

by admin2 26/08/2025
written by admin2

WARTA BPK– Di tengah dinamika zaman yang serba digital dan cepat, Museum BPK hadir sebagai simpul penting dalam menghubungkan generasi masa kini dengan sejarah, nilai, dan peran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia. Lebih dari sekadar tempat menyimpan artefak atau dokumen bersejarah, museum yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah ini menjadi ruang hidup yang menyampaikan cerita, menanamkan nilai, serta menginspirasi masyarakat untuk memahami pentingnya integritas, akuntabilitas, dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara.

Menurut Kepala Museum BPK, Sutriono, unit kerja yang dipimpinnya ini ingin menjadi pusat pelestarian nilai dan wahana edukasi yang informatif, menarik, dan modern. Hal ini untuk mendukung langsung misi besar BPK sebagai institusi pemeriksa keuangan negara yang independen dan profesional.

“Museum menyelenggarakan pembelajaran tentang tugas, peran, dan sejarah BPK, serta menyebarluaskan informasi mengenai kinerja BPK dalam mewujudkan tata kelola keuangan negara melalui pameran dan berbagai program publik,” kata Sutriono kepada Warta BPK, belum lama ini.

Museum BPK menjalankan berbagai misi edukatif dengan menyasar pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Beragam kegiatan interaktif telah dirancang, mulai dari layanan pemanduan kunjungan, diskusi sejarah, bedah buku dan film, hingga workshop konservasi. Semuanya bertujuan menjadikan museum sebagai ruang belajar yang inklusif dan kontekstual.

Meski belum memiliki kurikulum pembelajaran formal bersama institusi pendidikan, Museum BPK telah menjadi bagian tidak langsung dari ekosistem belajar para siswa dan mahasiswa. Banyak sekolah dan kampus yang menjadikan kunjungan ke Museum BPK sebagai bagian dari outing class, praktik mata kuliah, kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), project-based learning, hingga program magang.

Saat ini, Museum BPK juga tengah menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi untuk menjadikan kunjungan ke museum sebagai bagian dari perkuliahan tetap.

Museum BPK juga menaruh perhatian besar dalam menyampaikan pesan moral dan nilai dasar institusi melalui narasi sejarah. Salah satu cara yang digunakan adalah lewat Ruang Audio Visual yang menayangkan film-film edukatif, baik yang terinspirasi dari hasil pemeriksaan BPK maupun film animasi tentang filosofi kerja lembaga ini. Ruang Sang Ketua juga menjadi salah satu medium penting yang menghadirkan pesan-pesan integritas dari para Ketua BPK terdahulu.

“Kami bekali pemandu untuk menyampaikan nilai-nilai dasar BPK kepada pengunjung, disesuaikan dengan usia mereka,” kata Sutriono.

Sutriono mengatakan, pesan terkait integritas yang tetap relevan dengan kondisi saat ini menjadi poin penting dalam kehadiran Museum BPK. Gedung Museum BPK yang dahulu adalah salah satu kantor awal BPK di Magelang itu menunjukkan betapa seriusnya pendiri bangsa dalam menjaga tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara.

Sutriono menekankan bahwa berbagai koleksi-koleksi yang tersimpan di Museum BPK merupakan cultural material yang merekam dinamika sejarah dan nilai-nilai pada masa lalu. Ia mencontohkan, salah satu koleksi yang menarik adalah mesin ketik tua yang digunakan dalam aktivitas perkantoran BPK RI tahun 1947 di Magelang.

Dalam menjawab tantangan era digital, Museum BPK terus bertransformasi. Salah satu inovasi penting adalah pengembangan layanan tur virtual berbasis aplikasi 360 yang dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Fitur ini awalnya dikembangkan pada masa pandemi, namun kini justru menjadi gerbang pembuka ketertarikan masyarakat untuk berkunjung langsung.

Tak berhenti di situ, Museum BPK juga tengah memperbarui tampilan dan fitur situs resminya agar lebih interaktif dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dari berbagai kalangan. Di sisi lain, museum juga terus memperkuat kehadiran di media sosial sebagai sarana diseminasi informasi sekaligus ruang interaksi dengan generasi muda.

Untuk menarik minat kaum muda, Museum BPK mengemas tata pamer secara visual menarik dan instagramable, lengkap dengan ruang-ruang swafoto dan panggung terbuka yang bisa dimanfaatkan secara gratis untuk kegiatan seni dan kreativitas. Pendekatan ini terbukti mampu menarik pengunjung muda untuk mengenal lebih dalam sejarah dan peran BPK.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Kemajuan teknologi menuntut museum untuk terus berinovasi agar tidak tertinggal dan tetap relevan. “Museum harus bergerak mengikuti tren, menghadirkan konten yang modern seperti immersive room dan wahana interaktif lainnya,” tambah Sutriono.

Tidak hanya sarana, Museum BPK juga senantiasa fokus dengan pengembangan kompetensi SDM. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2015 yang mengatur tentang museum, selain didukung tenaga administrasi, museum juga harus memiliki tenaga teknis yang meliputi bidang seperti kurator museum, restorator, pencatat koleksi, dan penata pamer. Dalam waktu dekat, secara bertahap museum akan memiliki tenaga teknis yang bersertifikat BNSP.

Dengan berbagai inisiatif ini, Museum BPK terus berupaya menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, memperkuat literasi publik tentang keuangan negara, serta menanamkan nilai-nilai integritas yang menjadi roh pengabdian BPK kepada bangsa dan negara.

26/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

HUT ke-80 RI, BPK Tegaskan Komitmen Kawal Cita-Cita Indonesia Emas 2045

by admin2 19/08/2025
written by admin2

JAKARTA, WARTA BPK — Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Isma Yatun menegaskan pentingnya peran BPK sebagai lembaga pemeriksa negara dalam mewujudkan tujuan nasional dan mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan Ketua BPK dalam upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Kantor Pusat BPK, Jakarta, Ahad (17/8/2025).

Dalam sambutannya, Ketua BPK menyatakan peringatan kemerdekaan bukan hanya mengenang jasa pahlawan, tetapi menjadi momentum memperkuat semangat melanjutkan perjuangan melalui kerja nyata. “Kita semua dipanggil untuk mengukuhkan persatuan, mempertahankan kedaulatan, dan bekerja keras mewujudkan kesejahteraan demi tercapainya Indonesia Emas 2045,” ujar Ketua BPK di seluruh pegawai BPK yang mengikuti upacara.

Ketua BPK menegaskan, insan BPK memiliki peran strategis dalam memastikan setiap rupiah dari keuangan negara digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat melalui pemeriksaan yang efektif dan berdampak.

“Visi Renstra BPK 2025 sampai dengan 2029 menegaskan komitmen kita menjadi lembaga pemeriksa yang terpercaya untuk mewujudkan pencapaian tujuan negara dan didukung oleh semangat BPK bermartabat dan bermanfaat yang menjadi pedoman kita dalam setiap langkah,” ujar Ketua BPK.

Untuk mendukung komitmen tersebut, BPK harus menguatkan peran lembaga pemeriksa sebagai //oversight, insight, dan foresight// yang dilakukan secara terintegrasi. Kolaborasi dan koordinasi yang lebih erat antar unit kerja juga menjadi fondasi krusial, terutama pada pemeriksaan tematik nasional dan cross-cutting issues antar satuan kerja pemeriksaan. 

Sebagai contoh komitmen konkret, BPK akan melakukan pemeriksaan tematik nasional mengenai ketahanan pangan pada semester II tahun ini. Langkah tersebut dinilai penting untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional sekaligus menjadi tolok ukur bagi pemeriksaan tematik di periode mendatang.

Ketua BPK juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran BPK atas capaian kinerja 2024. BPK juga meraih berbagai penghargaan kelembagaan, serta pengakuan pada level internasional. 

Ketua BPK menyampaikan, BPK akan menjadi Wakil Ketua INTOSAI periode 2025–2028 dan Ketua INTOSAI periode 2028–2031, serta kembali dipercaya memeriksa sejumlah organisasi internasional termasuk IMO, IPU, dan WIPO.

Dalam kesempatan itu, Ketua BPK menekankan bahwa seluruh capaian ini tidak boleh membuat BPK lengah. Sebaliknya, insan BPK harus terus menjunjung tinggi integritas, independensi, profesionalisme, dan kode etik lembaga.

“Mari kita jadikan peringatan 80 Tahun Kemerdekaan ini sebagai momentum untuk memupuk semangat dan komitmen serta terus memberikan kontribusi terbaik demi terwujudnya visi BPK dan tercapainya tujuan negara,” kata Ketua BPK. 

19/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

Di Forum ANAO, Ketua BPK Angkat Tiga Isu Strategis Pengawasan Sektor Publik

by admin2 11/08/2025
written by admin2

CANBERRA, WARTA BPK – Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun menyoroti tiga isu strategis dalam forum Senior Management Dialogue (SMD) bersama Auditor General Australia Caralee McLiesh, yang berlangsung pada 29–30 Juli 2025 di Kantor Australian National Audit Office (ANAO), Canberra. Dialog bilateral ini memperkuat kolaborasi antara BPK dan ANAO dalam menghadapi tantangan pemeriksaan sektor publik di era yang semakin kompleks.

Dalam sambutannya, Ketua BPK menekankan pentingnya peran Supreme Audit Institutions (SAIs) dalam mentransformasi kehidupan masyarakat. Audit sektor publik, menurutnya, harus semakin relevan, adaptif, dan berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik.

Isu kedua yang disampaikan adalah penguatan manajemen integritas. BPK dan ANAO saling bertukar pengalaman dalam membangun kerangka kerja integritas, termasuk penilaian risiko fraud dan pengukuran integritas kelembagaan. “Manajemen integritas merupakan elemen kunci untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan pemerintahan yang transparan serta akuntabel,” ujar Ketua BPK.

Adapun isu ketiga berkaitan dengan peningkatan pemeriksaan atas informasi non-keuangan, khususnya pada performance statements dan sustainability reporting. Ketua BPK mengapresiasi fasilitasi ANAO atas pertemuan dengan Department of Finance Australia yang dinilai membuka wawasan baru dalam praktik pelaporan keberlanjutan. 

“Kami sangat menghargai dukungan ANAO dalam memfasilitasi pertemuan kami dengan Department of Finance Australia. Kegiatan ini memberikan kami wawasan penting mengenai penerapan informasi non-keuangan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengambilan keputusan,” ujar Ketua BPK.

Pertemuan ini menjadi lanjutan kerja sama strategis yang telah terjalin antara BPK dan ANAO sejak 2006, sekaligus pertemuan tatap muka pertama antara pimpinan kedua lembaga setelah adanya pergantian pejabat.

Selain dialog strategis, SMD juga membahas isu pemeriksaan kinerja, penguatan kapasitas SDM, serta pemanfaatan teknologi dalam mendukung efektivitas audit.

Dengan semangat kolaborasi, forum ini diharapkan memperkuat posisi lembaga pemeriksa negara sebagai penjaga integritas dan katalis perbaikan tata kelola sektor publik di masing-masing negara.

11/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita FotoBPK BekerjaSLIDER

Soroti Penurunan IPAK, BPK Periksa Strategi Pencegahan Korupsi di KPK

by admin2 08/08/2025
written by admin2

JAKARTA, WARTA BPK– Penurunan Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) Tahun 2024 menjadi sorotan BPK dalam entry meeting Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Strategi Pencegahan Korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi, di Gedung KPK (4/8). Anggota I BPK Nyoman Adhi Suryadnyana, menyampaikan bahwa penurunan skor IPAK menjadi alarm moral yang perlu segera direspon dengan langkah perbaikan sistemik dan kolaboratif. 

Nyoman juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan KPK. Pemeriksaan yang dilaksanakan BPK dipandang sebagai alat perbaikan berkelanjutan bukan sebagai kontrol eksternal semata. Ia meminta seluruh jajaran KPK dapat mendukung proses pemeriksaan yang dilakukan melalui penyediaan data yang akurat, lengkap dan terbuka. Pemeriksaan diharapkan menjadi momentum untuk bersama-sama membangun komitmen memperkuat sistem pencegahan korupsi. 

08/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

BPK Gelar Pelatihan Audit Ekonomi Biru, Diikuti Peserta dari 14 Negara

by admin2 05/08/2025
written by admin2

BALI, WARTA BPK — Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) menyelenggarakan “Hands-On Audit Training in Blue Economy: Tools and Techniques in Fishery” di Balai Diklat PKN Bali, 4-8 Agustus 2025. Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen BPK dalam mendorong kolaborasi dan berbagi pengetahuan mengenai pemeriksaan sektor perikanan dalam komunitas SAI internasional serta  memperkuat kapasitas pemeriksaan sektor ekonomi biru. 

Kegiatan ini diikuti 28 peserta dari 14 lembaga pemeriksa negara atau Supreme Audit Institutions (SAI). Selain dari Indonesia, peserta yang berpartisipasi dalam pelatihan berasal dari Brazil, Mesir, Zambia, Indonesia, Kenya, Liberia, Maladewa, Oman, Filipina, Polandia, Arab Saudi, Thailand, dan Vietnam.

Acara pembukaan pelatihan audit dihadiri Anggota IV BPK, Haerul Saleh, dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, beserta jajaran.

Anggota IV BPK Haerul Saleh dalam sambutannya menjelaskan, ekonomi biru merupakan konsep yang mencakup integrasi multisektoral, meliputi sektor perikanan, pariwisata, transportasi laut, energi, serta pembangunan pesisir. 

Anggota IV mengatakan, inti dari konsep ekonomi biru adalah keberlanjutan, yang menempatkan pengelolaan lingkungan sebagai prioritas utama, sejajar dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial. 

Ekonomi biru juga sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDG) 14, yaitu Life Below Water. Hal ini memastikan bahwa seluruh aktivitas kelautan dan perikanan harus sejalan dengan tujuan keberlanjutan global.

Anggota IV berharap pelatihan ini diharapkan dapat menjadi forum untuk memperkuat kolaborasi pembelajaran antar SAIs. “Kami berharap pelatihan ini dapat memperkaya pengetahuan pemeriksa mengenai audit ekonomi biru, sehingga nantinya dapat menerapkan pendekatan dan teknik audit yang sesuai dengan kompleksitas kebijakan dan situasi di negara masing-masing,” kata Anggota IV.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono, memberikan paparan mengenai kebijakan kelautan Indonesia. Dalam sambutannya, Menteri KP menjelaskan lima pilar utama kebijakan kelautan Indonesia dalam kerangka ekonomi biru. 

Kelima program itu adalah perluasan kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur, pengembangan akuakultur berkelanjutan, pengawasan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta penanggulangan sampah laut dengan melibatkan partisipasi masyarakat.

Menteri KP sangat mengapresiasi BPK yang memiliki perhatian tinggi terhadap sektor keluatan dan perikanan, termasuk ekonomi biru. “Audit ekonomi biru harus menjadi instrumen transformasi, yang mengarahkan kita pada laut yang sehat, masyarakat pesisir yang sejahtera, dan dunia yang lebih tangguh bagi generasi mendatang,” kata Menteri KP.

Terkait pelatihan audit ekonomi biru, pelatihan tahun ini difokuskan pada penerapan teknik dan alat pemeriksaan kinerja di sektor perikanan, sebagai kelanjutan dari pelatihan Audit Design Matrix (ADM) yang telah dilaksanakan pada 2024. Adapun pada 2026 mendatang, fokus pelatihan akan bergeser ke audit ekosistem mangrove dan wilayah pesisir.

Kepala Badiklat PKN, Yudi Ramdhan, menjelaskan, pelatihan audit ekonomi biru dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pembelajaran mandiri (21–25 Juli), pembelajaran jarak jauh (28 Juli–1 Agustus), dan pembelajaran tatap muka (4–8 Agustus). Dalam sesi tatap muka di Bali, peserta melakukan kunjungan lapangan ke Buleleng, Bali, untuk mengamati praktik ekonomi biru seperti budi daya ikan bandeng, perikanan komunitas, dan sinergi riset-pemerintah-industri.

Melalui program ini, BPK mendorong kolaborasi lintas negara dan lembaga dalam memperkuat kapasitas audit sektor kelautan. Selain itu, pelatihan ini juga dirancang sebagai platform pembelajaran bersama guna mendorong audit yang berbasis risiko, berorientasi keberlanjutan, dan relevan dengan tantangan ekologis maupun sosial di sektor kelautan.

05/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

BPK Memulai Audit Belanja Pilkada Serentak 2024

by admin2 04/08/2025
written by admin2

JAKARTA, WARTA BPK—Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memulai rangkaian pemeriksaan kepatuhan atas pengelolaan belanja Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Pemeriksaan ini ditandai dengan Kick Off Meeting dan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Jakarta, Senin (21/7). 

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Anggota I BPK Nyoman Adhi Suryadnyana, Anggota V BPK Bobby Adityo Rizaldi, dan Anggota VI BPK Fathan Subchi. Ketiganya memberikan arahan kepada peserta rapat tentang pemeriksaan yang akan dilakukan. 

Anggota I BPK menekankan pentingnya pemeriksaan yang berpegang pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) dan seluruh petunjuk teknis yang berlaku. Ia juga mengingatkan agar tim pemeriksa menjaga prinsip dasar profesi.

Seluruh tim pemeriksa harus menjunjung tinggi independensi, integritas, dan profesionalisme, sekaligus membangun komunikasi efektif dengan entitas terkait dan memperkuat koordinasi antartim.

Pemeriksaan akan mencakup pengelolaan belanja di Sekretariat Jenderal KPU dan Bawaslu, serta kantor penyelenggara pemilu di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. Pemeriksaan dilakukan serentak oleh Ditjen PKN I, V, dan VI.

Anggota V BPK menyoroti tantangan pengelolaan anggaran Pilkada, terutama potensi tumpang tindih dan inefisiensi dalam skema pendanaan. Ia menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan, khususnya dalam pengadaan logistik, pengamanan, dan mobilisasi petugas ad hoc.

Dengan meningkatnya ekspektasi publik dan pengawasan media, KPU dan Bawaslu diharapkan menerapkan prinsip transparansi dan kedisiplinan dalam pencatatan, pelaporan, serta penggunaan anggaran.

Acara yang juga  dihadiri Ketua KPU, Ketua Bawaslu, dan Ketua Komisi II DPR RI, Anggota VI BPK menyatakan Ditjen PKN VI melibatkan seluruh perwakilan daerah untuk memeriksa KPU dan Bawaslu di wilayah masing-masing. Ia menambahkan, koordinasi dengan Ditjen PKN I telah dilakukan untuk menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan business case pemeriksaan.

Anggota VI menekankan bahwa “seluruh tim pemeriksa harus menjaga sinergi, komunikasi, dan koordinasi baik antar tim maupun dengan kelompok kerja (pokja) di lapangan, guna menemukan solusi atas tantangan dan permasalahan yang dihadapi selama proses pemeriksaan berlangsung,” katanya.

BPK berharap sinergi antara BPK, KPU, dan Bawaslu dapat memperkuat akuntabilitas keuangan negara di sektor pemilu. Pemeriksaan ini ditargetkan berjalan lancar, tepat waktu, dan menghasilkan rekomendasi konstruktif untuk pelaksanaan Pilkada yang lebih efisien dan transparan.

04/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

BPK Sampaikan Reviu dan Masukan Strategis untuk VNR SDGs Indonesia

by admin2 31/07/2025
written by admin2

JAKARTA, WARTA BPK— Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK) menyerahkan Laporan Hasil Reviu (LHR) atas Voluntary National Review (VNR) Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia Tahun 2025 kepada Kementerian PPN/Bappenas, Jumat (18/7), di Kantor Pusat BPK.

Laporan diserahkan oleh Anggota II BPK, Daniel Lumban Tobing, kepada Wakil Menteri PPN/Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard. Hadir dalam kegiatan ini Dirjen PKN II BPK Nelson Ambarita, Inspektur Utama Kementerian PPN/Bappenas Rr. Trisacti Wahyuni, dan sejumlah pejabat tinggi lainnya.

Reviu dilakukan atas permintaan resmi Kementerian PPN/Bappenas dan mencakup tiga fokus utama: keselarasan VNR dengan laporan sebelumnya dan dokumen nasional seperti RPJMN dan RAN SDGs, kepatuhan terhadap due process internasional dari United Nations Departement of Economic and Sosial Affairs (UNDESA), serta relevansi laporan terhadap hasil pemeriksaan dan rekomendasi BPK.

BPK menilai penyusunan Laporan VNR 2025 telah menunjukkan sejumlah capaian positif. Laporan disusun secara inklusif dan partisipatif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, memiliki peningkatan kualitas narasi, data, dan analisis tren pada lima tujuan utama, serta menyajikan kurasi praktik baik yang memperkuat pembelajaran nasional.

Meski demikian, BPK mengidentifikasi ruang perbaikan, antara lain penguatan prinsip SDGs dalam laporan, peningkatan respons terhadap tantangan dari VNR sebelumnya, serta pemanfaatan hasil pemeriksaan BPK secara lebih optimal.

Sebagai bagian dari reviu, BPK memberikan sejumlah rekomendasi strategis. Rekomendasi tersebut mencakup pentingnya menjaga konsistensi pengungkapan prinsip SDGs, memperkuat integrasi SDGs dalam perencanaan pembangunan nasional dan daerah, serta memastikan pemenuhan due process sesuai pedoman internasional.

“Sebagai catatan bahwa ruang perbaikan yang kami sampaikan telah diakomodasi dalam versi final Laporan VNR SDGs Indonesia Tahun 2025. Hal ini menunjukkan komitmen kuat terhadap pembelajaran berkelanjutan dan penyempurnaan Laporan VNR ke depannya,” ungkap Anggota II BPK.

Di akhir sambutannya, Anggota II BPK menyatakan  bahwa BPK siap untuk terus memberikan pendampingan dan masukan dalam pelaksanaan pelaporan VNR berikutnya. Hal ini dilakukan agar transparansi, akuntabilitas, serta kualitas VNR semakin meningkat serta menjadi bentuk kontribusi nyata dalam memperkuat tata kelola dan integritas pelaksanaan SDGs di Indonesia.

31/07/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

SAI20 Hasilkan Komunike Global untuk Infrastruktur dan Tenaga Kerja Masa Depan

by admin2 21/07/2025
written by admin2

JOHANNESBURG, WARTA BPK — Pertemuan puncak Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) Tahun 2025 yang berlangsung di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 23-26 Juni 2025 menghasilkan sebuah komunike penting yang menegaskan peran strategis lembaga pemeriksa dalam mendukung pembangunan global. Komunike tersebut memuat kesepakatan kolektif negara-negara anggota SAI20 untuk memperkuat pengawasan atas pendanaan infrastruktur publik serta mempersiapkan tenaga kerja masa depan yang tangguh dan adaptif.

SAI20 sendiri merupakan inisiatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia yang diluncurkan pada tahun 2022 bertepatan dengan Presidensi G20 Indonesia. Sejak saat itu, SAI20 menjadi engagement group resmi dalam ekosistem G20 yang mempertemukan lembaga pemeriksa keuangan dari negara-negara anggota guna memberikan kontribusi nyata dalam membangun transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola pemerintahan yang baik.

Setelah diinisiasi oleh BPK, estafet kepemimpinan SAI20 dilanjutkan oleh SAI India pada 2023, SAI Brasil pada 2024, dan SAI Afrika Selatan pada 2025.

Komunike SAI20 tahun ini mengusung dua tema utama, yakni pendanaan infrastruktur publik dan pengembangan tenaga kerja masa depan. Pada tema pertama, negara-negara anggota G20 didorong untuk menetapkan kerangka kerja global yang mendukung pembiayaan infrastruktur dan mendorong kolaborasi di antara pemangku kepentingan serta mendorong penegakan hukum yang mengatur pendanaan infrastruktur dan menilai efisiensi program.

Sementara itu, lembaga pemeriksa negara atau SAI dianjurkan untuk melakukan penelaahan menyeluruh atas seluruh siklus proyek infrastruktur, mulai dari tahap perencanaan hingga implementasi dan pemeliharaan. Audit real-time dianggap sebagai pendekatan yang relevan untuk memastikan penggunaan dana publik secara akuntabel. 

Pemanfaatan teknologi dan big data juga menjadi sorotan penting, karena dapat membantu SAI melacak aliran dana, menilai efektivitas proyek, serta mendorong keterbukaan informasi. Selain itu, SAI diminta meningkatkan kapasitas audit di bidang teknis, keuangan proyek, serta manajemen konstruksi melalui pelatihan khusus dan kerja sama lintas disiplin.

Pada tema kedua, komunike menekankan pentingnya reformasi kebijakan ketenagakerjaan agar negara-negara G20 mampu mencetak tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan masa depan. Pemerintah didorong untuk melakukan penilaian kompetensi secara berkala, menyusun kurikulum pendidikan yang dinamis, serta menjalin kemitraan strategis antara sektor publik dan swasta di bidang pendidikan dan pelatihan. Pendekatan inklusif dan berkeadilan juga menjadi syarat utama agar kebijakan tenaga kerja benar-benar berdampak pada seluruh lapisan masyarakat.

Lembaga pemeriksa diharapkan menyesuaikan kerangka kerja audit mereka dengan dinamika sektor pendidikan dan pelatihan vokasi. Audit harus diarahkan pada kebijakan strategis yang memiliki dampak besar dalam menjembatani kesenjangan keterampilan, serta memastikan bahwa program pemerintah dilaksanakan secara efektif dan transparan. Seluruh proses audit tersebut harus mencakup rantai nilai kebijakan secara menyeluruh, mulai dari penganggaran hingga implementasi di lapangan.

Ketua BPK RI, Isma Yatun, dalam sesi pleno menegaskan bahwa lembaga pemeriksa memiliki sudut pandang lintas sektor yang unik dan sangat dibutuhkan dalam perumusan serta pengawasan kebijakan publik. 

Ia mendorong pentingnya kolaborasi antara pemerintah, SAI, dan masyarakat sipil untuk membangun sistem yang tangguh, mampu mencegah korupsi, dan memastikan efektivitas pendanaan publik, khususnya di sektor infrastruktur. BPK juga menggarisbawahi pentingnya lintas sektor untuk mempersiapkan tenaga kerja yang tangguh dan adaptif sebagai tanggung jawab bersama.

SAI20 Summit 2025 dihadiri oleh SAI dari negara-negara anggota G20 seperti Brasil, India, Korea Selatan, Arab Saudi, Rusia, dan tentu saja Afrika Selatan sebagai tuan rumah. Beberapa negara mitra seperti Kenya, Norwegia, Mesir, Maroko, dan Spanyol turut hadir, bersama organisasi internasional seperti IFAC, UNESCO, serta institusi akademik terkemuka. Selain pleno utama, BPK juga melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah SAI untuk menjajaki kerja sama, termasuk pertukaran auditor dan program peningkatan kapasitas kelembagaan.

Komunike SAI20 2025 akan disampaikan dalam forum G20 Leaders’ Summit pada November mendatang sebagai bentuk kontribusi nyata komunitas SAI dalam mendukung agenda global. Dalam konteks keberlanjutan forum, SAI Afrika Selatan menyatakan komitmennya untuk menjaga kesinambungan inisiatif ini meskipun terdapat kekosongan kepemimpinan G20 pada tahun-tahun mendatang. 

Forum ini akan terus berkembang sebagai platform kolaborasi antar lembaga pemeriksa untuk memperkuat tata kelola global yang transparan dan bertanggung jawab.

BPK RI sebagai penggagas SAI20 menegaskan kembali komitmennya untuk terus memperkuat peran SAI dalam menjawab tantangan lintas batas. Di tengah meningkatnya kebutuhan akan akuntabilitas publik dan pengawasan atas belanja negara, kolaborasi antar SAI menjadi semakin relevan. 

Melalui SAI20, lembaga pemeriksa dapat berkontribusi lebih luas tidak hanya dalam konteks nasional, tetapi juga dalam membentuk tata kelola internasional yang berpihak pada masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

21/07/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

Ini Tujuan BPK Periksa Keuangan Negara

by admin2 16/06/2025
written by admin2

WARTA PEMERIKSA—Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan berbagai entitas negara. Pemeriksaan dilakukan secara independen, objektif, dan profesional untuk memastikan keuangan negara dikelola secara bertanggung jawab.

Seperti dikutip dari buku “Mengenal Lebih Dekat BPK”, BPK memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Layanan Umum (BLU), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai apakah pengelolaan keuangan negara dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab, dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

Apa Itu Hasil Pemeriksaan BPK?

Hasil pemeriksaan merupakan hasil akhir dari proses penilaian terhadap kebenaran, kepatuhan, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan data atau informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Proses ini dilakukan berdasarkan Standar Pemeriksaan dan dituangkan dalam laporan hasil pemeriksaan BPK.

Apa Kewajiban Pihak yang Diperiksa?

Dalam proses pemeriksaan, BPK melakukan pembahasan atas temuan pemeriksaan bersama objek yang diperiksa sesuai dengan Standar Pemeriksaan. Berdasarkan Pasal 20 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004, pejabat yang diperiksa wajib menindaklanjuti rekomendasi dalam Laporan Hasil Pemeriksaan.

Pejabat juga wajib memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK atas tindak lanjut tersebut dalam waktu paling lambat 60 hari setelah laporan diterima. BPK akan memantau pelaksanaan tindak lanjut tersebut sesuai rekomendasi.

Apabila pejabat tidak melaksanakan kewajiban ini, maka yang bersangkutan dapat dikenai sanksi administratif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian. 

BPK juga menyampaikan hasil pemantauan tindak lanjut rekomendasi ini kepada lembaga perwakilan dalam hasil pemeriksaan semester.

16/06/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Newer Posts
Older Posts

Berita Lain

  • Waspada Penipuan Mengatasnamakan BPK: Pentingnya Verifikasi Lewat Domain Resmi
  • BPK Tegaskan Pemeriksaan untuk Akuntabilitas dan Manfaat Nyata
  • Museum BPK, Ruang Belajar Publik yang Hidup dan Inklusif
  • Middle Income Trap, Jalan Terjal Menuju Indonesia Emas 2045
  • Hadiri Forum Risk and Governance Summit 2025, Wakil Ketua BPK Dorong Penerapan Tata Kelola Kolaboratif
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • Waspada Penipuan Mengatasnamakan BPK: Pentingnya Verifikasi Lewat Domain...

    28/08/2025
  • BPK Tegaskan Pemeriksaan untuk Akuntabilitas dan Manfaat Nyata

    27/08/2025
  • Museum BPK, Ruang Belajar Publik yang Hidup dan...

    26/08/2025
  • Middle Income Trap, Jalan Terjal Menuju Indonesia Emas...

    21/08/2025
  • Hadiri Forum Risk and Governance Summit 2025, Wakil...

    20/08/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id