WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Sunday, 27 July 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Category:

Berita

Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun.
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSAI20SLIDERSorotan

Ketua BPK: KTT SAI20 Peristiwa Bersejarah

by Admin 1 29/08/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Penyelenggaraan Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) Summit atau konferensi tingkat tinggi (KTT) lembaga pemeriksa negara G20 resmi dibuka pada Senin (29/8/2022), di Nusa Dua, Bali. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun dalam pidato pembukaan menyampaikan, KTT SAI20 merupakan peristiwa bersejarah, karena untuk pertama kalinya terbentuk engagement group lembaga pemeriksa negara di G20.

KTT SAI20 dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Ketua BPK mewakili seluruh anggota SAI20 menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada Wapres atas kesediaannya untuk menyampaikan pidato utama pada KTT SAI20.

“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh Anggota SAI20 atas segenap masukan, kontribusi, dan partisipasi di berbagai tingkat pertemuan selama proses pembentukan SAI20 serta dalam seluruh capaian hasilnya.”

Ketua BPK juga memberikan sambutan hangat kepada para delegasi yang hadir. KTT SAI20 diadakan secara hibrida dan diikuti 12 SAI dari negara anggota G20. Delegasi dari delapan negara hadir secara fisik, sedangkan sisanya mengikuti secara virtual.

“Merupakan sebuah kehormatan tersendiri bagi kami untuk menyambut bapak dan ibu delegasi di Indonesia, sekaligus menghadiri peristiwa bersejarah KTT SAI20, yang pertama kalinya diselenggarakan sebagai pengukuhan terbentuknya SAI20 menjadi engagement group di G20,” kata Ketua BPK dalam sambutannya.

Ketua BPK menegaskan, SAI dari negara-negara G20 bertekad untuk turut andil dalam G20 melalui perannya sebagai lembaga pemeriksa negara. Terutama berkaitan dengan transparansi dan akuntabilitas tata kelola sektor publik.

Berkumpul di Labuan Bajo, Ini yang Dibahas SAI20-SOM

Seiring upaya dunia untuk pulih dari pandemi Covid-19, kata Ketua BPK, seluruh dunia dihadapkan pada berbagai tantangan. Termasuk dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.

“Meski kepemimpinan Indonesia sebagai Presidensi G20 dijabat pada masa-masa sulit, namun tetap bertujuan memastikan agar kita semua dapat sintas dalam menghadapi berbagai tantangan, serta pulih bersama dan menjadi semakin kuat,” ujar Ketua BPK.

Ketua BPK dalam kesempatan tersebut juga menceritakan secara ringkas proses terbentuknya SAI20. Dijelaskan, sejak dimulainya proses peralihan tampuk kepemimpinan G20 tahun lalu, BPK telah menyelenggarakan serangkaian pertemuan untuk mempersiapkan pembentukan SAI20 sebagai engagement group di G20.

Wakil Presiden Dijadwalkan Buka KTT SAI20

Selain itu, SAI20 juga telah membahas dua keluaran utama dari SAI20, yakni aturan tata cara atau rules of procedure (RoP) serta komunike (pernyataan bersama) SAI20 terkait percepatan pemulihan ekonomi dan dukungan bagi tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. 

“Oleh karena itu, saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh Anggota SAI20 atas segenap masukan, kontribusi, dan partisipasi di berbagai tingkat pertemuan selama proses pembentukan SAI20 serta dalam seluruh capaian hasilnya,” kata Ketua BPK.

KTT SAI20 berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada 29-30 Agustus 2022. KTT SAI20 mengagendakan pengesahan RoP dan kesepakatan komunike SAI20. Selain itu, KTT SAI20 mendiskusikan isu-isu global dan nasional antara lain terkait transisi energi dan transformasi digital.

29/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSAI20SLIDERSorotan

KTT SAI20 Bahas 2 Isu Prioritas, Apa Saja?

by Admin 1 28/08/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Perhelatan Supreme Audit Institutions 20 (SAI20 Summit) yang digelar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Nusa Dua, Bali, pada 29-30 Agustus 2022, akan membahas dua isu prioritas. Kedua isu tersebut adalah percepatan pemulihan ekonomi dan mendukung pencapaian “Sustainable Development Goals” (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Terkait isu pemulihan ekonomi, SAI20 akan membahas tentang bagaimana kebijakan yang diambil pemerintah di negara-negara G20 dalam memitigasi dampak pandemi Covid-19. Para lembaga pemeriksa akan saling menyampaikan masukan terkait hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi.

Bernardus Dwita Pradana

“SAI20 ingin membantu percepatan pemulihan ekonomi dan implementasi SDGs. Ini yang jadi prioritas kita dan yang akan dibahas dalam SAI20 untuk kemudian dimasukkan ke dalam komunike.”

Sedangkan mengenai isu SDGs, KTT SAI20 akan menggarisbawahi mengenai terhambatnya upaya pencapaian target SDGs. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 memaksa negara-negara untuk mengerahkan dan memfokuskan seluruh kemampuannya untuk menangani penyebaran virus dan memulihkan perekonomian.

Kepala Direktorat Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan Negara (Kaditama Revbang PKN) Bernardus Dwita Pradana mengatakan, isu yang diangkat SAI20 memang selaras dengan isu yang diusung Presidensi G20 Indonesia. “SAI20 ingin membantu percepatan pemulihan ekonomi dan implementasi SDGs. Ini yang jadi prioritas kita dan yang akan dibahas dalam SAI20 untuk kemudian dimasukkan ke dalam komunike,” kata Dwita dalam ‘Media Briefing” SAI20 Summit, di Nusa Dua, Bali, Minggu (28/8/2022).

Berkumpul di Labuan Bajo, Ini yang Dibahas SAI20-SOM

BPK dan SAI dari negara-negara G20 sebelumnya sudah menyusun draf komunike dalam kegiatan SAI20 Senior Officials Meeting (SOM) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 20-21 Juni 2022. Selain draf komunike, SAI20 juga sudah menyusun Rules of Procedures (RoP). Draf RoP serta draf komunike akan didiskusikan di KTT untuk mencapai kesepakatan.

SAI20 merupakan engagement group yang diinisiasi oleh BPK untuk memperkokoh Presidensi G20 Indonesia. Dwita mengatakan, ada dua tujuan utama dari pembentukan SAI20.

“Kedua tujuan itu adalah SAI20 ingin mendorong transparansi, akuntabilitas, dan good governance di negara-negara G20. Kemudian, membangun kemitraan global dengan para pemangku kepentingan di dalam ekosistem dan komunitas G20,” katanya. 

28/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSAI20SLIDERSorotan

Wakil Presiden Dijadwalkan Buka KTT SAI20

by Admin 1 28/08/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Wakil Presiden Indonesia Ma’ruf Amin dijadwalkan membuka secara langsung perhelatan Supreme Audit Institutions 20 (SAI20 Summit ) di Nusa Dua, Bali. Konferensi tingkat tinggi (KTT) lembaga pemeriksa negara-negara G20 tersebut bakal digelar selama dua hari, yaitu pada 29-30 Agustus 2022.

Selain Wakil Presiden, SAI20 Summit akan dihadiri Ketua DPR RI Puan Maharani dan sejumlah menteri. Sekretaris Jenderal BPK Bahtiar Arif mengatakan, Wakil Presiden akan memberikan pidato kunci pada pembukaan SAI20 Summit.

“Sesi sharing sessions ini sifatnya terbuka. Para menteri akan mempresentasikan mengenai isu-isu yang disampaikan dalam konteks di Indonesia dan di lingkup global.”

“Pada hari pertama SAI20 Summit, akan ada keynote speech oleh bapak Wapres mewakili pemerintah, kaitannya dengan Presidensi G20 Indonesia,” kata Bahtiar dalam acara “Media Briefing” di Nusa Dua, Bali, Minggu (28/8/2022).

Bahtiar menjelaskan, KTT SAI20 rencananya juga akan dihadiri Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate.

Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Internasional BPK Yudi Ramdan Budiman menjelaskan, Ketua DPR akan memberikan keynote speech sebagai Chair of Parliament 20. Lalu, para menteri hadir sebagai pembicara dalam sesi sharing session. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif akan membahas mengenai ekonomi hijau dan transformasi energi. Sedangkan Menkominfo Johnny G Plate mengulas soal transformasi digital.

Ini Salah Satu Fungsi Global SAI20 Menurut BPK

“Sesi sharing sessions ini sifatnya terbuka. Para menteri akan mempresentasikan mengenai isu-isu yang disampaikan dalam konteks di Indonesia dan di lingkup global,” kata Yudi.

SAI20 merupakan engagement group yang diinisiasi oleh BPK untuk memperkokoh Presidensi G20 Indonesia. SAI20 mengusung dua isu prioritas utama, yaitu mengakselerasi pemulihan ekonomi serta mendukung percepatan implementasi SDGs.

28/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaSAI20SLIDERSorotan

Lembaga Pemeriksa G20 Berkumpul di Bali untuk Hasilkan Komunike Bersama

by Achmad Anshari 27/08/2022
written by Achmad Anshari

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan menggelar Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) Summit pada 29-30 Agustus di Nusa Dua, Bali. Konferensi tingkat tinggi (KTT) lembaga pemeriksa negara-negara anggota G20 tersebut akan menghasilkan komunike untuk dibawa dan dibahas ke dalam draf komunike KTT G20. 

Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono mengatakan, SAI20 sebelumnya sudah menyusun draf komunike dalam SAI20 Senior Officials Meeting (SOM) pada 20-21 Juni 2022 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, yang digelar secara hibrida. 

BPK Siap Gelar KTT SAI20 di Nusa Dua

Selain itu, BPK sebelumnya juga sudah menyusun rules of procedures (RoP). “Ini tentang bagaimana kita akan bersidang nanti hingga prinsip-prinsip apa yang tidak boleh dilanggar,” kata Wakil Ketua BPK dalam acara “Indonesia Bersuara” di TVRI yang disiarkan pada Kamis (25/8/2022) malam. 

Wakil Ketua BPK menambahkan, pada pertemuan puncak SAI20, lembaga pemeriksa dari negara-negara anggota G20 akan membuat komunike bersama yang kemudian ditindaklanjuti ke masing-masing negara. 

“Kita juga akan menyerahkan hasil itu kepada Presiden Republik Indonesia dalam kaitannya sebagai Presidensi G20 untuk juga dibawa serta dibahas ke dalam komunike bersama G20,” ujar Wakil Ketua BPK. SAI20 merupakan engagement group yang diinisiasi BPK untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia. SAI20 mengusung dua isu prioritas yang sejalan dengan tema yang diusung Indonesia sebagai Presidensi G20. Dua isu prioritas itu yaitu mengakselerasi pemulihan ekonomi pascapandemi serta mendukung implementasi SDGs.

27/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerSAI20SLIDERSorotan

BPK Siap Gelar KTT SAI20 di Nusa Dua

by Achmad Anshari 26/08/2022
written by Achmad Anshari

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) siap menggelar Supreme Audit Institutions 20 (SAI20) Summit atau konferensi tingkat tinggi (KTT) lembaga pemeriksa negara-negara anggota G20. KTT tersebut akan digelar di kawasan Nusa Dua, Bali, pada 29-30 Agustus. 

Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono mengatakan, ada beberapa aspek yang akan menjadi pembahasan dalam SAI20 Summit. Aspek pertama mengenai transparansi dan akuntabilitas. Wakil Ketua BPK mengatakan, pandemi Covid-19 menuntut semua negara untuk bergerak secepat mungkin dalam mengeluarkan anggaran penanganan dan pemulihan. 

“Oleh karena itu, hal yang paling penting adalah transparansi terlebih dulu. Berikutnya adalah akuntabilitas. Nah, soal transparansi dan akuntabilitas inilah yang akan kami (SAI20) sampaikan kepada pemerintah di masing-masing negara,” kata Wakil Ketua BPK dalam program “Indonesia Bicara” di TVRI yang disiarkan secara langsung pada Kamis (25/8/2022).

Wakil Ketua BPK menambahkan, KTT SAI20 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana penerapan transparansi dan akuntabilitas pada masa pandemi. “Sehingga tidak meninggalkan jejak sejarah yang dalam tanda kutip tidak baik. Kita kan bukan baru sekali ini mengalami krisis. Kita pernah mengalami krisis 1998, krisis 2008.” kata Wakil Ketua BPK.

Menurut Wakil Ketua BPK, berbagai permasalahan yang timbul saat krisis 1998 sampai saat ini masih muncul. Padahal, krisis 1998 hanya merupakan krisis ekonomi. Sedangkan krisis yang terjadi saat ini merupakan krisis multidimensional.  Berawal dari krisis kesehatan akibat munculnya Covid-19, lalu meluas menjadi krisis ekonomi, dan permasalahan-permasalahan lainnya.

Aspek berikutnya yang juga akan dibahas mengenai Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Wakil Ketua BPK mengingatkan, SDGs menetapkan bahwa berbagai target atau tujuan yang ditetapkan harus tercapai pada 2030. Artinya, negara-negara hanya memiliki sisa waktu delapan tahun.

Sementara itu, upaya dan program negara dalam mencapai SDGs sempat terhambat bahkan terhenti lebih dari tahun akibat pandemi Covid-19. Wakil Ketua BPK mengatakan, SAI20 ingin menyampaikan pandangan kepada pemerintah bahwa ada nilai-nilai tujuan berkelanjutan yang tetap harus dijaga meski di tengah kondisi pandemi.  “Ini tujuannya agar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dapat tetap segera tercapai,” katanya.

KTT SAI20 di Bali pada 29-30 Agustus merupakan acara puncak dari rangkaian kegiatan SAI20 yang diinisiasi oleh BPK. Sebelumnya, BPK telah menggelar SAI20 Technical Meeting, SAI20 Seminar, dan SAI20 Senior Official Meeting. 

26/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ilustrasi investasi (Sumber: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Pemda Belum Dapat Optimalkan Pelayanan Perizinan OSS RBA

by Admin 1 26/08/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turut mengawal program pemerintah dalam memperbaiki iklim usaha dan peningkatan investasi di daerah. Hasil pemeriksaan BPK menunjukkan masih ada kendala dalam hal pelayanan perizinan yang dilakukan melalui sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik, yaitu Online Single Submission Risk Based Approach (OSS RBA).

Seperti disampaikan BPK dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) II 2021, pemeriksaan kinerja terkait dengan upaya pemerintah dalam memperbaiki iklim usaha dan peningkatan investasi, dilakukan terhadap dua kementerian/lembaga (K/L). Keduanya, yaitu Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Pemeriksaan juga menemukan bahwa Kemendagri belum menetapkan SOP pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan perizinan dan penanaman modal di daerah.  Permasalahan lain yang ditemukan, pembinaan Ditjen Bina Pembangunan Daerah terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUKM) dan penanaman modal (PM) belum optimal dalam mendorong kemudahan berusaha di daerah.”

Pemeriksaan juga dilakukan terhadap 41 pemerintah daerah (pemda). Meliputi satu pemerintah provinsi (pemprov), 21 pemerintah kabupaten (pemkab), dan 19 pemerintah kota (pemkot). Terkait hasil pemeriksaan di pemerintah daerah, BPK menemukan bahwa pemda belum dapat mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi dalam pelayanan perizinan.

Hal ini karena sistem OSS RBA belum terintegrasi dengan aplikasi layanan persyaratan dasar perizinan. Mulai dari aplikasi GISTARU (Geographic Information System Tata Ruang), Sistem Informasi Manajemen-Bangunan Gedung (SIMBG), dan aplikasi di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

“Akibatnya, organisasi perangkat daerah (OPD) teknis belum dapat melakukan verifikasi atas pengajuan izin berusaha secara memadai,” demikian disampaikan BPK dalam IHPS II 2021.

Adapun terkait pemeriksaan di Kemendagri, BPK mengungkapkan bahwa kebijakan penyelenggaraan pelayanan perizinan belum seluruhnya dirumuskan dan ditetapkan sesuai dengan UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan turunannya, yaitu PP Nomor 5 Tahun 2021 dan PP Nomor 6 Tahun 2021. Hal ini menyebabkan kegiatan percepatan pemberian izin menjadi terhambat terhadap pemda yang belum mendelegasikan kewenangan kepada kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Pemeriksaan juga menemukan bahwa Kemendagri belum menetapkan SOP pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan perizinan dan penanaman modal di daerah.  Permasalahan lain yang ditemukan, pembinaan Ditjen Bina Pembangunan Daerah terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah (KUKM) dan penanaman modal (PM) belum optimal dalam mendorong kemudahan berusaha di daerah.

BPKP Usul Implementasi SIPD Bertahap, Mengapa?

Seperti diketahui, perbaikan iklim usaha dan peningkatan investasi menjadi salah satu strategi pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah, lapangan kerja, investasi di sektor riil, serta industrialisasi. Upaya tersebut dilakukan melalui perbaikan peringkat kemudahan berusaha dan penerapan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik, yaitu OSS RBA.

Sejumlah Rekomendasi BPK Terkait Perbaikan Iklim Usaha dan Peningkatan Investasi

Menteri Dalam Negeri agar: 

– Menetapkan SOP pembinaan dan pengawasan terhadap pelayanan perizinan pada DPMPTSP, SOP pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas dan fungsi gubernur sebagai wakil pemerintah pusat, dan SOP di Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah (SUPD) III serta pembaharuan SOP fasilitasi rancangan produk hukum daerah dan SOP pembinaan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan

Kepala Daerah agar:

– Memerintahkan Kepala OPD terkait untuk berkoordinasi dengan BKPM dan kementerian teknis agar segera mengintegrasikan sistem OSS RBA dengan aplikasi pelayanan perizinan dasar milik kementerian teknis. Sehingga pelayanan perizinan dasar di daerah dapat dilayani sepenuhnya melalui sistem OSS RBA.

– Membentuk dan mengoptimalkan kerja wadah koordinasi penanaman modal daerah yang beranggotakan OPD teknis terkait sehingga tidak terjadi tumpang tindih pelaksanaan kegiatan penanaman modal di daerah.

26/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ini Alasan Sandiaga Uno Apresiasi BPK

by Admin 1 25/08/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan apresiasi terhadap opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Saya mengapresiasi, ini merupakan kerja kolaboratif seluruh pegawai di lingkungan Kemenparekraf. Dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas sehingga bisa mendapat WTP,” ujar Sandiaga lewat keterangan resmi, seperti dilansir dari Antara, beberapa waktu lalu.

“Ini adalah hasil kerja tim, sehingga kita berhasil mendapat opini WTP, namun pesannya tadi harus ditingkatkan, lantaran masih ada beberapa catatan dan PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan ke depan.”

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meraih opini WTP dari BPK atas kinerja keuangan tahun 2021. Pada tahun ini, tercatat 38 laporan hasil pemeriksaan diserahkan ke BPK. Dengan rincian 35 laporan hasil pemeriksaan dengan predikat WTP dan tiga laporan hasil pemeriksaan dengan predikat wajar dengan pengecualian (WDP).

Menparekraf mengharapkan WTP yang diterima bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan pada tahun mendatang. “Jangan mudah berpuas diri bagi seluruh pegawai di Kemenparekraf,” ucap dia.

Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani menjelaskan, WTP yang diperoleh merupakan kali ketujuh didapatkan secara berturut-turut sejak 2015. “Ini adalah hasil kerja tim, sehingga kita berhasil mendapat opini WTP, namun pesannya tadi harus ditingkatkan, lantaran masih ada beberapa catatan dan PR (pekerjaan rumah) yang harus diselesaikan ke depan,” ungkap dia.

Ini Entitas Signifikan yang Jadi Sorotan AKN III

Ni Wayan mengatakan capaian itu adalah suatu hal yang membanggakan. Karenanya, para pegawai di lingkungan Kemenparekraf diharapkan terus bekerja keras dalam menjaga integritas tata kelola keuangan negara.

“Namun, predikat WTP bukanlah akhir. Ini titik awal kita untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan APBN di tahun-tahun berikutnya,” ucap Ni Wayan.

25/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Gedung Kementerian Keuangan/Kemenkeu (Sumber: kemenkeu.go.id)
BeritaBerita TerpopulerEdukasiSLIDER

Seperti Apa Mutasi Pegawai di Lingkungan Kemenkeu?

by Admin 1 24/08/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Pengelolaan mutasi pegawai telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil yang kemudian direvisi menjadi PP Nomor 17 Tahun 2020. Aturan itu kemudian menjadi panduan secara nasional bagi seluruh kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah.

Kepala Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Keuangan Rukijo mengatakan, pada dasarnya, pola mutasi di Kemenkeu sama dengan kementerian lain. Sebuah mutasi atau rotasi pegawai didasarkan kepada kebutuhan organisasi. “Hal itu tecermin dari kebutuhan masing-masing unit atau jabatan,” ujar Rukijo kepada Warta Pemeriksa, belum lama ini.

“Seperti halnya BPK, Kemenkeu juga merupakan organisasi pemerintahan yang besar dengan kantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor atau unit kerja di daerah. Dalam praktiknya, beberapa jabatan setara pun ada di pusat dan daerah. Contohnya, pejabat eselon II ada di kantor pusat dan ada pula di daerah.”

Dalam penetapan mutasi, beberapa faktor menjadi pertimbangan, antara lain durasi seseorang atau pejabat menempati posisi jabatan tersebut. Apabila dinilai sudah terlalu lama maka perlu dilakukan mutasi agar ada penyegaran.

Mutasi juga dilakukan untuk memastikan pengisian jabatan-jabatan yang kosong dalam suatu unit kerja. Mutasi bisa dilakukan di level pelaksana eselon IV hingga eselon I, termasuk pejabat fungsional.

“Artinya, pada saat beberapa jabatan tadi memerlukan orang yang memiliki keahlian dan pengalaman tertentu maka akan dilakukan mutasi untuk diisi dengan orang yang kompeten,” kata Rukijo.

Salah satu alasan mutasi dilakukan adalah peningkatan kualitas SDM. Setiap pegawai dan pejabat itu harus memiliki pengayaan pengalaman, memiliki kompetensi yang semakin meningkat, memberikan inspirasi, dan mendorong suatu perubahan atau inovasi baru.

Sehingga, dalam rangka untuk mengadakan pengayaan pengalaman dan kompetensi serta untuk mendorong inovasi atau inisiatif baru yang bisa meningkatkan kinerja unit maka perlu dilakukan mutasi. Dalam kebijakan mutasi atau rotasi pegawai telah dibuat pedoman untuk memenuhi kebutuhan organisasi dilakukan secara serentak dua kali dalam setahun.

Namun, ujarnya tidak berarti semua unit harus melakukannya dua kali dalam setahun. “Hal itu tergantung kebutuhannya,” ungkap Rukijo.

Tindak Lanjut Rekomendasi BPK Harus Bermanfaat, Apa Artinya?

Sebelum dilakukan mutasi juga dilakukan pemetaan menyeluruh terhadap kebutuhan jabatan yang perlu diisi. Hal itu juga berlaku untuk unit di pusat maupun vertikal atau di daerah.

Rukijo mengatakan, berdasarkan aturan, mutasi bisa dilakukan minimal dua tahun dan maksimal lima tahun menjabat. Sehingga, apabila seorang pegawai sudah masuk dalam rentang itu bisa dilaksanakan mutasi.

Meski begitu, dia menjelaskan, bukan berarti semua pejabat yang sudah ada dalam rentang waktu itu dimutasi sekaligus. Mutasi dapat dilaksanakan dalam beberapa periode sehingga tidak mengganggu pola kerja dan kesinambungan mekanisme kerja.

“Selain itu, mutasi pegawai juga membutuhkan adaptasi sehingga butuh waktu untuk tune in,” ujarnya.

Secara umum, ujar Rukijo, tidak ada pengecualian terhadap pegawai untuk dimutasi. Akan tetapi, ada beberapa jabatan atau pekerjaan tertentu yang memang tidak bisa ditinggalkan oleh pejabat lama karena masih dalam proses finalisasi atau penyelesaian. Misalnya, terkait menyelesaikan rancangan undang-undang (RUU).

“Kalau dia sudah menyusun RUU 75 persen, kalau nanti diisi orang baru maka sisanya berpotensi terkendala. Maka pekerjaan itu bisa dituntaskan terlebih dahulu baru kemudian dilaksanakan mutasi,” kata Rukijo.

Ada juga jenis pekerjaan tertentu yang mutasinya tidak bisa dilaksanakan secara serentak. Misalnya, pengembangan TI atau sistem aplikasi. Ada beberapa jenis pekerjaan yang memerlukan spesialisasi tertentu dari seorang pegawai dan yang punya spesialisasi itu masih terbatas. Untuk hal itu, pola mutasi tidak dilakukan seperti reguler.

Mencari Formulasi Defisit Anggaran

“Untuk hal seperti ini, jumlahnya tidak banyak. Ini bukan bentuk pengecualian tapi penyesuaian dengan kebutuhan organisasi,” ujarnya.

Seperti halnya BPK, Kemenkeu juga merupakan organisasi pemerintahan yang besar dengan kantor pusat di Jakarta dan memiliki kantor atau unit kerja di daerah. Dalam praktiknya, beberapa jabatan setara pun ada di pusat dan daerah. Contohnya, pejabat eselon II ada di kantor pusat dan ada pula di daerah.

Dengan hal itu, pola mutasi pun bisa dilakukan dari pusat ke daerah dan dari daerah ke pusat. Proses perpindahan dari suatu lokasi ke lokasi lain diberikan semacam transisi untuk persiapan. Hal ini karena pegawai juga perlu mempersiapkan sejumlah hal seperti mempersiapkan pemindahan anggota keluarga. “Ada juga masa pembekalan supaya dia bisa lebih cepat tune in,” ujarnya.

Selain itu, mutasi juga diupayakan dilakukan pada masa tahun ajaran baru atau libur sekolah. Ini karena proses mutasi tidak hanya mempertimbangkan kebutuhan unit tapi juga aspek keluarga pegawai.

24/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ilustrasi bekerja dari rumah (Sumber: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerEdukasiSLIDER

Belajar Pengalaman Kemenkeu Soal Work from Anywhere

by Admin 1 23/08/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Kepala Biro SDM Kementerian Keuangan Rukijo mengatakan, saat ini kementerian masih terus melakukan kajian terhadap pola kerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA). Menurutnya, untuk bisa memetakan atau menerapkan sistem kerja tersebut perlu dipetakan jenis pekerjaan yang bisa dilakukan secara WFA.

“Tidak semua pekerjaan itu bisa dikerjakan dari mana saja,” ujar dia kepada Warta Pemeriksa, belum lama ini.

Rukijo menjelaskan, ada pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah atau dari tempat lain dan tidak perlu di kantor. Hal itu, misalnya, membuat modul aplikasi, analisis data, atau menyusun rekomendasi kebijakan.

“Dalam penerapannya, kami berhati-hati dan secara bertahap supaya ini tidak mengganggu proses bisnis dan juga target yang berkaitan dengan kinerja.”

Ada pula pekerjaan yang memang menuntut dilakukan di kantor karena kantor menjadi tempat pelayanan. Untuk pekerjaan yang seperti ini, maka tidak bisa menerapkan WFA. “Karena kalau melayani maka pegawai bersangkutan harus ada di kantor,” ujarnya.

Menurut Rukijo, hal ini menjadi prinsip mendasar dalam penerapan WFA. Sehingga, memang perlu dipetakan dan diidentifikasi secara matang.

WFA atau bekerja dari mana saja itu juga butuh infrastruktur atau sarana pendukung. Dalam sebuah proses analisis data, contohnya, harus difasilitasi dengan suatu sistem untuk mendukung proses pertukaran data secara aman. Kemudian, pada saat pegawai harus membuat analisis atau rekomendasi diperlukan dukungan sistem elektronik yang mendukung hal tersebut.

Ini Cara Kemenkeu Kejar Target Penyelesaian Tindak Lanjut dari BPK

Dia mengatakan, saat ini Kemenkeu telah menggunakan e-office. Menurutnya, terobosan itu ke depannya juga akan semakin didigitalisasi. Semua proses dilakukan secara digital, baik dokumentasi hingga penetapan pekerjaan.

Rukijo menekankan, infrastruktur atau kesiapan TI memang penting untuk mendukung WFA. Selain itu, dibutuhkan kesiapan SDM untuk bisa mengoperasikan sistem kerja lewat skema digital tersebut.

Kemenkeu merasakan, dengan adanya pandemi Covid-19 telah mendorong percepatan penerapan kerja dari mana saja. Penggunaan TI sudah semakin masif di dalam berbagai jenis pekerjaan.

Dengan adanya e-office dan kondisi pandemi, pegawai Kemenkeu pun sudah menjalankan pola kerja dari rumah. Meski begitu, menurut Rukijo, penetapan WFA memerlukan suatu sistem yang lebih lengkap dan diperlukan juga pedoman penerapan WFA agar tidak melanggar aturan.

“Dalam penerapannya, kami berhati-hati dan secara bertahap supaya ini tidak mengganggu proses bisnis dan juga target yang berkaitan dengan kinerja,” ujarnya.

Kemenkeu saat ini juga tengah mengembangkan satellite office di daerah yang memungkinkan pegawai bisa bekerja dari tempat tersebut. Pegawai itu akan terkoneksi dengan unit kerjanya sehingga dia bisa bekerja dan terpantau bahwa dia itu bekerja.

Ini Rekomendasi BPK yang tidak Dapat Ditindaklanjuti Kemenkeu

Dari kemajuan TI dan dari sisi substansi pekerjaannya memang itu memungkinkan untuk diterapkan. Kemenkeu menyiapkan skema dengan berbekal dari penerapan WFH selama ini. Rukijo juga berharap dari sisi nasional akan ada pedoman untuk penerapan WFA ini lebih lanjut.

Rukijo menilai, penerapan WFA akan banyak memberikan manfaat bagi pegawai maupun organisasi sehingga sangat mungkin untuk diterapkan. Dari pengalaman menerapkan bekerja dari rumah selama pandemi, banyak penghematan sumber daya.

Misalnya, tidak perlu banyak mencetak dokumen, penghematan kertas, penggunaan listrik, dan penggunaan ruang. “Sehingga, belanja operasional pemerintahan bisa lebih efisien. Ini arah yang baik untuk dikembangkan ke depan,” ujarnya.

23/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ilustrasi produk dalam negeri (Sumber: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Bisa Buat K/L Patuhi Program Belanja Produk Dalam Negeri

by Admin 1 22/08/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Presiden Joko Widodo terus menegaskan kepada seluruh unsur pemerintah untuk meningkatkan belanja produk dalam negeri. Hal itu pun mendorongnya untuk menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022.

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, pihaknya pun mendapatkan instruksi untuk mengawal dan mengawasi realisasi program tersebut. Kepada Warta Pemeriksa, Ateh menyampaikan strategi BPKP dalam mengawal program itu dan sejumlah kendala yang harus dihadapinya. Berikut petikan wawancaranya.

Bagaimana BPKP mengawasi pengelolaan program pemerintah atas peningkatan belanja produk dalam negeri saat ini?

Berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, kita semua mendapatkan tugas untuk melaksanakan pengawasan program ini, termasuk efektivitas dan efisiensinya. Kita semua sudah tahu bahwa program Bangga Buatan Indonesia itu sudah lama dilakukan, bahkan sejak era presiden sebelum saat ini.

“BPK juga bisa membantu memeriksa karena memang BPK punya kewenangan untuk itu. BPK juga bisa melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu atau kinerja untuk mengecek perkembangan industri Tanah Air seperti obat, alat kesehatan, baja, dan tekstil dalam mendukung upaya belanja produk dalam negeri.”

Mengapa ini penting? Saat ini, tengah terjadi krisis pangan dan energi di seluruh dunia. Setelah pandemi Covid-19, ada perang Rusia-Ukraina yang dampaknya luar biasa. Apalagi, Rusia dan Ukraina memiliki peran besar dalam pasokan energi dan komoditas pangan ke seluruh dunia. Sehingga, dampaknya besar sekali.

Dengan adanya pandemi Covid-19 ditambah tantangan tersebut, maka kita perlu menyiapkan langkah-langkah agar kita bisa tetap survive atau bertahan. Ini artinya, selain kita mulai melakukan hilirisasi industri dan meningkatkan produktivitas, hal yang paling penting adalah kita juga menggunakan produksi kita sendiri dari dalam negeri. Negara lain sudah mulai melindungi produk-produk mereka sendiri. Banyak negara yang mulai melarang ekspor untuk komoditas tertentu.

Pada awal 2022, BPS menghitung dan melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa terdapat angka impor senilai Rp400 triliun. Apabila produk impor tersebut disubstitusi menjadi produk dalam negeri itu akan menghasilkan tambahan PDB sebesar 1,6-1,7 persen untuk pertumbuhan. Hal itu juga bisa membuka dua juta lapangan kerja baru. Dari sana, Presiden kemudian minta diaktifkan kembali program Bangga Buatan Indonesia ini.

Transparansi Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara

Presiden Jokowi sempat bertanya kepada koordinator program, yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, ‘Apa bedanya program kali ini dibandingkan program sebelumnya?’

Perbedaannya, sekarang ini kita lakukan secara lebih komprehensif. Artinya, tidak hanya dari sisi demand. Bukan hanya kita meminta kementerian/lembaga (K/L), pemerintah daerah, dan BUMN untuk membeli produk dalam negeri, tapi tidak meninjau sisi pasarnya atau tempat bertemunya antara supply dan demand. Dalam belanja kementerian/lembaga, pasar itu artinya berupa e-Katalog yang menjadi marketplace-nya.

Kemudian, yang dilihat lebih serius adalah sisi supply atau industri yang menghasilkan produk substitusi impor tersebut. Kita hanya menyuruh orang membeli produk dalam negeri tapi barangnya tidak ada. Akhirnya, program itu tidak jalan.

Jadi, pendekatan kali ini lebih komprehensif. Kita lihat dari sisi supply, mana saja produsen kita yang bisa menghasilkan produk substitusi impor. Kemudian, siapa nanti yang akan membelinya dari sisi pemerintah. Selain itu, bagaimana cara menemukan antara supply dan demand ini supaya bertemu di marketplace.

Selain itu, perbedaannya adalah program kali ini diawasi secara ketat dan intensif. Setiap langkah itu diawasi secara serius dan lebih ketat dari sebelumnya.

Target pada tahun ini adalah melakukan substitusi produk impor sebesar Rp 400 triliun seperti yang dihitung BPS. Dari sisi demand, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN dikerahkan untuk membeli produk dalam negeri. Kemudian, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) kita minta untuk membenahi e-Katalog baik terkait sistem maupun digitalisasinya.

Kemudian, terkait supply, Kemenperin diminta untuk mengawasi produksi dari dalam negeri. Misalnya, mendukung proses sertifikasi atau mendorong UMKM untuk bisa menyediakan barang untuk kebutuhan pemerintah. Di situ juga dilaksanakan business matching.

Dari upaya-upaya tersebut, diperoleh komitmen untuk menggunakan anggaran untuk produk dalam negeri sebesar Rp 830 triliun. Per semester I 2022, komitmen tersebut sudah terealisasi sebesar Rp 298,6 triliun dari K/L, pemda, dan BUMN.

Memang angka itu masih jauh dibandingkan komitmen Rp 830 triliun. Tapi kami terus awasi dan dampingi seluruh proses tersebut.

Misalnya, kami menemukan ada produk tertentu yang tertulis sebagai barang lokal padahal itu adalah barang impor. Ini kita awasi semuanya. Kita juga sudah sampaikan ke Presiden Jokowi bahwa ada 823 barang impor yang banyak dibeli tapi sebenarnya ada substitusinya di dalam negeri.

Bagaimana koordinasi BPKP dengan APIP di pusat dan daerah dalam pengelolaan belanja produk dalam negeri?

APIP memiliki peran penting karena tentu BPKP tidak bisa bekerja sendiri. Kami juga sudah kumpulkan APIP K/L, pemda, dan BUMN dalam Rakornas Pengawas Internal dalam rangka penyatuan langkah pelaksanaan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Kami telah membuat aplikasi untuk pengawasan, yakni Siswas P3DN. Aplikasi itu membantu APIP dalam melaksanakan pengawasan P3DN di lingkungan yang menjadi kewenangannya. Dengan demikian, para APIP dapat menjaga program ini di instansi masing-masing.

Apa saja tantangan dan kendala yang dihadapi oleh BPKP dalam mengawasi jalannya kebijakan P3DN?

Pelaksanaan Program P3DN masih dalam tahap awal, sehingga tantangan dalam pengawasan yang muncul antara lain sistem informasi yang mendukung pengawasan pelaksanaan program masih dalam tahap pengembangan. Masih banyak kekurangan dan belum terintegrasi.

Informasi transaksi produk dalam negeri (PDN) dan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) juga tidak lengkap tersedia. LKPP hanya memiliki informasi proses pengadaan (e-Tendering dan e-Katalog) sampai dengan penetapan pemenang namun informasi realisasi PDN maupun TKDN serta pembayaran tidak tersedia.

BPK Dalami Penyebab Pemda ‘Belum Mandiri’

Selain itu, belum ada pedoman atau panduan penghitungan TKDN dari kementerian yang berwenang (Kemenperin) untuk memudahkan pihak terkait dalam melakukan penghitungan TKDN atas produk dalam negeri. Sehingga, perlu ada sistem yang terintegrasi antara penyusunan rencana penganggaran sampai realisasi PDN dan TKDN. Kemenperin juga perlu membuat daftar inventarisasi PDN lengkap dan tidak hanya TKDN.

Kemenperin juga perlu membuat kebijakan untuk peningkatan sertifikasi TKDN dengan berbagai metode dan tidak hanya melalui surveyor independen. Kemenperin juga perlu melakukan identifikasi produk strategis yang perlu dikembangkan, menyusun rencana pengembangan, dan melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan TKDN.

Sinergitas apa yang bisa dikembangkan antara BPKP dan BPK dalam mendukung program P3DN ini?

BPK jelas bisa membantu untuk menghukum dan membuat K/L, pemda, dan BUMN menjadi patuh. Presiden meminta minimal 40 persen harus belanja produk dalam negeri. Masih ada 26 K/L yang komitmennya di bawah itu.

BPK juga bisa membantu memeriksa karena memang BPK punya kewenangan untuk itu. BPK juga bisa melakukan pemeriksaan dengan tujuan tertentu atau kinerja untuk mengecek perkembangan industri Tanah Air seperti obat, alat kesehatan, baja, dan tekstil dalam mendukung upaya belanja produk dalam negeri.

22/08/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Newer Posts
Older Posts

Berita Lain

  • Audit BPK Hasilkan Rekomendasi Strategis bagi WIPO
  • Auditor Mood dan Kualitas Audit
  • SAI20 Hasilkan Komunike Global untuk Infrastruktur dan Tenaga Kerja Masa Depan
  • Audit BPK Ungkap Tantangan Ekonomi Biru Indonesia
  • Majalah Warta BPK Edisi April 2025
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • Audit BPK Hasilkan Rekomendasi Strategis bagi WIPO

    25/07/2025
  • Auditor Mood dan Kualitas Audit

    22/07/2025
  • SAI20 Hasilkan Komunike Global untuk Infrastruktur dan Tenaga...

    21/07/2025
  • Audit BPK Ungkap Tantangan Ekonomi Biru Indonesia

    17/07/2025
  • Majalah Warta BPK Edisi April 2025

    16/07/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id