WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Friday, 8 August 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Category:

SLIDER

International Labour Organization (ILO)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Targetkan Auditor Eksternal UN BoA, Ini Sasaran Terdekat BPK

by Admin 1 22/09/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan memiliki target besar untuk menjadi auditor eksternal United Nations Board of Auditors (UN BoA) pada 2026. Adapun dalam waktu dekat, BPK akan mengikuti bidding sebagai auditor eksternal World Intellectual Property Organization (WIPO) dan International Labour Organization (ILO).

“Untuk performance audit, mereka (auditor) butuh CGAP. Kalau IPSAS lebih ke financial audit. Kami juga akan melakukan sertifikasi CPA (Certified Public Accountant).”

“Karena kita punya cita-cita yang tinggi di internasional, kita harus menyiapkan auditor-auditor kita. Yang terdekat, kita akan ikut bidding untuk WIPO dan ILO,” kata Kepala PKG Ikhtaria Syaziah saat berbincang dengan Warta Pemeriksa, beberapa waktu lalu.

Ada beberapa program yang akan dijalankan PKG untuk mempersiapkan para pemeriksa. Dalam waktu dekat, PKG akan menggelar pelatihan bahasa Prancis. Pelatihan itu penting karena karena WIPO berada di Jenewa, Swiss, yang menggunakan bahasa Prancis.

Selain itu, bahasa Prancis merupakan salah satu bahasa yang digunakan di PBB. Dia mengatakan, kemahiran auditor dalam berbahasa Prancis dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi BPK di mata lembaga internasional.

BPK ‘Tengok’ ANAO Soal Cloud Computing

PKG juga akan melaksanakan program sertifikasi. Salah satunya sertifikasi International Public Sector Accounting Standards (IPSAS). IPSAS merupakan standar akuntansi untuk entitas sektor publik yang dikembangkan oleh International Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB).

Setelah itu, sertifikasi Certified Government Auditing Professional (CGAP). “Untuk performance audit, mereka (auditor) butuh CGAP. Kalau IPSAS lebih ke financial audit. Kami juga akan melakukan sertifikasi CPA (Certified Public Accountant),” kata Ikhtaria.

Terkait kesiapan SDM serta sarana dan prasarana, Ikhtaria mengatakan Biro Umum sedang menyiapkan ruang kerja di lantai 3 Gedung Arsip. Adapun dari sisi SDM, dia dibantu oleh tiga orang staf yang diperbantukan dari satuan kerja lain di BPK. Selain, itu ada juga beberapa pemeriksa organisasi internasional yang mendukung pelaksanaan tugas PKG.

Kunjungi BPK, ANAO Bahas QA Review Terkait IAEA

Ikhtaria menjelaskan, pembentukan PKG dilatarbelakangi keberhasilan BPK dalam menjalankan pemeriksaan yang diamanahkan lembaga-lembaga internasional. BPK telah dipercaya menjadi auditor eksternal oleh IACA (International Anti-Corruption Academy) serta dua lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu International Atomic Energy Agency (IAEA) dan International Maritime Organization (IMO).

22/09/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Mengapa BPK Membentuk Pusat Kemitraan Global?

by Admin 1 21/09/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) membentuk Pusat Kemitraan Global (PKG) yang berfokus kepada pemeriksaan internasional. Hal ini antara lain dilatarbelakangi oleh keinginan BPK untuk terus meningkatkan kiprah di kancah internasional.

“Kita selaras dengan RPJMN. Kita ikut menyukseskan strategi pemerintah dengan membangun PKG. Dua hal ini yang kemudian menjadi trigger untuk membentuk PKG.”

Kepala PKG Ikhtaria Syaziah yang dilantik pada 4 Agustus 2022 menjelaskan, pembentukan PKG dilatarbelakangi keberhasilan BPK dalam menjalankan pemeriksaan yang diamanahkan lembaga-lembaga internasional. BPK telah dipercaya menjadi auditor eksternal oleh IACA (International Anti-Corruption Academy) serta dua lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yaitu International Atomic Energy Agency (IAEA) dan International Maritime Organization (IMO).

“Setelah BPK sukses terpilih sebagai auditor eksternal IACA untuk periode 2015-2021 lalu dipercaya oleh IAEA dan IMO untuk periode 2020-2024, kita semakin percaya diri untuk meningkatkan kiprah kita di dunia internasional. BPK punya cita-cita yang tinggi di kancah global,” kata Ikhtaria saat berbincang dengan Warta Pemeriksa, beberapa waktu lalu.

Ikhtaria mengatakan, hal lain yang turut menjadi trigger bagi BPK untuk membuat PKG adalah besarnya manfaat yang didapat dari sepak terjang sebagai pemeriksa eksternal lembaga internasional. Manfaat tersebut adalah meningkatkan kapasitas para auditor BPK.

“Ketika sudah melakukan pemeriksaan internasional, kapasitas auditor-auditor sudah pasti meningkat dengan pengalaman yang didapat. Ketika kita punya kemampuan dan pengalaman, tentunya menaikkan capacity building kita,” katanya.Peningkatan kapasitas tersebut bukan hanya bisa didapat oleh pemeriksa yang menjadi tim auditor eksternal di lembaga internasional, tetapi juga bagi pemeriksa lainnya. Sebab, para pemeriksa yang berpengalaman di level internasional, akan berbagi pengalaman, pengetahuan, hingga menularkan etos kerja kepada rekan-rekannya.

Ikhtaria menambahkan, PKG juga menjadi bentuk kontribusi BPK dalam meningkatkan reputasi dan citra Indonesia yang secara aktif ikut serta melaksanakan ketertiban dunia sesuai Pembukaan UUD 1945. Selain itu, sejalan dengan optimalisasi kebijakan luar negeri pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020/2024.

BPK Bentuk BLU untuk Perkuat Kiprah di Kancah Internasional

RPJMN mengamanahkan adanya peningkatan inisiasi/posisi Indonesia yang diterima di tingkat regional dan global serta penataan peran, struktur, SDM, dan fungsi kementerian/lembaga dalam melaksanakan kebijakan luar negeri pemerintah. “Kita selaras dengan RPJMN. Kita ikut menyukseskan strategi pemerintah dengan membangun PKG. Dua hal ini yang kemudian menjadi trigger untuk membentuk PKG,” kata Ikhtaria.

21/09/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota I BPK Nyoman Adhi Suryadnyana
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Ini Isu yang Didorong AKN I BPK di SAI20

by Admin 1 20/09/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam KTT SAI20 sukses mengajak lembaga pemeriksa negara-negara G20 untuk menghasilkan 12 poin komunike, yang antara lain berbicara mengenai pemulihan ekonomi global dan SDGs. Komunike KTT SAI20 menyepakati bahwa SAI perlu fokus pada respons pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan melanjutkan upaya intensif untuk mencapai Agenda 2030.

“Dalam konteks ini, diplomasi ekonomi selain hubungan diplomatik antarnegara, kami juga mendorong diplomasi ekonomi untuk menjadikan dan mempermudah bertemunya penjual dan pembeli antarnegara. Di situlah SAI20 mengharapkan agar diplomasi ekonomi memberikan manfaat yang semakin optimal kepada setiap negara.”

Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota I BPK Nyoman Adhi Suryadnyana ada beberapa hal yang didorong melalui SAI20. Pertama adalah masalah keamanan dan kepastian hukum. Kedua, mengenai langkah-langkah mitigasi atas terjadinya fraud di dalam upaya pemulihan ekonomi global.

Di Tanah Air, kata dia, BPK sesuai dengan UU Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan, memiliki sejumlah peran terkait hal tersebut. Ia menjelaskan, BPK apabila dalam pemeriksaan menemukan adanya unsur pidana, maka BPK melaporkan hal tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan paling lama satu bulan sejak diketahui adanya unsur pidana tersebut.

Kemudian, pemeriksa dapat melaksanakan pemeriksaan investigatif guna mengungkap adanya indikasi kerugian negara/daerah dan/atau unsur pidana. Apabila dalam pemeriksaan kerugian negara/daerah terhadap Bendahara ditemukan unsur pidana, BPK menindaklanjutinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pembentukan SAI20 oleh BPK

Adapun dalam hukum internasional, ketentuan hukum internasional mengatur mengenai peran SAI dalam pencegahan dan pemberantasan Tipikor. Misalnya saja The United Nations Convention Against Corruption (UNCAC) yang menyatakan bahwa SAI berperan dalam mempromosikan prinsip keterbukaan, transparansi, dan akuntabilitas administrasi public dan berkontribusi dalam budaya good governance di instansi pemerintah.

UNCAC juga menyebutkan usaha pencegahan korupsi dapat tercipta dari kolaborasi antara SAI, instansi penegak hukum dan/atau pemberantasan korupsi, dan publik. “Jadi, kita mendorong bagaimana institusi yang terkait dengan keamanan maupun hukum, dapat menjalankan kinerjanya sebaik mungkin melalui pemeriksaan yang kita lakukan. Tujuannya agar mereka dapat mewujudkan apa yang diinginkan oleh negara dan rakyatnya masing-masing,” ujar dia saat berbincang dengan Warta Pemeriksa di sela pelaksanaan KTT SAI20 di Nusa Dua, Bali, pada akhir Agustus.

Nyoman menambahkan, hal lain yang juga memegang peranan penting dalam sebuah perekonomian adalah biaya logistik. Ia mengatakan, biaya logistik memegang peranan hingga 30 persen dari suatu kegiatan perekonomian. Terkait hal ini, penting bagi sebuah SAI untuk memastikan kinerja instansi yang berkaitan dengan logistik, menerapkannya sesuai standar yang berlaku.

Nyoman mengatakan, BPK juga mendorong diplomasi ekonomi oleh entitas yang berada di bawah AKN I, yaitu Kementerian Luar Negeri. Ia menekankan, konsep dasar dari sebuah perekonomian adalah bertemunya penjual dan pembeli.

SAI20 Ajak Anggotanya Kawal Akuntabilitas Pascapandemi

“Dalam konteks ini, diplomasi ekonomi selain hubungan diplomatik antarnegara, kami juga mendorong diplomasi ekonomi untuk menjadikan dan mempermudah bertemunya penjual dan pembeli antarnegara. Di situlah SAI20 mengharapkan agar diplomasi ekonomi memberikan manfaat yang semakin optimal kepada setiap negara,” ujar Nyoman.

Nyoman pun menekankan, jika suatu negara bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang solid dan inklusif, maka target-target yang ada di dalam SDGs pun bisa dicapai. Salah satunya mengenai semangat “No One Left Behind” atau tidak ada satu orang pun yang tertinggal.

20/09/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Apa Hubungan Polhukam dengan SAI20?

by Admin 1 19/09/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Bidang politik, hukum, dan keamanan (polhukam) merupakan faktor penting dalam pemulihan ekonomi global. Karenanya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ikut membahas mengenai bidang ini dalam Summit Supreme Audit Institution 20 (SAI20) yang digelar di Bali, akhir bulan lalu.

“Masalah keamanan dan kepastian hukum, menempati peringkat pertama sebelum investor melihat ada profit atau tidak dalam memutuskan berinvestasi di suatu negara,” kata Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota I BPK Nyoman Adhi Suryadnyana saat berbincang dengan Warta Pemeriksa di sela pelaksanaan KTT SAI20 di Nusa Dua, Bali, pada akhir Agustus.

“Tentu tujuan pembentukan SAI20 oleh BPK adalah untuk tujuan dan kepentingan internasional, yang mana tujuan internasional di dalam G20 maupun engagement group ada dua, yaitu mengakselerasi pemulihan perekonomian global dan percepatan implementasi SDGs.”

Keberadaan SAI20 yang diinisiasi BPK sebagai engagement group G20, memiliki peran strategis bagi dunia internasional. Melalui SAI20, BPK mengajak lembaga pemeriksa negara-negara G20 untuk bersama-sama mengawal pemulihan ekonomi global dan percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Menurut Nyoman, ada banyak hal yang bisa didorong BPK, khususnya Auditorat Keuangan Negara (AKN) I di dalam SAI20. Salah satu bidang yang berada di bawah AKN I adalah polhukam.

Jika ditinjau dari sisi keamanan, kata dia, keamanan suatu negara menjadi dasar utama bagi investor untuk berinvestasi di suatu negara. Adapun investasi merupakan salah satu mesin utama penggerak perekonomian. Jika mesin ini bisa berjalan cepat, maka pemulihan ekonomi akan berjalan lebih kencang.

Berkumpul di Labuan Bajo, Ini yang Dibahas SAI20-SOM

Ia mengatakan, ketidakamanan di suatu negara akan berdampak ke negara-negara lainnya. Perang yang terjadi di suatu kawasan, dapat berdampak luas ke berbagai belahan dunia dan berakibat pada terjadinya krisis energi, krisis pangan, dan gangguan rantai pasok.

Oleh karena itu, Nyoman menilai lembaga-lembaga pemeriksa di dunia penting melihat bagaimana pemeriksaan yang dilakukan dapat mendorong terciptanya sistem keamanan dan pertahanan untuk mendorong terciptanya stabilitas keamanan global. “Sehingga, cita-cita yang paling hakiki yaitu perlindungan terhadap hak asasi dan manusia (HAM) dapat tercapai. Ini sangat penting,” ujar Nyoman.

Apalagi, kata dia, suatu bangsa tidak berdiri sendiri, melainkan harus bergandengan tangan dengan bangsa lainnya di dunia. Demikian pula bagi lembaga-lembaga negara yang ada di dunia, termasuk lembaga pemeriksa.

Apresiasi BPK, Jokowi: SAI20 Semakin Perkokoh Kepemimpinan Indonesia

Nyoman mengatakan, posisi BPK di SAI20 membuat BPK memiliki kesempatan lebih luas untuk membina hubungan secara langsung dan menentukan arah kebijakan SAI20 ke depannya. “Tentu tujuan pembentukan SAI20 oleh BPK adalah untuk tujuan dan kepentingan internasional, yang mana tujuan internasional di dalam G20 maupun engagement group ada dua, yaitu mengakselerasi pemulihan perekonomian global dan percepatan implementasi SDGs,” kata Nyoman.

BPK dalam KTT SAI20 sukses mengajak lembaga pemeriksa negara-negara G20 untuk menghasilkan 12 poin komunike, yang antara lain berbicara mengenai pemulihan ekonomi global dan SDGs. Komunike KTT SAI20 menyepakati bahwa SAI perlu fokus pada respons pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan melanjutkan upaya intensif untuk mencapai Agenda 2030.

19/09/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Kementerian Kelautan dan Perikanan
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Dorong Penguatan Kapasitas KKP untuk Cegah Pandemi

by Admin 1 16/09/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) merekomendasikan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) untuk segera melakukan perbaikan terkait beberapa hal. Hal itu antara lain menginstruksikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya untuk berbagi data dan informasi hasil surveillance dengan kementerian/lembaga lain yang terkait secara berkala. Hal itu guna mewujudkan sistem kesehatan nasional dengan pendekatan one health.

“KKP juga didapati belum secara aktif berbagi data lintas sektor yang dapat digunakan dalam kegiatan surveillance untuk mendeteksi dampak penggunaan antimikroba dan resistensi antimikroba. “

Rekomendasi ini terkait dengan pemeriksaan kinerja atas Kesiapan Dalam Mencegah, Mendeteksi, dan Merespons Dampak Penggunaan Antimikroba serta Resistensi Antimikroba Terhadap Risiko Kesehatan Masyarakat yang Berasal dari Hasil Perikanan Budi Daya pada 2020 sampai triwulan III 2021. Pemeriksaan ini dilakukan terhadap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta instansi terkait lainnya di Provinsi DKI Jakarta, Lampung, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

Pemeriksaan ini juga dimaksudkan dalam mendorong realisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yang selaras dengan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs). Kemudian mendorong penguatan kapasitas KKP untuk menghadapi kejadian luar biasa (KLB), seperti endemi atau pandemi penyakit.

SAI20 Ajak Anggotanya Kawal Akuntabilitas Pascapandemi

Terutama penguatan untuk mencegah, mendeteksi, dan merespons secara cepat atas setiap ancaman kesehatan masyarakat. Salah satu ancaman yang serius adalah penggunaan antibiotik yang tidak tepat, sehingga menimbulkan resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR).

Hasil pemeriksaan BPK menunjukkan masih ada permasalahan yang dapat menghambat kesiapan KKP dalam kegiatan mencegah, mendeteksi, dan merespons dampak penggunaan antimikroba. Termasuk juga resistensi antimikroba terhadap risiko kesehatan masyarakat yang berasal dari hasil perikanan budi daya.

KKP juga didapati belum secara aktif berbagi data lintas sektor yang dapat digunakan dalam kegiatan surveillance untuk mendeteksi dampak penggunaan antimikroba dan resistensi antimikroba. Hal tersebut mengakibatkan belum tercapainya sistem kesehatan nasional dengan pendekatan one health.

Ini Inisiatif BPK Terkait Cara Baru Bekerja pada Era Pandemi

Karenanya, Menteri KP juga dianggap perlu memerintahkan Tim Pengendalian Resistensi Antimikroba Perikanan Budi Daya untuk segera melaksanakan tugas yang telah ditetapkan dan menyampaikan perkembangan pelaksanaan tugas secara berkala. Selain itu, Menteri KP perlu menjalin kerja sama dalam negeri terkait kegiatan riset dalam bidang resistensi antimikroba, metode diagnostik, antimikroba baru, dan inovasi pengganti antibiotik.

16/09/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Gedung BPK
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Ikut Awasi Penyaluran BLT di Lombok Tengah

by Admin 1 15/09/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ikut aktif dalam kegiatan penyaluran program bantuan langsung tunai (BLT) dana desa (DD) di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Keterlibatan BPK yaitu untuk melakukan pengawasan agar memastikan bahwa program tersebut benar-benar menyasar masyarakat kurang mampu.

“Mulai pekan ini mereka (BPK—red) akan turun ke beberapa desa untuk mengecek penyaluran BLT DD, tepat sasaran atau tidak,” kata Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri seperti dilansir dari Antara, usai menerima kunjungan tim BPK di kantornya di Praya, beberapa waktu lalu.

“Kita imbau warga menggunakan bantuan itu dengan baik.”

Sesuai aturan, sekitar 40 persen DD itu digunakan untuk program BLT dengan sasaran masyarakat miskin atau sesuatu ketentuan. BPK pun turun untuk melihat langsung persoalan penyaluran program tersebut di desa atau kepada masyarakat. “Pengawasan ini dilaksanakan sampai dengan tanggal 15 September 2022,” katanya.

Dengan adanya bantuan tersebut, pemerintah daerah berharap dapat membantu meringankan kebutuhan masyarakat kurang mampu. Untuk itu, penyaluran harus tepat sasaran.

Selain itu, dia juga berharap agar masyarakat yang mendapatkan bantuan bisa memanfaatkannya dengan baik. Apalagi di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). “Kita imbau warga menggunakan bantuan itu dengan baik,” katanya.

Ini Tujuh Hal yang Digali BPK dalam Pemeriksaan PC-PEN

Dalam pengawasan BLT DD tersebut, tim BPK akan didampingi oleh dinas terkait dan inspektorat. Dengan begitu, dapat memudahkan dalam proses pengawasan penyaluran BLT DD di Lombok Tengah.

“Hari ini kita juga akan ada rapat koordinasi untuk persiapan pengawasan BLT DD tersebut,” katanya.

15/09/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif (Sumber: Kementerian ESDM)
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Lima Peran BPK Terkait Komitmen Emisi Nol Bersih Versi Menteri ESDM

by Admin 1 14/09/2022
written by Admin 1

BADUNG, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dianggap memiliki peran penting dalam mendorong pemerintah untuk mematuhi komitmen emisi nol bersih. Hal itu disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Nusa Dua, Badung, Bali, beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari Antara.

“BPK memiliki peran penting dalam memastikan konsistensi pelaksanaan program dan bertanggung jawab untuk memberikan rekomendasi kebijakan negara untuk meningkatkan kinerja dan akuntabilitas lembaga sektor publik,” ujar Arifin.

“Melalui bantuan dalam pelaksanaan audit, memberikan akses terhadap data dan informasi yang diperlukan terkait dengan pemeriksaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengkomunikasikan tindak lanjut rekomendasi BPK.”

Dia mengatakan, setidaknya terdapat lima peran BPK dalam fokus tersebut. Pertama, memastikan konsistensi implementasi program emisi nol bersih yang akuntabel dan transparan. Kedua, memberikan rekomendasi kebijakan konkret yang dapat diterapkan oleh pemerintah dalam memastikan setiap mobilisasi keuangan dilakukan sesuai dengan peraturan untuk mencegah penyalahgunaan keuangan.

Ketiga, memastikan dan meningkatkan kinerja dan akuntabilitas lembaga sektor publik serta efektivitas program dan kebijakannya. Peran keempat, mendorong efisiensi, akuntabilitas, efektivitas, dan transparansi dalam penyelenggaraan administrasi publik dan pelayanan publik.

Serahkan PDTT dan Kinerja kepada Kementerian ESDM, Ini Temuan BPK

Sedangkan peran kelima yakni berjuang untuk membuat lingkungan yang sesuai bagi transparansi informasi nonfinansial. Seperti kebijakan yang terkait asas lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dalam mendukung transisi energi hijau.

Di sisi lain, Arifin mengungkapkan, aksi kolaborasi antarkementerian dan pemangku kepentingan lokal juga penting untuk mendukung akuntabilitas dan transparansi. “Kolaborasi ini terutama untuk mendukung ekonomi hijau dan transisi energi,” tuturnya.

Arifin menjelaskan, kolaborasi yang dimaksud yakni dengan mengawasi pelaksanaan proyek-proyek strategis. Sehingga dapat dikembangkan sesuai koridor dan meminimalkan terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaannya guna mencapai percepatan pembangunan ekonomi yang akuntabel.

BPK Minta KLHK Tindak Ratusan Pertambangan Ilegal di Kawasan Hutan

“Kemudian melalui bantuan dalam pelaksanaan audit, memberikan akses terhadap data dan informasi yang diperlukan terkait dengan pemeriksaan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengkomunikasikan tindak lanjut rekomendasi BPK,” ujar Arifin.

14/09/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Budi Gunadi Sadikin
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Bagaimana Kontribusi BPK Terkait Penanganan Covid-19? Ini Kata Menkes

by Admin 1 13/09/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dianggap memberikan bantuan yang besar selama pemerintah mengatasi krisis pandemi Covid-19. Apalagi, pandemi bukan sekadar krisis biasa lantaran merupakan gabungan dari masalah kesehatan dan ekonomi.    

“Ini fakta yang saya lihat dari auditor. Auditor bekerja dengan kami pada 2020, 2021, dan 2022. Kami mendapatkan dukungan yang sangat jelas dari mereka,” kata Budi dalam Sharing Session 1 Konferensi Tingkat Tinggi Supreme Audit Institutions G20 (SAI20) di Nusa Dua, Badung, Bali, beberapa waktu lalu.

“Kami menginformasikan BPK sejak saat itu, berapa banyak uang, dan apa jenis program atau strategi protokol kesehatan serta strategi deteksi seperti strategi pengobatan dan strategi vaksinasi.”

Budi, seperti dilansir dari Antara, menyebut bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPK secara berkelanjutan bekerja bersama untuk mengelola empat area risiko dalam belanja Covid-19. Mulai dari pembayaran rumah sakit, sistem kontrol, kebijakan, serta manajemen internal.

Dalam area risiko pembayaran rumah sakit, dia menyebutkan, Kemenkes dan BPK bekerja sama dalam memastikan pembayaran sesuai dengan klaim layanan Covid-19 yang sebenarnya dan dibayarkan tepat waktu. Kemudian terkait sistem kontrol, memastikan sistem kontrol pembayaran klaim pasien Covid-19 cukup, transparan, dan akuntabel.

Lebih lanjut, kerja sama Kemenkes dan BPK dalam area risiko kebijakan adalah memastikan klaim pembayaran layanan pasien Covid-19 sesuai dengan kebijakan yang ada. Sementara dalam area manajemen internal, yakni dengan memastikan sistem kontrol internal yang kuat untuk pengadaan dan distribusi vaksin Covid-19.

Budi mengatakan, saat pandemi Covid-19 melanda, Kemenkes memiliki strategi yang sangat jelas berdasarkan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Karenanya, anggaran pandemi dibagi sesuai dengan penanganan masing-masing.

Menkes Sebut Foresight BPK Dibutuhkan, Ini Penjelasannya

“Kami menginformasikan BPK sejak saat itu, berapa banyak uang, dan apa jenis program atau strategi protokol kesehatan serta strategi deteksi seperti strategi pengobatan dan strategi vaksinasi,” ucap dia.

Kemenkes, kata dia, banyak menekankan di sisi defensif, yaitu mekanisme pendeteksian kesehatan kepada orang yang sehat. Dengan demikian, pandemi sejauh ini telah berhasil meningkatkan arsitektur kesehatan global untuk membangun dunia yang lebih sehat dan lebih aman. Tidak hanya untuk generasi sekarang, tetapi juga untuk generasi yang akan datang.

13/09/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

BPK Kejar Posisi UN BoA, Ini Alasannya

by Admin 1 12/09/2022
written by Admin 1

JAKARTA, WARTAPEMERIKSA – Ada berbagai cara yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menunjukkan kredibilitas sebagai lembaga audit, khususnya di tingkat internasional. Satu di antaranya yaitu dengan menargetkan posisi United Nations Board of Auditors (UN BoA).

“Kalau di 2026 kita masuk di UN BoA, kita bisa memeriksa 12 entitas yang ada di UN, kami punya milestone seperti itu,” kata Ketua BPK Isma Yatun saat di Kantor BPK, Jakarta, beberapa waktu lalu.

“Target kita itu, apabila sudah sampai sana baru kita maintain, karena kita memegang administratif semua proses perkembangan BPK-BPK seluruh dunia. Kita mau mengeksternalisasi apa yang ada di BPK dan menyerap apa yang ada di dunia terkait standar mutu, informasi teknologi, pengembangan SDM, dan sebagainya.”

Isma menyampaikan bahwa BPK ingin memiliki kapasitas yang tidak hanya sebatas pemeriksa laporan keuangan pemerintah. Akan tetapi juga bisa bergerak ke luar dengan memeriksa laporan keuangan eksternal di tingkat global.

“Kami sudah punya satuan kerja yang namanya Pusat Kemitraan Global yang fokus untuk mengadakan pemeriksaan-pemeriksaan internasional,” ujar dia seperti dilansir dari Antara.

Wakil Ketua BPK Agus Joko Pramono menambahkan, lembaga internasional yang menerapkan International Public Sectors Accounting Standars (IPSAS) sebanyak 100 persen hanya UN.  Karenanya, dengan mengaudit UN, maka BPK akan mendapatkan pemahaman yang utuh terkait implementasi IPSAS.

Di Indonesia saat ini, lanjutnya, sudah mulai diterapkan IPSAS meskipun belum 100 persen. Dengan demikian, penting bagi BPK untuk menjadi pemeriksa UN untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan.

Enam Tahun Jadi Pemeriksa IAEA, Ini Best Practice yang Didapat BPK

Keanggotaan BoA UN memungkinkan BPK untuk mengaudit lembaga internasional secara masif. Meski saat ini Indonesia telah menjadi pemeriksa eksternal untuk lembaga internasional seperti International Atomic Energy Agency selama dua periode dan International Maritime Organization.

Meskipun untuk itu, BPK harus bersaing dengan lembaga pengawas keuangan dari negara lain terlebih dahulu. “Kalau kita masuk BoA itu ditunjuk oleh Resolusi Majelis Umum PBB. Sekarang BoA China, Prancis dan Chile. Kita punya kesempatan untuk menggantikan China di 2026, tapi pendaftaran dan sebagainya dimulai dari sekarang,” jelas Agus.

Lebih lanjut Agus menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai kesempatan untuk menjadi ketua lembaga pemeriksa sedunia atau The International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI).

Apa Kemajuan Signifikan BPK dalam Dua Tahun Terakhir?

“Target kita itu, apabila sudah sampai sana baru kita maintain, karena kita memegang administratif semua proses perkembangan BPK-BPK seluruh dunia. Kita mau mengeksternalisasi apa yang ada di BPK dan menyerap apa yang ada di dunia terkait standar mutu, informasi teknologi, pengembangan SDM, dan sebagainya,” tuturnya.

12/09/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita TerpopulerBPK BekerjaSLIDER

Terkait Foresight, Indonesia Terdepan di Antara Negara G20

by Admin 1 09/09/2022
written by Admin 1

BADUNG, WARTAPEMERIKSA — Indonesia disebut menjadi yang terdepan terkait penerapan peran foresight lembaga pemeriksa atau supreme audit institution (SAI) di antara negara-negara G20. Hal tersebut disampaikan oleh Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara/Anggota III BPK Achsanul Qosasi di Nusa Dua, Bali, beberapa waktu lalu, seperti dilansir dari Antara.

“Indonesia memiliki sosio kultural yang berbeda. Cara pemeriksaan di Pulau Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi, berbeda-beda. Jadi itu yang kami sampaikan kepada negara-negara G20.”

Dia menjelaskan, peran foresight adalah tinjauan atas pilihan alternatif pada masa depan. Ini merupakan salah satu dari tiga peran yang harus dijalankan sebuah lembaga pemeriksa berdasarkan INTOSAI Accountability Organization Maturity Model. Selain foresight, ada pula peran oversight dan insight.

“Indonesia memiliki sosio kultural yang berbeda. Cara pemeriksaan di Pulau Jawa, Kalimantan, hingga Sulawesi, berbeda-beda. Jadi itu yang kami sampaikan kepada negara-negara G20,” ujar Achsanul.

Kondisi itu, kata dia, sangat berbeda dengan kebanyakan negara G20 yang cenderung memiliki kesamaan di tingkat sosial hingga budaya di tiap wilayah. Dengan demikian, negara-negara tersebut tidak bisa disamakan dengan Indonesia yang setiap pemeriksaan keuangan di tiap daerahnya memiliki cara yang berbeda-beda.

Karena itu, Achsanul menyebut hal itu yang membuat Konferensi Tingkat Tinggi SAI negara-negara G20 (SAI20) menyampaikan satu aturan agar hasilnya bisa didiskusikan mana yang paling efektif. “Komunikasi kami sejauh ini bagus dengan SAI20,” tuturnya.

Apresiasi BPK, Jokowi: SAI20 Semakin Perkokoh Kepemimpinan Indonesia

Berdasarkan komunikasi tersebut, dia mengatakan banyak dari SAI20 memberi respons dengan melakukan diskusi dengan BPK. Bahkan ada yang datang untuk mencontoh, termasuk dalam sistem audit berdasarkan teknologi informasi (TI) dan pengawasan berkelanjutan.

Indonesia telah menjalankan sejumlah proses pemeriksaan dengan cara memanfaatkan TI dan delivery system yang simpel. Karenanya, menjadi salah satu negara yang sukses dari metode penerapan TI. Sedangkan terkait pengawasan berkelanjutan, diperkirakan terus difokuskan hingga beberapa tahun ke depan.

09/09/2022
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Newer Posts
Older Posts

Berita Lain

  • BPK Gelar Pelatihan Audit Ekonomi Biru, Diikuti Peserta dari 14 Negara
  • BPK Memulai Audit Belanja Pilkada Serentak 2024
  • BPK: Tugas Diplomasi Harus Diiringi Akuntabilitas Keuangan
  • BPK Sampaikan Reviu dan Masukan Strategis untuk VNR SDGs Indonesia
  • Audit BPK Hasilkan Rekomendasi Strategis bagi WIPO
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • BPK Gelar Pelatihan Audit Ekonomi Biru, Diikuti Peserta...

    05/08/2025
  • BPK Memulai Audit Belanja Pilkada Serentak 2024

    04/08/2025
  • BPK: Tugas Diplomasi Harus Diiringi Akuntabilitas Keuangan

    01/08/2025
  • BPK Sampaikan Reviu dan Masukan Strategis untuk VNR...

    31/07/2025
  • Audit BPK Hasilkan Rekomendasi Strategis bagi WIPO

    25/07/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id