WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Tuesday, 19 August 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Category:

Berita

Ilustrasi enterprise architecture BPK (Sumber: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Kembangkan Enterprise Architecture, Ini Alasan BPK

by Admin 1 31/03/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengembangkan penerapan enterprise architecture (EA) untuk penguatan organisasi. Platform EA tersebut diberi nama Digital Enterprise Architecture atau DNA BPK.

Kepala Bagian Dukungan Pemeriksaan dan Manajemen Kinerja Teknologi Informasi, Biro TI Badan Pemeriksa Keuangan, Pingky Dezar Zulkarnain menjelaskan, EA adalah kerangka kerja yang digunakan oleh suatu organisasi untuk mengembangkan proses bisnis yang ada di organisasi tersebut.

“Supaya proses bisnis kita didukung oleh data yang cukup dan menghasilkan data yang bermanfaat. Supaya proses bisnis ini berjalan cepat dan akurat maka diperkuat dengan aplikasi untuk bisa mengalirkan data. Ini semuanya diikat dalam satu kesatuan. Tidak bisa lagi jalan kemana-mana sendiri-sendiri.”

Pingky mengatakan, dalam sebuah proses bisnis, EA akan mensyaratkan keterkaitan data, aplikasi, dan teknologi. “Itu menjadi satu kesatuan dan diikat. Rujukannya adalah visi misi organisasi. Sehingga, payung utamanya adalah visi dan misi BPK,” ujarnya kepada Warta Pemeriksa, belum lama ini.

Pingky mengatakan, penerapan EA pada masa lalu menggunakan dokumen-dokumen fisik. Sejatinya, BPK juga sudah memiliki dokumen proses bisnis. Akan tetapi, terdapat kelemahan karena akan menjadi sulit untuk menelusuri dokumen yang tidak terdigitalisasi tersebut.

“Kalau ada proses bisnis yang berubah itu akan susah misalnya kita harus menelusuri dokumen-dokumen tersebut,” ujarnya.

Pemilihan nama DNA ditampung dari beberapa masukan. Dengan mengedepankan unsur digital, ini sesuai dengan keinginan BPK yang ingin menjadi organisasi berbasis digital. Sering juga disebut dengan istilah digital by default.

“Jadi, apapun proses bisnisnya maka akan berjalan di atas platform digital,” ungkap Pingky.

SAI20 Kawal Transformasi Digital, Ini Penjelasan BPK

Dia menekankan, DNA bukan sebuah aplikasi. Dia mengakui masih banyak yang menganggap DNA adalah sebuah aplikasi yang dibuat oleh Biro TI. Dia menyampaikan, DNA adalah platform untuk merawat organisasi BPK.

“Supaya proses bisnis kita didukung oleh data yang cukup dan menghasilkan data yang bermanfaat. Supaya proses bisnis ini berjalan cepat dan akurat maka diperkuat dengan aplikasi untuk bisa mengalirkan data. Ini semuanya diikat dalam satu kesatuan. Tidak bisa lagi jalan kemana-mana sendiri-sendiri,” ujarnya.

Pingky menyampaikan, DNA telah memetakan 17 proses bisnis utama di BPK. DNA juga sudah memetakan apakah ada data yang dihasilkan dari proses bisnis tersebut. Kemudian, terpetakan pula berbagai aplikasi yang digunakan seperti Sistem Manajemen Pemeriksaan (SMP), Sistem SDM (SSDM), dan lain-lain.

Hal itu semua akan masuk dalam arsitektur aplikasi yang ada di dalam DNA. “Akan terlihat juga kolaborasi antaraplikasi. Jadi tidak ada yang redundant,” ungkap Pingky.

Pingky menyampaikan, tantangan utama saat ini adalah masih kurangnya SDM yang memahami konsep EA. Salah satu cara untuk mengatasi masalah itu yakni penyelenggaraan sertifikasi untuk keahlian EA. Ada enam orang yang kini sudah mendapatkan sertifikasi.

Hadapi Ancaman Digital, Ini Upaya Mitigasi BPK

Ke depannya, ujar Pingky, sertifikasi EA akan bertambah lagi. Menurutnya, pada tahun ini akan menjadi tahun sosialisasi ke pegawai supaya lebih banyak SDM yang memahami fungsi DNA.

“Jadi tidak ada lagi yang menganggap bahwa DNA adalah aplikasi buatan Biro TI,” kata Pingky.

31/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaSLIDER

Inilah Pemenang TTS Edisi 2 Tahun 2023

by Achmad Anshari 30/03/2023
written by Achmad Anshari

Warta Pemeriksa kembali memberikan hadiah kepada lima orang peserta TTS. TTS kali ini diikuti oleh 155 peserta. Peserta terbanyak, berasal dari kalangan ASN, yaitu sejumlah 74 peserta. Kategori pegawai swasta, ibu rumah tangga, pegawai BUMN, dan lain-lain menyusul dengan jumlah 64 peserta. Sementara, kategori mahasiswa dan pelajar berjumlah 17 peserta.

Berikut ini adalah daftar nama pemenang TTS Edisi 2 Tahun 2023.

Rahmalia Syahfitri 082360xxxxxx

Humairah Tahir 082348xxxxxx

Dhya A. S. Karno 085248xxxxxx

Hadriana Agus Shifa 082154xxxxxx

Elisabet Hasibuan 08577xxxxxxx

Redaksi Warta Pemeriksa mengucapkan selamat kepada seluruh pemenang. Hadiah akan kami kirimkan melalui e-wallet yang telah didaftarkan.

Bagi Kawan Warta yang belum berkesempatan untuk memenangkan kuis TTS, nantikan kehadiran TTS Warta Pemeriksa edisi selanjutnya.

Tetap baca Warta Pemeriksa, ikuti TTS-nya, dan raih hadiahnya.

30/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Pelaksanaan haji (Sumber: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ini Catatan BPK Terhadap Pengelolaan Dana Haji di BPKH

by Admin 1 30/03/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memeriksa Laporan Keuangan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) yang terdiri atas neraca per 31 desember 2021, laporan operasional, laporan arus kas, dan laporan perubahan aset neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, serta catatan atas laporan keuangan. Sesuai dengan LK BPKH Tahun 2021 (audited) nilai aset dan liabilitas BPKH per 31 Desember 2021 disajikan masing-masing sebesar Rp 160,59 triliun dan Rp 142,88 triliun.

“Dalam opini BPK, BPK memberikan penekanan bahwa proses integrasi dan sinkronisasi antara Laporan Keuangan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Kementerian Agama dan LK BPKH penting untuk dioptimalkan. Ini mengingat proses tersebut belum berjalan dengan baik.”

Dengan demikian, jumlah aset neto sebesar Rp 17,71 triliun. Hal itu dikutip dari Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan BPKH Tahun 2021 yang dirampungkan pada Mei 2022.

Pendapatan dan beban BPKH Tahun 2021 masing-masing sebesar Rp10,76 triliun dan Rp3,04 triliun. Sehingga terdapat surplus komprehensif sebesar Rp7,72 triliun. Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK memberikan opini WTP atas LK BPKH Tahun 2021.

Dalam opini BPK, BPK memberikan penekanan bahwa proses integrasi dan sinkronisasi antara Laporan Keuangan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Kementerian Agama dan LK BPKH penting untuk dioptimalkan. Ini mengingat proses tersebut belum berjalan dengan baik.

IHPS I 2022 Memuat Hasil Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Pusat, Ini Detailnya

Selain memberikan opini, hasil pemeriksaan BPK mengungkapkan 13 temuan pemeriksaan yang memuat 27 permasalahan. Hal itu terdiri atas 19 permasalahan kelemahan SPI dan delapan permasalahan ketidakpatuhan sebesar Rp10,62 miliar. Namun demikian, permasalahan tersebut tidak memengaruhi secara material terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan.

Permasalahan itu antara lain penyusunan laporan keuangan belum sepenuhnya dihasilkan dari sistem informasi akuntansi dan proses rekonsiliasi antara Divisi Akuntansi dan pelaporan dan bidang-bidang terkait. Selain itu, terdapat suspense account sebesar Rp2,09 miliar yang belum dapat ditelusuri, penyajian belanja pada LRA belum menggambarkan aliran kas keluar secara riil, dan cadangan kerugian penurunan nilai atas tabungan dan deposito belum diungkapkan dalam laporan keuangan.

BPK Ungkap 9.158 temuan Sebesar Rp18,37 triliun pada Semester I 2022

Akibatnya, penyajian beberapa akun dalam LK BPKH masih memerlukan penyesuaian dan koreksi. BPK pun merekomendasikan kepada kepala dan anggota Badan Pelaksana BPKH terkait untuk melakukan percepatan dalam penyempurnaan sistem informasi akuntansi dan melakukan rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan keuangan secara berkala dan tepat waktu dengan mempertimbangkan batas waktu penyampaian laporan keuangan untuk diaudit.

30/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ilustrasi air minum (Sumber: Freepik).
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Akses Air Minum Layak Belum Merata, Ini Rekomendasi BPK ke Pemerintah

by Admin 1 29/03/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan Pemeriksaan Kinerja atas Penyediaan Infrastruktur Air Minum dan Air Limbah Domestik Berbasis Masyarakat tahun 2020 sampai Semester I Tahun 2021 di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta instansi terkait lainnya. Pemeriksaan kinerja ini dilakukan karena pemerintah belum mencapai target RPJMN 2015–2019 sebesar 100 persen untuk akses air minum layak dan akses sanitasi layak di tahun 2019.

Sampai 2019, akses air minum layak baru sebesar 89,27 persen dan akses sanitasi layak sebesar 77,39 persen. Dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah mencanangkan major project 10 juta sambungan rumah (SR) yang diharapkan dapat meningkatkan akses air minum sebagai bagian dari target 100 persen akses air minum layak.

“Tanpa mengurangi penghargaan BPK terhadap upaya dan keberhasilan Kementerian PUPR dalam penyediaan infrastruktur air minum dan air limbah domestik berbasis masyarakat tahun 2020 sampai semester i tahun 2021, BPK menyimpulkan apabila permasalahan-permasalahan di atas tidak segera diatasi maka dapat mempengaruhi pencapaian target nasional yang telah ditetapkan dalam penyediaan infrastruktur air minum dan air limbah domestik berbasis masyarakat.”

Termasuk di dalamnya 15 persen rumah tangga memiliki akses air minum aman. Kemudian, meningkatnya rumah tangga yang memiliki akses sanitasi layak menjadi 90 persen termasuk di dalamnya 15 persen rumah tangga memiliki akses sanitasi aman.

BPK menemukan beberapa permasalahan signifikan. Permasalahan ini berpotensi dapat mengganggu keberhasilan dan ketercapaian Kementerian PUPR dalam proses kebijakan dan kelembagaan, perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi atas pemanfaatan infrastruktur air minum dan air limbah domestik berbasis masyarakat.

Terkait pelaksanaan, BPK menyebut, pemerintah daerah belum seluruhnya merealisasikan komitmen sharing dana pada program Pamsimas senilai Rp45,05 miliar untuk membiayai pembangunan sarana air minum pada 204 desa. Selain itu, pemerintah desa juga belum seluruhnya merealisasikan komitmen kontribusi senilai Rp11,20 miliar pada 324 desa.

Jawab Temuan BPK, Ini Langkah PDAM Jayapura

“Tanpa mengurangi penghargaan BPK terhadap upaya dan keberhasilan Kementerian PUPR dalam penyediaan infrastruktur air minum dan air limbah domestik berbasis masyarakat tahun 2020 sampai semester I tahun 2021, BPK menyimpulkan apabila permasalahan-permasalahan di atas tidak segera diatasi maka dapat mempengaruhi pencapaian target nasional yang telah ditetapkan dalam penyediaan infrastruktur air minum dan air limbah domestik berbasis masyarakat,” ungkap BPK dalam simpulan pemeriksaannya.

BPK merekomendasikan kepada Menteri PUPR sesuai dengan kewenangannya untuk segera melakukan perbaikan. Terkait pelaksanaan, Menteri PUPR perlu menyusun kebijakan terkait ketentuan yang memuat implikasi yang dapat diberikan kepada pemerintah daerah dan pemerintah desa yang tidak atau menunda untuk merealisasikan komitmen dana sharing BLM APBD atau kontribusi APBDes terhadap program pada desa sasaran BLM APBN yang menjadi kewajibannya.

Ini Temuan Signifikan BPK Terkait Kementerian PUPR

Kemudian, memerintahkan kepala BPPW pada masing-masing provinsi untuk secara aktif berkoordinasi dengan bupati daerah yang belum merealisasikan komitmen dana sharing dan kontribusi APBDes program Pamsimas agar dapat segera dianggarkan dan direalisasikan pada desa sasaran program. Ini sesuai daftar usulan pada saat pengajuan program ke Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.

Atas temuan, simpulan, dan rekomendasi yang diberikan oleh BPK, Kementerian PUPR menyampaikan menerima keseluruhan temuan dan simpulan BPK. Kementerian PUPR juga akan menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi yang diberikan.

29/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ilustrasi burnout (Sumber: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Kurang Energik dalam Bekerja? Jangan-Jangan Anda Burnout

by Admin 1 28/03/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Apakah anda pernah merasakan kurang energik dalam bekerja serta mudah tersinggung? Jika iya, maka rekan-rekan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) wajib berhati-hati.

Alasannya, menurut tim Employee Care Center (ECC), kurang energik dalam bekerja dan mudah tersinggung adalah dua dari lima gejala sindrom burnout. Sementara sisanya adalah merasa kurang dapat mengendalikan diri, mudah marah, serta merasa kurang peka terhadap kebutuhan orang lain.

Mengapa Kejaksaan Sampaikan Terima Kasih ke BPK?

Tim ECC dalam paparannya menjelaskan, Kleiber dan Ensman menyebutkan bahwa dalam bibliografi yang memuat 2.496 publikasi tentang burnout di Eropa menunjukkan 90 persen burnout dialami pekerja kesehatan dan sosial (perawat). Kemudian 32 persen dialami oleh guru (pendidik), 43 persen dialami pekerja administrasi dan manajemen, 4 persen pekerja di bidang hukum dan kepolisian, serta 2 persen dialami pekerja lainnya.

Apa itu burnout? Fraudenberger mengartikan burnout sebagai kelelahan mental, kehilangan komitmen, dan penurunan motivasi dalam diri pekerja. Sedangkan menurut Chavalitsakulchai dan Shahvanaz (1991) dalam Setyawati (2010), burnout atau kelelahan kerja merupakan fenomena yang kompleks yang disebabkan oleh faktor biologi terhadap proses kerja yang dipengaruhi faktor eksternal maupun internal.

Burnout memiliki dampak yang beragam atau menunjukkan keadaan yang berbeda-beda. Akan tetapi semuanya berkaitan kepada menurunnya motivasi, pengurangan kapasitas kerja, dan ketahanan umum. Maka dari itu burnout akan menurunkan kinerja serta menambah tingkat kesalahan kerja.

“Pekerja dengan external locus of control cenderung lebih mudah terkena burnout karena konsep diri yang rendah.”

Burnout disebabkan faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal, misalnya, termasuk di antaranya jenis kelamin. Pekerja perempuan ternyata memiliki kemungkinan lebih besar terkena burnout daripada laki-laki. Satu alasannya karena lebih sering mengalami kelelahan emosional.

Faktor usia turut memengaruhi. Pekerja berusia muda akan lebih tinggi mengalami burnout. Ini karena pekerja usia muda lebih dipenuhi harapan yang seringkali tidak realistik.

Kemudian faktor status perkawinan. Pekerja yang telah memiliki anak akan memiliki kecenderungan lebih rendah dalam mengalami kejadian burnout dan sebaliknya.

Selain faktor internal, burnout juga disebabkan faktor eksternal. Pertama soal kepribadian locus of control dalam kepribadian terbagi dua, yaitu internal locus of control dan external locus of control. Pekerja dengan external locus of control cenderung lebih mudah terkena burnout karena konsep diri yang rendah.

Foresight BPK Bantu Pemerintah Susun Strategi Masa Depan

Faktor lainnya adalah beban kerja. Lama jam kerja, banyaknya jumlah dari individu yang perlu ditangani, pekerjaan yang rutin dilakukan, mengakibatkan setiap pekerja mendapatkan beban yang dapat berujung kepada burnout.

Masa kerja juga menjadi salah satu faktor penyebab burnout. Semakin lama seseorang bekerja maka akan semakin berisiko orang tersebut mengalami burnout.

Faktor lainnya berkaitan dengan peran konflik. Pekerja akan memiliki perasaan konflik apabila peran dengan tuntutan tidak seimbang atau tidak sesuai serta tidak konsisten dengan beban yang diberikan kepadanya. Hal ini mengakibatkan terjadinya konflik peran yang dapat berujung kepada burnout.

Kemudian soal lingkungan kerja. Lingkungan kerja berbentuk fisik maupun nonfisik memiliki pengaruh terhadap terjadinya burnout pekerja.

“Burnout memiliki dampak yang beragam atau menunjukkan keadaan yang berbeda-beda. Akan tetapi semuanya berkaitan kepada menurunnya motivasi, pengurangan kapasitas kerja, dan ketahanan umum. Maka dari itu burnout akan menurunkan kinerja serta menambah tingkat kesalahan kerja.”

Berikut merupakan empat cara untuk menghadapi burnout.

1. Dukungan Sosial

Pekerja yang memiliki dukungan sosial akan merasa lebih nyaman, merasa diperhatikan, dan dibantu oleh orang lain.

2. Relaksasi Progresif

Relaksasi progresif dapat mengontrol diri dan memfokuskan perhatian seseorang.

3. Self-efficacy

Pekerja dengan efikasi diri tinggi memiliki komitmen dalam memecahkan masalahnya dan tidak mudah menyerah dalam bekerja.

4. Olahraga

Olahraga dapat mengoptimalkan produksi hormon endorphine, yaitu hormon yang berfungsi memberikan perasaan senang.

ECC BPK Sediakan Penanganan Khusus Pegawai

Sebagai informasi, Employee Care Center (ECC) merupakan wadah representatif untuk kegiatan Employee Assisstance Program (EAP). EAP merupakan bentuk perhatian BPK terhadap kebutuhan pegawai atas pendampingan penyelesaian masalah psikologis.

Jenis permasalahan dapat timbul dari dalam maupun luar lingkungan pekerjaan dan berdampak kepada kinerja pegawai. Contohnya motivasi bekerja, komunikasi dengan kolega, pengasuhan anak, komunikasi perkawinan, kesehatan mental, dan lainnya.

28/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Perkuat Komunikasi dalam Proses Pemeriksaan

by Admin 1 23/03/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berharap entitas pemeriksaan dan dapat terus meningkatkan komunikasi serta bekerja sama dengan pemeriksa dalam proses pemeriksaan laporan keuangan (LK). Komunikasi yang baik penting untuk kelancaran proses pemeriksaan.

Hal itu ditekankan Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota III BPK Achsanul Qosasi dalam kegiatan entry meeting dengan entitas di lingkungan AKN III, di kantor pusat BPK, Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Saya harap inspektorat dapat menjadi koordinator dan penghubung selama pelaksanaan pemeriksaan agar lebih memahami substansi permasalahan yang ditemukan, sehingga mempercepat proses tindak lanjut dan knowledge sharing permasalahan.”

Achsanul Qosasi mengatakan, pemeriksaan laporan keuangan merupakan amanat Undang-Undang Dasar. “Dan hasilnya akan disampaikan kepada rakyat melalui parlemen, serta kepada pemerintah melalui presiden,” ujar Anggota III BPK.

Oleh karena itu, Anggota III berharap tim pemeriksa dan entitas dapat membangun komunikasi yang baik untuk memperlancar proses pemeriksaan. Selain itu, entitas diminta untuk kooperatif dalam menyediakan data, dokumen, dan keterangan yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan, baik secara langsung maupun melalui media elektronik.

“Saya harap inspektorat dapat menjadi koordinator dan penghubung selama pelaksanaan pemeriksaan agar lebih memahami substansi permasalahan yang ditemukan, sehingga mempercepat proses tindak lanjut dan knowledge sharing permasalahan,” tambahnya.

IHPS I 2022 Memuat Hasil Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Pusat, Ini Detailnya

Lingkup pemeriksaan atas laporan keuangan kementerian/lembaga (LKKL) meliputi laporan realisasi anggaran (LRA), laporan operasional, neraca, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan (CaLK). Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai kecukupan pengungkapan pada LKKL Tahun 2022 per posisi 31 Desember 2022.

Selain pemeriksaan LKKL, BPK juga melaksanakan pemeriksaan terhadap empat laporan keuangan pinjaman/hibah di lingkungan entitas pemeriksaan AKN III BPK.

23/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Fokuskan Pemeriksaan LK pada Empat Area

by Admin 1 21/03/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota II BPK Daniel Lumban Tobing menyampaikan ada empat area yang menjadi fokus pemeriksaan atas laporan keuangan tahun 2022. Entitas pun diharapkan dapat bekerja sama dengan pemeriksa BPK terkait pemenuhan data dan dokumen pemeriksaan yang dibutuhkan.

Hal tersebut disampaikan Daniel dalam kegiatan entry meeting dengan sembilan entitas, di kantor pusat BPK, belum lama ini. Daniel menjelaskan, area yang jadi fokus pemeriksaan BPK adalah temuan-temuan yang berulang dan perkembangan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan sebelumnya.

“Area yang menjadi fokus pemeriksaan BPK, di antaranya adalah pengendalian intern atas pelaporan keuangan (internal control over financial reporting) dalam pencatatan transaksi-transaksi keuangan dan proses penyusunan laporan keuangan.”

“Selain itu, BPK mencermati situasi dan/atau peristiwa yang terindikasi kecurangan dan menilai dampaknya terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan, dan pengujian atas pendapatan, belanja barang, belanja modal, dan pengelolaan barang milik negara (BMN),” kata Daniel.

Dalam melakukan pemeriksaan, kata Daniel, BPK menggunakan pendekatan audit berbasis risiko. Dengan pendekatan tersebut, pemeriksaan akan difokuskan kepada area yang dinilai berisiko cukup tinggi dan berdampak pada penyajian laporan keuangan tahun 2022, antara lain pengendalian intern.

“Area yang menjadi fokus pemeriksaan BPK, di antaranya adalah pengendalian intern atas pelaporan keuangan (internal control over financial reporting) dalam pencatatan transaksi-transaksi keuangan dan proses penyusunan laporan keuangan,” ujar Anggota II BPK.

Anggota II BPK menyampaikan, dalam menilai sistem pengendalian intern (SPI), salah satu unsur yang dievaluasi adalah terkait efektivitas penyelesaian tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan. Untuk itu, Anggota II BPK mengharapkan masing-masing kementerian/lembaga dapat melakukan langkah-langkah strategis untuk menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan BPK. “Khususnya rekomendasi hasil pemeriksaan dari periode pemeriksaan yang sudah cukup lama,” kata dia.

Definisi Opini atas Laporan Keuangan

Hal lain yang juga ditekankan oleh Anggota II BPK, yakni mengenai pemenuhan data dan dokumen pemeriksaan. Menurutnya, dokumen dan data tersebut penting bagi pemeriksa BPK sebagai bukti pendukung dalam memperoleh keyakinan yang memadai terhadap penyajian laporan keuangan. Apakah terdapat penyimpangan dari kebijakan akuntansi, kelemahan pengendalian intern, atau ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Kami mengharapkan dukungan, komitmen, sinergi, dan komunikasi yang efektif, sehingga hasil pemeriksaan BPK dapat memberikan keyakinan yang memadai terhadap pertanggungjawaban keuangan kementerian/lembaga tahun 2022,” katanya.

21/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Nyoman Adhi Suryadnyana
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Pemeriksaan LK Fokus Telisik Area Berisiko

by Admin 1 20/03/2023
written by Admin 1

JAKARTA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah memulai proses pemeriksaan laporan keuangan (LK) tahun anggaran 2022. Pemeriksaan LK dilakukan dengan pendekatan audit berbasis risiko atau risk based audit (RBA).

Sebelum pemeriksaan dimulai, seluruh Auditorat Keuangan Negara (AKN) terlebih dahulu melakukan entry meeting dengan para entitas pemeriksaan. Entry meeting merupakan bentuk komunikasi awal antara BPK selaku pemeriksa dan kementerian serta lembaga yang akan diperiksa. Tujuannya untuk mewujudkan kesamaan persepsi terhadap proses dan pelaksanaan pemeriksaan.

Audit TI Tunjang Pemeriksaan Laporan Keuangan

Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota I BPK, Nyoman Adhi Suryadnyana, dalam entry meeting dengan entitas di lingkungan AKN I beberapa waktu lalu mengatakan, untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan dibutuhkan komitmen yang tinggi dari pimpinan entitas dan didukung dengan Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang kuat. Menurut Nyoman, hal tersebut akan tercermin pada capaian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dan tercapainya good governance dan clean government.

“Dalam seluruh tahapan pengelolaan keuangan negara diperlukan penguatan SPI yang baik dalam rangka memitigasi risiko permasalahan yang dapat muncul pada setiap tahapan siklus anggaran,” kata Anggota I.

Dia menyampaikan, BPK dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan menerapkan metodologi audit berbasis risiko. “Dengan pendekatan risk based audit ini, pemeriksaan difokuskan pada aspek-aspek yang berisiko terkait akun/satuan kerja agar diperoleh keyakinan yang memadai dalam penentuan opini,” katanya.

Agar jadwal pemeriksaan dapat dipenuhi secara tepat waktu, Anggota I BPK berharap komunikasi antara pemeriksa dan semua pihak dapat berjalan dengan baik serta efektif. Termasuk diberikan akses yang seluas-luasnya terhadap data dan dokumen yang berkaitan dengan pelaporan keuangan.

Selain itu, Anggota I berharap agar aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) kementerian/lembaga berperan serta dalam memperlancar pelaksanaan pemeriksaan.

“Dengan pendekatan risk based audit ini, pemeriksaan difokuskan pada aspek-aspek yang berisiko terkait akun/satuan kerja agar diperoleh keyakinan yang memadai dalam penentuan opini.”

Nyoman dalam pidatonya di kegiatan entry meeting yang dihadiri 20 kementerian dan lembaga, menjelaskan bahwa pemeriksaan LK bersifat mandatori dan dilaksanakan oleh BPK setiap tahun. Tujuan pemeriksaan atas laporan keuangan adalah menilai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan.

Selain menjadi cerminan atas tata kelola keuangan yang baik, opini yang merupakan pernyataan profesional pemeriksa juga memiliki beberapa arti penting. Opini WTP dapat meningkatkan kepercayaan publik atas kredibilitas dan keandalan informasi yang disajikan, serta meningkatkan rating dan citra positif pada stakeholder.

20/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Terus Kawal Program Prioritas Nasional

by Admin 1 16/03/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berkomitmen untuk terus mengawal program prioritas nasional (PN).  Pada semester II tahun ini, BPK berencana melakukan pemeriksaan kinerja serta pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) atas dua program prioritas nasional.

Ketua BPK Isma Yatun menyampaikan, pemeriksaan yang dilakukan mengacu kepada program prioritas pemerintah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Rencana Kerja Pemerintah.

“Untuk mencapai tujuan pemeriksaan, terutama terkait manfaat dari hasil pemeriksaan, BPK harus mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk pemeriksaan dan penguatan kapasitas kelembagaan BPK.”

Ketua BPK mengatakan, BPK akan memeriksa program prioritas nasional terkait pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. “Adapun program lainnya yang akan dilakukan pemeriksaan adalah mengenai revolusi mental dan pembangunan kebudayaan,” kata Ketua BPK dalam Rapat Koordinasi Pelaksana BPK tahun 2023, di kantor pusat BPK, Jakarta, Senin (6/3/2023).

Adapun pada semester I, BPK saat ini sedang melaksanakan pemeriksaan atas seluruh laporan keuangan tahun 2022. Baik di pemerintah pusat, termasuk pinjaman dan hibah luar negeri, pemerintah daerah, serta badan lainnya, seperti Bank Indonesia. Dijelaskan, entitas yang diperiksa mencapai lebih dari 680 yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain itu, Ketua BPK memaparkan bahwa BPK juga memeriksa laporan pertanggungjawaban penerimaan dan penggunaan bantuan partai politik (banparpol) di Kementerian Dalam Negeri dan 542 entitas pemerintah daerah. Pemeriksaan keuangan tersebut menyerap lebih dari 50 persen sumber daya BPK, baik keuangan maupun SDM.

“Manfaat hasil pemeriksaan BPK harus terus ditingkatkan dan diukur dengan lebih jelas sehingga keuangan negara dapat digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan mencapai tujuan negara,”

“Pemeriksaan atas laporan keuangan merupakan pemeriksaan pertanggungjawaban anggaran entitas sebelum disahkan oleh lembaga perwakilan,” ujarnya.

Ketua BPK menambahkan, BPK dalam menentukan strategi atas prioritas pemeriksaan turut mempertimbangkan perkembangan ekonomi dan keuangan negara. Hal ini agar hasil pemeriksaan dan rekomendasi perbaikan tata kelola keuangan negara yang diberikan BPK berkualitas dan bermanfaat untuk mencapai tujuan negara.

“Untuk mencapai tujuan pemeriksaan, terutama terkait manfaat dari hasil pemeriksaan, BPK harus mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk pemeriksaan dan penguatan kapasitas kelembagaan BPK,” kata ketua BPK.

BPK Ungkap Sejumlah Temuan atas Dua Program Prioritas Nasional

Ketua BPK mengatakan, hasil pemeriksaan BPK telah memperbaiki tata kelola keuangan negara melalui pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi oleh entitas. Tindak lanjut hasil pemeriksaan berupa pengembalian uang dan atau penyerahan aset negara senilai Rp 124,60 triliun telah dilakukan dalam kurun waktu 2005 hingga semester I 2021.

“Untuk itu, manfaat hasil pemeriksaan BPK harus terus ditingkatkan dan diukur dengan lebih jelas sehingga keuangan negara dapat digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan mencapai tujuan negara,” kata Ketua BPK.

16/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Ilustrasi audit (Sumber: Freepik)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Mengenal Standar Audit (SA) 530 untuk Sampel Audit

by Admin 1 14/03/2023
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Direktorat Penelitian dan Pengembangan Ditama Revbang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) kembali menggelar diskusi Komunitas Litbang Live. Tema yang diangkat dalam diskusi ke-111 yang digelar belum lama ini adalah mengenai standar audit 530 tentang sampling audit.

Kepala Direktorat Penelitian dan Pengembangan Ditama Revbang BPK Selvia Vivi Devianti saat membuka diskusi mengatakan, SA 530 digunakan saat akan melakukan sampling audit. Baik dalam proses perancangan, pelaksanaan pengujian, serta evaluasi sampel. Pemahaman yang mendalam atas SA 530 bertujuan agar pemeriksa bisa menjalankan tanggung jawab untuk melaksanakan prosedur audit dengan mendapatkan bukti yang cukup dan memadai.

PJJ Bakal Jadi Masa Depan Pemeriksaan BPK?

Pengendali Teknis Audit BPK Basiswanto Wiratama dalam pemaparannya menyampaikan, ada hal penting yang mendorong perlunya insan BPK mengetahui Sampling Audit 530. Ia menyebut ada hubungan resiprokal antara standar akuntan publik yang diterbitkan standar pemeriksaan keuangan negara (SPKN) dan standar Institut Pemeriksa Keuangan Negara (IPKN) BPK.

SPKN memberlakukan sampel audit di standar profesional akuntan publik (SPAP) sepanjang tidak bertentangan. Sementara, SA 200 di paragraf 59 sangat jelas ditekankan bahwa SA juga memberlakukan SPKN.

“Sehingga hubungannya resiprokal saling memberlakukan. Kalau kita lihat uji petik di SPKN kita memang belum diatur secara terperinci. Di catatan saya terkait uji petik ini, terkait dengan definisi dan terkait bagaimana melakukan uji petik, selebihnya adalah merujuk kepada SA 530,” ucap Basiswanto.

Oleh karena itu, ia menilai Sampling Audit 530 amat penting bagi pemeriksa BPK. BPK, ucap Basiswanto, memiliki peraturan uji petik secara terperinci dalam petunjuk pelaksanaan pemeriksaan keuangan dan petunjuk teknis uji petik. BPK juga telah memiliki aplikasi penerapan uji petik ini dalam pemeriksaan laporan keuangan.

“Tujuan SA 530 untuk memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber pemilihan sampel.”

Ia menilai SA 530 penting untuk mengambil kesimpulan dalam populasi. Sebab, produk dari hasil pemeriksaan laporan keuangan adalah opini yang merupakan kesimpulan atas kewajaran akun-akun dalam laporan keuangan. Sehingga, uji petik sangat penting agar mampu mengambil sampel yang dapat mewakili populasi.

Terkait SA 530, perwakilan Institut Akuntan Publik Indonesia, Juan Ramon J Siahaan memaparkan terkait desain, ukuran, dan pemilihan unsur-unsur sampel untuk diuji, pelaksanaan prosedur audit, dan pengevaluasian hasil sampling audit.

Juan ramon menjelaskan, standar audit ini diterapkan ketika auditor telah memutuskan untuk menggunakan sampling audit dalam pelaksanaan audit. Dengan demikian, SA 530 diterapkan ketika auditor ingin menerapkan penggunaan sampel.

Dia menambahkan, SA 530 melengkapi SA 500 yang berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk mendesain dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sebagai dasar untuk menarik kesimpulan yang dipakai sebagai basis opini auditor.  Di dalam SA 500 sendiri disebutkan bahwa auditor bisa menggunakan metode sampling untuk mendapatkan bukti audit dalam rangka menyatakan opini.

“Tujuan SA 530 untuk memberikan basis yang memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber pemilihan sampel,” kata dia.

Terkait definisi, sampling audit adalah penerapan prosedur audit terhadap kurang dari 100 persen unsur dalam suatu populasi audit yang relevan sedemikian rupa. Sehingga semua unit sampling memiliki peluang yang sama untuk dipilih.

Hal ini untuk memberikan basis memadai bagi auditor untuk menarik kesimpulan tentang populasi secara keseluruhan. Selanjutnya, populasi adalah keseluruhan set data yang merupakan sumber dari suatu sampel yang dipilih dan auditor berkeinginan untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan set data tersebut.

Memberikan Manfaat kepada Sesama

Lalu ada juga unit sampling, yaitu unsur-unsur individual yang membentuk suatu populasi, dapat berupa unsur-unsur fisik. Sampling terbagi menjadi dua, yaitu sampling statistik dan nonstatistik.

Sampling statistik adalah suatu pendekatan sampling yang memiliki karakteristik pemilihan unsur-unsur sampel dilaksanakan secara acak dan penggunaan probabilitas untuk menilai hasil sampel, termasuk untuk mengukur risiko sampling. Kedua, adalah sampling non statistik, yaitu pendekatan sampling yang tidak memiliki karakteristik pada sampling statistik.

14/03/2023
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Newer Posts
Older Posts

Berita Lain

  • BPK Manfaatkan Program Hibah untuk Perkuat Audit Kinerja 
  • Dalam Pidato Kenegaraan, Presiden Apresiasi Peran BPK dalam Mengawal Keuangan Negara
  • Menteri KP: Ekonomi Biru Butuh Sistem Audit yang Andal dan Berbasis Data
  • Opini BPK dan Makna Akuntabilitas
  • Anggota IV BPK: SAI Punya Peran Strategis Kawal Kebijakan Ekonomi Biru
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • BPK Manfaatkan Program Hibah untuk Perkuat Audit Kinerja 

    19/08/2025
  • Dalam Pidato Kenegaraan, Presiden Apresiasi Peran BPK dalam...

    15/08/2025
  • Menteri KP: Ekonomi Biru Butuh Sistem Audit yang...

    14/08/2025
  • Opini BPK dan Makna Akuntabilitas

    13/08/2025
  • Anggota IV BPK: SAI Punya Peran Strategis Kawal...

    12/08/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id