WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
WartaBPK.go
  • BERANDA
  • ARTIKEL
    • Berita Terkini
    • BERITA FOTO
    • Suara Publik
  • MAJALAH
  • INFOGRAFIK
  • SOROTAN
  • TENTANG
Friday, 29 August 2025
WartaBPK.go
WartaBPK.go
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Copyright 2021 - All Right Reserved
Author

admin2

admin2

BeritaBPK BekerjaEdukasiSLIDERSuara Publik

Waspada Penipuan Mengatasnamakan BPK: Pentingnya Verifikasi Lewat Domain Resmi

by admin2 28/08/2025
written by admin2

Oleh: Muhammad Anshari, Pranata Komputer Ahli Muda pada Biro Teknologi Informasi BPK

Di era digital yang serba cepat, informasi bisa menyebar dalam hitungan detik. Namun, di balik kemudahan tersebut, muncul ancaman baru yang semakin canggih: penipuan daring yang mengatasnamakan lembaga negara, termasuk Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Belum lama ini, BPK mengeluarkan dua bentuk imbauan—satu untuk publik dan satu untuk internal—terkait maraknya upaya penipuan berkedok seminar, kursus, workshop, atau bimbingan teknis yang seolah-olah diselenggarakan atau didukung oleh BPK.

Yang lebih mengkhawatirkan, pelaku penipuan ini kerap menggunakan tautan (link) yang terlihat meyakinkan, menyamar sebagai komunikasi resmi, hingga meminta data pribadi atau pembayaran. Di tengah situasi seperti ini, keberadaan identitas digital resmi lembaga menjadi sangat krusial. Inilah mengapa inisiatif BPK meluncurkan BPK.ID bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan perlindungan nyata bagi masyarakat dari ancaman phishing dan penipuan digital.

Penipuan yang Mengatasnamakan BPK: Modus dan Dampaknya

BPK, sebagai lembaga negara yang memiliki kredibilitas tinggi, kerap menjadi “maskot” bagi pihak tak bertanggung jawab. Melalui surat edaran internal tertanggal 30 Juni 2025, BPK mengonfirmasi bahwa telah terjadi penyebaran undangan palsu yang mengatasnamakan lembaga, baik dalam bentuk surat elektronik (email) maupun pesan instan. Modusnya klasik namun efektif: mengiming-imingi peserta dengan seminar atau pelatihan yang seolah-olah diselenggarakan BPK, lalu meminta biaya pendaftaran atau informasi pribadi seperti nomor KTP, rekening, dan NPWP.

Imbauan dari BPK jelas: jangan langsung percaya. Masyarakat diminta untuk tidak memberikan data pribadi atau melakukan transaksi keuangan tanpa memverifikasi keaslian undangan. Konfirmasi harus dilakukan melalui saluran resmi—seperti kantor BPK, website, atau media komunikasi resmi lainnya.

Namun pertanyaannya: bagaimana masyarakat bisa membedakan mana yang resmi dan mana yang palsu? Di sinilah peran identitas digital lembaga menjadi penentu.

BPK.ID: Lebih dari Sekadar Tautan Pendek

Untuk menjawab tantangan ini, BPK meluncurkan BPK.ID—sebuah sistem tautan pendek (URL shortener) dan mini-situs yang sepenuhnya dikelola oleh BPK. Dengan alamat resmi https://bpk.id , sistem ini menjadi wajah digital resmi BPK dalam setiap publikasi daring.

Awalnya, tautan pendek memang populer karena fungsinya yang praktis—mempermudah berbagi link di media sosial dengan karakter terbatas. Namun, di tangan BPK, fungsi tersebut ditingkatkan menjadi alat verifikasi dan keamanan. Setiap tautan yang berasal dari domain bpk.id bisa dipastikan resmi, terverifikasi, dan aman.

BPK.ID bukan hanya memperpendek URL, tetapi juga:

  • Memberikan statistik akses untuk memantau sejauh mana informasi tersebar.
  • Menjadi arsip digital terpusat untuk semua publikasi resmi BPK.
  • Memastikan hanya pihak yang berwenang yang bisa menerbitkan tautan resmi.
  • Melindungi pengguna dari tautan berbahaya, karena setiap link yang dibuat melalui sistem ini melewati pemeriksaan keamanan.

Dengan kata lain, jika sebuah tautan tidak berasal dari bpk.id atau bpk.go.id, maka itu bukan komunikasi resmi BPK. Ini adalah pedoman sederhana namun sangat efektif bagi masyarakat awam.

Mengapa Identitas Digital Resmi Sangat Penting?

Bayangkan Anda menerima email dengan logo BPK dan tautan ke “seminar nasional” yang meminta pembayaran Rp750.000. Tautannya? bit.ly/seminar-bpk2025. Tanpa tahu bahwa BPK hanya menggunakan bpk.id, Anda mungkin langsung meng-klik dan menjadi korban.

Inilah alasan utama mengapa setiap lembaga publik harus memiliki domain identitas digital sendiri. Domain seperti bpk.id bukan sekadar branding, melainkan tanda keaslian, tanggung jawab, dan perlindungan. Ini adalah bentuk akuntabilitas digital yang harus dimiliki oleh semua instansi yang berinteraksi dengan publik.

Langkah Nyata untuk Masyarakat: Verifikasi Sebelum Percaya

Lalu, apa yang bisa Anda lakukan sebagai masyarakat?

1. Periksa domain tautan.

Jika Anda menerima undangan atau informasi yang mengatasnamakan BPK, pastikan tautannya berasal dari:

  • https://www.bpk.go.id
  • https://bpk.id
  • Akun media sosial resmi BPK (yang terverifikasi).

2. Jangan berikan data pribadi atau uang tanpa konfirmasi.

BPK tidak pernah meminta data sensitif atau pembayaran melalui email atau pesan instan tanpa prosedur resmi.

3. Konfirmasi langsung.

Hubungi kantor BPK terdekat, atau kunjungi website resmi untuk memastikan keaslian informasi.

4.Sebarkan kesadaran ini.

Banyak korban penipuan adalah orang tua, guru, atau pegawai daerah yang belum terlalu melek digital. Ajak mereka untuk selalu memverifikasi sebelum bertindak.

Masa Depan Komunikasi Resmi: Dari Analog ke Digital yang Aman

Langkah BPK dalam meluncurkan BPK.ID patut diapresiasi sebagai contoh transformasi digital yang berorientasi pada perlindungan publik. Tidak hanya meningkatkan efisiensi internal, tetapi juga membangun kepercayaan publik melalui transparansi dan keamanan digital. Ke depan, integrasi dengan sistem internal dan pelatihan bagi pegawai sebagai “agen kehumasan digital” akan semakin memperkuat peran BPK.ID sebagai tameng digital.

Jika Tidak dari Domain Resmi, Waspada!

Penipuan digital tidak akan pernah hilang sepenuhnya. Tapi yang bisa kita lakukan adalah membangun sistem yang membuat penipu lebih sulit beroperasi. Dengan BPK.ID, BPK telah mengambil langkah strategis: mengambil alih identitas digitalnya sendiri. Sebagai masyarakat, kita harus ikut serta dalam menjaga keamanan digital. Jadikan verifikasi sebagai kebiasaan, bukan kewajiban. Dan ingat: Jika sebuah tautan tidak berasal dari domain resmi BPK, maka itu bukan dari BPK.

Di dunia maya kini, kepercayaan tidak hanya dibangun oleh logo atau desain, tapi juga oleh alamat URL yang benar. Mari kita jadikan BPK.ID sebagai contoh: bahwa identitas digital resmi bukan kemewahan, tapi kebutuhan.

Opini dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili sikap resmi Redaksi Warta BPK. Tanggung jawab isi tulisan sepenuhnya berada pada penulis.

28/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBerita FotoBPK BekerjaSLIDER

BPK Tegaskan Pemeriksaan untuk Akuntabilitas dan Manfaat Nyata

by admin2 27/08/2025
written by admin2

JAKARTA, WARTA BPK– Anggota I BPK Nyoman Adhi Suryadnyana menegaskan bahwa pemeriksaan BPK merupakan elemen krusial dalam sistem akuntabilitas negara. BPK memeriksa tidak bertujuan mencari kesalahan melainkan memberikan rekomendasi perbaikan guna memperkuat tata kelola keuangan negara dan memastikan setiap kebijakan berdampak nyata bagi masyarakat. 

“BPK memastikan bukan hanya akuntabilitas, tetapi juga agar pengelolaan keuangan negara menghasilkan outcome yang bermanfaat sesuai amanat Undang-Undang Dasar,” ungkap Nyoman dalam Entry Meeting Pemeriksaan pada Kementerian Perhubungan, Senin (25/8). 

Pada Semester II tahun 2025, BPK akan melaksanakan empat pemeriksaan strategis pada Kemenhub, yaitu Pemeriksaan Kinerja Pengelolaan Kerja Sama dengan Badan Usaha pada kegiatan Proving Ground; Pemeriksaan Kinerja atas Kesiapan Sarana dan Prasarana Transportasi untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan; Pemeriksaan Kepatuhan atas Pembangunan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara VVIP IKN; serta Pemeriksaan Kepatuhan atas Pengelolaan PNBP Tahun 2023 hingga Semester I 2025 pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

27/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

Museum BPK, Ruang Belajar Publik yang Hidup dan Inklusif

by admin2 26/08/2025
written by admin2

WARTA BPK– Di tengah dinamika zaman yang serba digital dan cepat, Museum BPK hadir sebagai simpul penting dalam menghubungkan generasi masa kini dengan sejarah, nilai, dan peran Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia. Lebih dari sekadar tempat menyimpan artefak atau dokumen bersejarah, museum yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah ini menjadi ruang hidup yang menyampaikan cerita, menanamkan nilai, serta menginspirasi masyarakat untuk memahami pentingnya integritas, akuntabilitas, dan transparansi dalam pengelolaan keuangan negara.

Menurut Kepala Museum BPK, Sutriono, unit kerja yang dipimpinnya ini ingin menjadi pusat pelestarian nilai dan wahana edukasi yang informatif, menarik, dan modern. Hal ini untuk mendukung langsung misi besar BPK sebagai institusi pemeriksa keuangan negara yang independen dan profesional.

“Museum menyelenggarakan pembelajaran tentang tugas, peran, dan sejarah BPK, serta menyebarluaskan informasi mengenai kinerja BPK dalam mewujudkan tata kelola keuangan negara melalui pameran dan berbagai program publik,” kata Sutriono kepada Warta BPK, belum lama ini.

Museum BPK menjalankan berbagai misi edukatif dengan menyasar pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Beragam kegiatan interaktif telah dirancang, mulai dari layanan pemanduan kunjungan, diskusi sejarah, bedah buku dan film, hingga workshop konservasi. Semuanya bertujuan menjadikan museum sebagai ruang belajar yang inklusif dan kontekstual.

Meski belum memiliki kurikulum pembelajaran formal bersama institusi pendidikan, Museum BPK telah menjadi bagian tidak langsung dari ekosistem belajar para siswa dan mahasiswa. Banyak sekolah dan kampus yang menjadikan kunjungan ke Museum BPK sebagai bagian dari outing class, praktik mata kuliah, kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), project-based learning, hingga program magang.

Saat ini, Museum BPK juga tengah menjajaki kerja sama dengan perguruan tinggi untuk menjadikan kunjungan ke museum sebagai bagian dari perkuliahan tetap.

Museum BPK juga menaruh perhatian besar dalam menyampaikan pesan moral dan nilai dasar institusi melalui narasi sejarah. Salah satu cara yang digunakan adalah lewat Ruang Audio Visual yang menayangkan film-film edukatif, baik yang terinspirasi dari hasil pemeriksaan BPK maupun film animasi tentang filosofi kerja lembaga ini. Ruang Sang Ketua juga menjadi salah satu medium penting yang menghadirkan pesan-pesan integritas dari para Ketua BPK terdahulu.

“Kami bekali pemandu untuk menyampaikan nilai-nilai dasar BPK kepada pengunjung, disesuaikan dengan usia mereka,” kata Sutriono.

Sutriono mengatakan, pesan terkait integritas yang tetap relevan dengan kondisi saat ini menjadi poin penting dalam kehadiran Museum BPK. Gedung Museum BPK yang dahulu adalah salah satu kantor awal BPK di Magelang itu menunjukkan betapa seriusnya pendiri bangsa dalam menjaga tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara.

Sutriono menekankan bahwa berbagai koleksi-koleksi yang tersimpan di Museum BPK merupakan cultural material yang merekam dinamika sejarah dan nilai-nilai pada masa lalu. Ia mencontohkan, salah satu koleksi yang menarik adalah mesin ketik tua yang digunakan dalam aktivitas perkantoran BPK RI tahun 1947 di Magelang.

Dalam menjawab tantangan era digital, Museum BPK terus bertransformasi. Salah satu inovasi penting adalah pengembangan layanan tur virtual berbasis aplikasi 360 yang dapat diakses kapan saja dan dari mana saja. Fitur ini awalnya dikembangkan pada masa pandemi, namun kini justru menjadi gerbang pembuka ketertarikan masyarakat untuk berkunjung langsung.

Tak berhenti di situ, Museum BPK juga tengah memperbarui tampilan dan fitur situs resminya agar lebih interaktif dan memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan dari berbagai kalangan. Di sisi lain, museum juga terus memperkuat kehadiran di media sosial sebagai sarana diseminasi informasi sekaligus ruang interaksi dengan generasi muda.

Untuk menarik minat kaum muda, Museum BPK mengemas tata pamer secara visual menarik dan instagramable, lengkap dengan ruang-ruang swafoto dan panggung terbuka yang bisa dimanfaatkan secara gratis untuk kegiatan seni dan kreativitas. Pendekatan ini terbukti mampu menarik pengunjung muda untuk mengenal lebih dalam sejarah dan peran BPK.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Kemajuan teknologi menuntut museum untuk terus berinovasi agar tidak tertinggal dan tetap relevan. “Museum harus bergerak mengikuti tren, menghadirkan konten yang modern seperti immersive room dan wahana interaktif lainnya,” tambah Sutriono.

Tidak hanya sarana, Museum BPK juga senantiasa fokus dengan pengembangan kompetensi SDM. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2015 yang mengatur tentang museum, selain didukung tenaga administrasi, museum juga harus memiliki tenaga teknis yang meliputi bidang seperti kurator museum, restorator, pencatat koleksi, dan penata pamer. Dalam waktu dekat, secara bertahap museum akan memiliki tenaga teknis yang bersertifikat BNSP.

Dengan berbagai inisiatif ini, Museum BPK terus berupaya menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan, memperkuat literasi publik tentang keuangan negara, serta menanamkan nilai-nilai integritas yang menjadi roh pengabdian BPK kepada bangsa dan negara.

26/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDERSuara Publik

Middle Income Trap, Jalan Terjal Menuju Indonesia Emas 2045

by admin2 21/08/2025
written by admin2

Oleh: Ahmad Syafi’i Karim (Pemeriksa pada BPK Perwakilan Prov. Jawa Timur) dan Rifky Pratama Wicaksono (Penelaah Teknis Kebijakan BPK)

Indonesia Emas 2045 adalah cita-cita besar menjadikan Indonesia berdaulat, maju, adil, dan makmur tepat pada satu abad kemerdekaannya. Visi tersebut mencerminkan optimisme nasional jangka panjang, namun jika gagal berisiko menimbulkan keputusasaan. Pasalnya, Indonesia juga menghadapi tantangan aging population, di mana jumlah penduduk usia produktif menurun sementara penduduk usia lanjut mengalami kenaikan.

Di tengah tantangan tersebut, peran kelas menengah sangat penting sebagai penjaga stabilitas ekonomi. Tetapi, kelompok yang kerap diistilahkan sebagai kaum “mendang-mending” tersebut kini justru rentan terhadap dinamika ekonomi itu sendiri.

Kelas menengah didefinisikan sebagai kelompok masyarakat yang memiliki pengeluaran 3,5 sampai 17 kali garis kemiskinan. Berdasarkan standar tersebut, BPS telah mencatatkan rata-rata garis kemiskinan nasional sebesar Rp609.160 per Maret 2025, sehingga kelas menengah adalah kelompok yang memiliki rentang penghasilan Rp2.132.060 hingga Rp10.355.720 per kapita per bulan (3,5 -17 garis kemiskinan). Kelas menengah memiliki peran penting dalam perekonomian melalui konsumsi yang tinggi. Mereka menggunakan pendapatannya untuk konsumsi yang bersifat diskresioner di samping kebutuhan pokok. Grafik berikut menegaskan pengeluaran kelas menengah.

Grafik 1 Pengelompokan Kelas Sosial Menurut Pengeluaran

Untuk menjadi negara maju, Indonesia perlu meningkatkan PNB per kapita di atas US$13.845. Pada tahun 2025, PNB per kapita Indonesia mencapai US$5.027 dan termasuk ke dalam negara berpendapatan menengah ke atas. Sayangnya, kelas menengah di Indonesia mengalami penurunan dalam empat tahun terakhir. Berdasarkan data BPS, jumlah dan persentase penduduk kelas menengah periode 2021—2024 mengalami penurunan, dijabarkan dalam grafik berikut. 

Grafik 2 Perkembangan Kelas Pengeluaran di Indonesia Periode 2021—2024 Menurut BPS

Pada data di atas, kategori rentan miskin terus mengalami kenaikan, sedangkan kelas menengah mengalami penurunan. Pada tahun 2021 penduduk kategori kelas menengah merepresentasikan 19,82% populasi atau 53,83 juta jiwa. Pada tahun 2024, angka tersebut mengalami penurunan menjadi 17,13%, atau 47,85 juta jiwa. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran status dari Menengah menjadi Menuju Kelas Menengah, bahkan Rentan Miskin.

Kenaikan harga kebutuhan dasar yang tak diimbangi peningkatan upah membuat rumah tangga kelas menengah menunda konsumsi nonprimer dan mengorbankan tabungan. Di sisi lain, sektor manufaktur yang sebelumnya menjadi motor utama penciptaan lapangan kerja, kini lesu akibat investasi yang rendah dan adopsi teknologi yang lambat. Pada 2023, hanya 13,83% tenaga kerja terserap oleh sektor ini, jauh tertinggal dibanding sektor pertanian dan perdagangan.

Berkurangnya kontribusi sektor manufaktur membuat kualitas pendidikan menjadi kunci menjaga daya saing. Namun, skor Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan kemampuan numerasi dan literasi Indonesia masih di bawah target nasional dan rata-rata OECD. Ditambah lagi, hanya 17,93% dari penduduk usia produktif yang memiliki akses ke pendidikan tinggi. Ini menggambarkan semakin terjalnya upaya peningkatan kapasitas SDM untuk mendukung pembangunan nasional. Kondisi tersebut mencerminkan kurangnya bekal generasi muda menghadapi disrupsi dan globalisasi, membuat akselerasi menuju negara berpendapatan tinggi terhambat.

Grafik 3 Perbandingan Skor Matematika, Sains, dan Membaca Indonesia Menurut PISA 2022

Dividen demografi Indonesia yang seharusnya menjadi keuntungan justru dapat membawa petaka jika tak diimbangi dengan penciptaan lapangan kerja yang berkualitas. Meski tingkat pengangguran terbuka pada 2023 turun sebesar 5,86% dari tahun sebelumnya, penciptaan pekerjaan berkualitas dan berkelanjutan masih menjadi tantangan. Jika surplus ini tak dimanfaatkan, bukan tidak mungkin Indonesia mengalami periode aging population dengan terseok-seok di masa yang akan datang.

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi, pemerintah perlu memprioritaskan reformasi struktural melalui pemberdayaan industri manufaktur, riset dan inovasi, serta kualitas modal manusia. Manufaktur dapat menjadi motor pertumbuhan ekonomi dengan adopsi teknologi disruptif, diiringi investasi dalam riset dan pendidikan untuk mewujudkan innovation-driven economy. 

Deregulasi, debirokratisasi, hingga insentif fiskal dan nonfiskal penting guna menarik investor dan memperluas lapangan kerja. Perbaikan iklim usaha di sektor strategis menjadi kunci memaksimalkan potensi sumber daya dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Tak kalah penting, partisipasi angkatan kerja perempuan sebesar 39,4% pada 2024, di bawah rata-rata Asia Timur dan Pasifik (World Bank), perlu ditingkatkan demi pertumbuhan ekonomi yang kuat juga inklusif. Program pendidikan dan pemagangan juga penting untuk menjaga relevansi keterampilan kerja, sekaligus mengantisipasi kelompok Not in Education, Employment, or Training (NEET). 

Pemerintah juga harus proaktif mempersiapkan periode aging population. Pemberdayaan lansia dan perluasan kesempatan kerja lansia akan menjaga produktivitas. Peningkatan jaminan sosial dan kesehatan juga diperlukan agar Usia Harapan Hidup Sehat tercapai, yang akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan nasional.

Untuk itu, BPK berperan penting dalam menjaga asa masa depan. Dengan memfokuskan audit pada keselarasan kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, BPK memastikan bahwa setiap langkah strategis dievaluasi secara cermat. Tidak hanya menilai implementasi, pendekatan foresight dapat diterapkan untuk menyiapkan skenario dan navigasi ketidakpastian masa depan serta memberikan tinjauan atas pilihan alternatif yang dapat diambil pemerintah di masa yang akan datang. BPK dapat menjadi penghubung antarlembaga dalam mengatasi risiko strategis yang menghambat rencana jangka panjang nasional.

Mimpi besar Indonesia di 100 tahun usianya begitu rentan terhadap berbagai tantangan, dan kemampuan kelas menengah dalam menjaga kestabilan perekonomian melalui konsumsinya menjadi salah satu penentu trajektorinya. Di tengah disrupsi dan turbulensi, BPK dapat mengoptimalkan perannya sebagai katalis kebijakan publik yang adaptif, adil, dan berkelanjutan.

Bibliografi

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. (2020). Rencana Strategis BPK Tahun 2025–2029.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (2023). Penduduk berkualitas menuju Indonesia Emas 2045: Kebijakan kependudukan Indonesia 2020–2050.

Cameron, L. A., Dowling, J. M., & Worswick, C. (2001). Education and Labor Market Participation of Women in Asia: Evidence from Five Countries. Economic Development and Cultural Change, 49(3), 459–477. https://doi.org/10.1086/452511 

Kanasi, E., Ayilavarapu, S., & Jones, J. (2016). The aging population: demographics and the biology of aging. Periodontology 2000, 72(1), 13–18. https://doi.org/10.1111/prd.12126

Lase, D., Waruwu, E., Zebua, H. P., & Ndraha, A. B. (2024). Peran inovasi dalam pembangunan ekonomi dan pendidikan menuju visi Indonesia Maju 2045. Tuhenori: Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(2), 114–129. https://doi.org/10.62138/tuhenori.v2i2.18

LPEM FEB UI. (2024). Seri analisis makroekonomi Indonesia: Economic outlook triwulan III. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia.

OECD. (2023). PISA 2022 results (Volume II): Learning during and from disruption. OECD Publishing. https://doi.org/10.1787/a97db61c-en

Piwonski, K. (2010). Does the ‘Ease of Doing Business’ in a Country Influence its Foreign Direct Investment Inflows?. Bryant Digital Repository. https://digitalcommons.bryant.edu/honors_finance/13/ 

Suyitno, S. L. P. (2023). Transformasi ekonomi Indonesia: Keluar dari middle income trap (MIT) menuju Indonesia Emas 2045. Bappenas Working Papers, 6(3), 392–419. https://doi.org/10.47266/bwp.v6i3.237

World Bank. (2025). Labor force, female (% of total labor force) – Indonesia. Retrieved August 18, 2025, from https://data.worldbank.org/indicator/SL.TLF.TOTL.FE.ZS?locations=ID 

World Intellectual Property Organization. (2023). Global innovation index 2023: Innovation in the face of uncertainty (16th ed.). https://doi.org/10.34667/tind.48220

Yates, S., & Payne, M. (2006). Not so NEET? A Critique of the Use of ‘NEET’ in Setting Targets for Interventions with Young People. Journal of Youth Studies, 9(3), 329–344. https://doi.org/10.1080/13676260600805671 

Opini dalam tulisan ini sepenuhnya merupakan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili sikap resmi Redaksi Warta BPK. Tanggung jawab isi tulisan sepenuhnya berada pada penulis.

21/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

Hadiri Forum Risk and Governance Summit 2025, Wakil Ketua BPK Dorong Penerapan Tata Kelola Kolaboratif

by admin2 20/08/2025
written by admin2

JAKARTA, WARTA BPK — Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Budi Prijono menegaskan bahwa tata kelola kolaboratif merupakan kunci keberhasilan penguatan Governance, Risk and Compliance (GRC) nasional. Menurut Wakil Ketua BPK, kelemahan GRC di Indonesia bersifat sistemik sehingga tidak cukup ditangani secara sektoral.

Hal tersebut ditekankan Wakil Ketua BPK dalam sambutannya saat menghadiri forum Risk and Governance Summit 2025 di Jakarta, Selasa (19/8/2025).

Wakil Ketua BPK menyebut lemahnya perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja, pengendalian internal, dan minimnya koordinasi lintas entitas sebagai sumber problem utama tata kelola. Menurut Wakil Ketua BPK, kolaborasi antara kementerian/lembaga, BUMN, swasta, akademisi dan profesi GRC menjadi syarat untuk mencapai tata kelola yang adaptif, transparan dan akuntabel. 

“BPK mendorong penguatan GRC melalui tata kelola kolaboratif yang bukan hanya memerlukan sinergi internal antar satuan kerja tetapi juga kemitraan lintas sektor dan partisipasi aktif di tataran global,” ujar Wakil Ketua BPK.

Forum Risk and Governance Summit 2025 menjadi wadah penting untuk mendorong sinergi dan dialog implementasi GRC. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua BPK menggarisbawahi bahwa di berbagai negara, praktik GRC kini makin terintegrasi dan berbasis teknologi digital serta otomatisasi. Namun di Indonesia, partisipasi swasta masih rendah dan regulasi dinilai kurang adaptif.

Wakil Ketua BPK menilai, standardisasi internasional seperti ISO dan kepatuhan terhadap UU Perlindungan Data Pribadi masih perlu didorong lebih kuat. Selain itu, profesional GRC perlu memperkuat perannya dalam menjaga keberlanjutan pembangunan menuju visi Indonesia Emas 2045. “Tiga pilar utama GRC membentuk fondasi organisasi yang transparan, adaptif, dan tangguh menghadapi dinamika,” kata Wakil Ketua BPK.

Dalam RPJPN 2025–2045, praktik GRC ditetapkan sebagai budaya kerja nasional untuk mendukung penurunan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi inklusif. BPK juga menilai pentingnya indikator kinerja, pengendalian risiko dan peran GRC dalam pencapaian target SDGs. Secara khusus, Wakil Ketua BPK menyebut GRC mendukung Goal 16 tentang institusi yang akuntabel dan Goal 17 tentang kemitraan.

Menurutnya, tata kelola keuangan negara membutuhkan orkestrasi multipihak, bukan sekadar peran satu institusi pengawasan. Kolaborasi strategis dengan OJK, kementerian/lembaga, BUMN, pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan asosiasi profesi dinilai penting untuk memperkuat deteksi dini risiko. Model ini dicontohkan dalam pemeriksaan lintas sektor seperti pandemi COVID-19 dan ketahanan pangan.

“Forum ini bukan hanya menjadi ruang dialog, tetapi juga wadah strategis untuk memperkuat sinergi dalam membangun tata kelola, manajemen risiko, dan kepatuhan yang adaptif.” 

Wakil Ketua BPK menekankan bahwa rekomendasi BPK ke depan tidak hanya bersifat korektif tetapi memberi insight dan foresight dalam mengantisipasi risiko masa depan. Rekomendasi pemeriksaan diarahkan untuk memperbaiki regulasi, meningkatkan efisiensi, dan memulihkan kerugian negara.

Dalam Renstra 2025–2029, BPK menetapkan kebijakan pemeriksaan antisipatif dan responsif berbasis risiko lintas sektor. BPK uga memperluas pemanfaatan big data analytics (BIDICS) guna memperkuat analisis berbasis bukti. Selain itu, sistem pemantauan tindak lanjut elektronik (SIPTL) dan peran APIP diperkuat agar tingkat penyelesaian temuan mencapai minimal 75 persen.

Wakil Ketua BPK menambahkan, BPK juga sedang melakukan pemeriksaan tematik ketahanan pangan. Pemeriksaan diarahkan untuk membangun sinergi multipihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha dan akademisi. Pendekatan ini dinilai mampu menghasilkan rekomendasi yang mempercepat respons risiko dan memperkuat tata kelola sektor pangan. Dalam jangka panjang, sinergi tersebut akan mendukung ekonomi inklusif dan ketahanan nasional.

20/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

HUT ke-80 RI, BPK Tegaskan Komitmen Kawal Cita-Cita Indonesia Emas 2045

by admin2 19/08/2025
written by admin2

JAKARTA, WARTA BPK — Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Isma Yatun menegaskan pentingnya peran BPK sebagai lembaga pemeriksa negara dalam mewujudkan tujuan nasional dan mendukung cita-cita Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan Ketua BPK dalam upacara peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Kantor Pusat BPK, Jakarta, Ahad (17/8/2025).

Dalam sambutannya, Ketua BPK menyatakan peringatan kemerdekaan bukan hanya mengenang jasa pahlawan, tetapi menjadi momentum memperkuat semangat melanjutkan perjuangan melalui kerja nyata. “Kita semua dipanggil untuk mengukuhkan persatuan, mempertahankan kedaulatan, dan bekerja keras mewujudkan kesejahteraan demi tercapainya Indonesia Emas 2045,” ujar Ketua BPK di seluruh pegawai BPK yang mengikuti upacara.

Ketua BPK menegaskan, insan BPK memiliki peran strategis dalam memastikan setiap rupiah dari keuangan negara digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat melalui pemeriksaan yang efektif dan berdampak.

“Visi Renstra BPK 2025 sampai dengan 2029 menegaskan komitmen kita menjadi lembaga pemeriksa yang terpercaya untuk mewujudkan pencapaian tujuan negara dan didukung oleh semangat BPK bermartabat dan bermanfaat yang menjadi pedoman kita dalam setiap langkah,” ujar Ketua BPK.

Untuk mendukung komitmen tersebut, BPK harus menguatkan peran lembaga pemeriksa sebagai //oversight, insight, dan foresight// yang dilakukan secara terintegrasi. Kolaborasi dan koordinasi yang lebih erat antar unit kerja juga menjadi fondasi krusial, terutama pada pemeriksaan tematik nasional dan cross-cutting issues antar satuan kerja pemeriksaan. 

Sebagai contoh komitmen konkret, BPK akan melakukan pemeriksaan tematik nasional mengenai ketahanan pangan pada semester II tahun ini. Langkah tersebut dinilai penting untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional sekaligus menjadi tolok ukur bagi pemeriksaan tematik di periode mendatang.

Ketua BPK juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran BPK atas capaian kinerja 2024. BPK juga meraih berbagai penghargaan kelembagaan, serta pengakuan pada level internasional. 

Ketua BPK menyampaikan, BPK akan menjadi Wakil Ketua INTOSAI periode 2025–2028 dan Ketua INTOSAI periode 2028–2031, serta kembali dipercaya memeriksa sejumlah organisasi internasional termasuk IMO, IPU, dan WIPO.

Dalam kesempatan itu, Ketua BPK menekankan bahwa seluruh capaian ini tidak boleh membuat BPK lengah. Sebaliknya, insan BPK harus terus menjunjung tinggi integritas, independensi, profesionalisme, dan kode etik lembaga.

“Mari kita jadikan peringatan 80 Tahun Kemerdekaan ini sebagai momentum untuk memupuk semangat dan komitmen serta terus memberikan kontribusi terbaik demi terwujudnya visi BPK dan tercapainya tujuan negara,” kata Ketua BPK. 

19/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

Seru-Seruan Bareng TTS Warta

by admin2 19/08/2025
written by admin2

WARTA BPK– Teka-Teki Silang (TTS) bukan sekadar mengisi kotak kosong dengan huruf. TTS sangat bermanfaat. Peserta ditantang untuk berpikir logis, menghubungkan kata, serta mengasah daya ingat. Tidak hanya itu, setiap kata yang menjadi jawaban akan menambah wawasan baru, baik istilah baru, pengetahuan umum, maupun topik khusus tertentu. 

Mengisi TTS juga menyenangkan. Bisa dikerjakan secara fleksibel, sambil bersantai atau mengisi waktu luang. Jika berhasil menemukan jawaban satu-persatu sampai selesai, peserta akan menemukan kepuasan karena keberhasilannya. Khusus untuk TTS Warta, ada bonus lain yaitu hadiah yang diundi setiap edisinya. 

Terima kasih untuk Kawan Warta yang sudah ikut TTS edisi 5 Tahun 2025. Pemenang kuis TTS telah diundi pada 15 Agustus 2025, dan inilah pemenangnya.

  1. Akhmad Ryan D.U.   0857xxxxxxxx
  2. Harry Kusmono     0821xxxxxxxx
  3. Alvin Pratama      0831xxxxxxxx
  4. Angga Wahidin N.   0857xxxxxxxx
  5. Siti Maemunah    0895xxxxxxxx

Untuk pembaca setia WartaBPK.Go dan penggemar kuis TTS, jangan lupa terus ikuti edisi berikutnya. Akan ada lagi TTS seru yang membuat Kawan Warta mengasah kemampuan mengulik berita dan informasi sambil santai. Bagi Kawan Warta yang belum menang, jangan khawatir masih ada kuis TTS selanjutnya di WartaBPK.Go.

19/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

BPK Manfaatkan Program Hibah untuk Perkuat Audit Kinerja 

by admin2 19/08/2025
written by admin2

JAKARTA, WARTA BPK — Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menuntaskan program hibah Public Financial Management Multi Donor Trust Fund (PFM MDTF) Tahap III yang didukung World Bank sebagai bagian dari strategi memperkuat kualitas audit kinerja. Melalui program hibah yang berlangsung sejak Desember 2023 hingga 30 Juni 2025 tersebut, BPK mengembangkan sistem berbasis teknologi informasi serta meningkatkan kapasitas pemeriksa melalui pelatihan dan sertifikasi internasional.

PFM MDTF merupakan hibah yang didanai pemerintah Swiss, Uni Eropa, dan Kanada, dan digunakan BPK untuk mendorong digitalisasi pemeriksaan kinerja secara menyeluruh. 

Dalam program ini, BPK membangun lima sistem TI pendukung audit. Pertama, sistem manajemen pemeriksaan yang mencakup aplikasi SIAP dan SMP serta integrasi keduanya. Sistem kedua adalah Master Data Management (MDM) untuk mengelola data induk pemeriksaan dan data referensi BPK.

Ketiga, BPK juga membangun sistem Digital Enterprise Architecture (DNA) untuk mengidentifikasi dan memetakan proses bisnis pemeriksaan kinerja secara digital. Keempat, Text Analysis berbasis Artificial Intelligence (AI) yang dapat membantu pemeriksa memahami standar dan prosedur pelaksanaan pemeriksaan kinerja.

Adapun yang kelima adalah platform BIDICS berbasis AI untuk membentuk profil BUMN dan memetakan serta merangkum hasil pemeriksaan kinerja Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) ke dalam 17 klaster Sustainable Development Goals (SDGs). 

Inisiatif ini menjadi lompatan digital BPK dalam mempercepat analisis data audit, meningkatkan efisiensi, serta mendukung pengambilan keputusan berbasis evidence. Sistem ini dirancang agar berkelanjutan dan dikelola oleh Tim TI BPK yang telah diperkuat dalam program hibah yang sama.

Pada aspek SDM, BPK melaksanakan sejumlah pelatihan dan sertifikasi berskala internasional, yang dapat mendukung pemeriksaan kinerja, antara lain, Enterprise Risk Management Certification (ERMAP/ERMCP), Governance Risk and Compliance Certification (GRCP/GRCA), Certified Information Systems Auditor (CISA),  Certified Fraud Examiner (CFE) dan Digital Forensic Certification.  

BPK juga menggandeng Canadian Audit and Accountability Foundation (CAAF) untuk pelatihan pemeriksaan kinerja bagi para pemeriksa dan pejabat BPK dengan fokus pada penguatan metode, praktik, serta standar audit kinerja internasional. Melalui kerja sama ini, BPK mendorong penyelarasan kapasitas pemeriksa BPK dengan praktik terbaik global, sekaligus memperluas jejaring profesional dalam lingkup pemeriksaan kinerja.

Selain itu, BPK bekerja sama dengan PwC Indonesia untuk menyusun Roadmap Sertifikasi Pemeriksa Kinerja sebagai langkah membangun skema sertifikasi yang terstruktur dan sesuai standar global.

Penyusunan roadmap ini bertujuan merancang skema sertifikasi Pemeriksa Kinerja yang terstruktur, berbasis kebutuhan organisasi, dan selaras dengan standar internasional. Inisiatif ini menjadi langkah inovatif dalam membangun ekosistem pengembangan kapasitas yang berkelanjutan, sekaligus memastikan bahwa pemeriksa BPK memiliki kompetensi yang adaptif terhadap kompleksitas pemeriksaan kinerja masa kini.

Tim Manajemen Proyek BPK memastikan seluruh kegiatan dilakukan akuntabel dan sesuai standar World Bank, termasuk pengadaan menggunakan aplikasi Systematic Tracking of Exchanges in Procurement (STEP) yang dapat dipantau langsung oleh World Bank. Laporan keuangan proyek pun diaudit oleh KAP independen berdasarkan regulasi pelaporan pemerintah pusat dan standar Bank Dunia.

Seluruh rangkaian program ini telah dilakukan diseminasi kepada pemeriksa BPK baik di Kantor Pusat maupun perwakilan, agar manfaatnya merata dan dapat diterapkan dalam audit kinerja di seluruh satuan kerja.

Penguatan kapasitas pemeriksaan kinerja akan terus dilakukan oleh BPK, selaras dengan Renstra BPK 2025–2029 yang menekankan peningkatan kualitas perencanaan, metodologi, analisis, pelaksanaan, dan pelaporan audit kinerja. Melalui kombinasi digitalisasi dan peningkatan kompetensi pemeriksa, BPK ingin memastikan hasil audit memberikan rekomendasi yang berdampak nyata bagi transparansi dan akuntabilitas keuangan negara.

19/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

Dalam Pidato Kenegaraan, Presiden Apresiasi Peran BPK dalam Mengawal Keuangan Negara

by admin2 15/08/2025
written by admin2

JAKARTA, WARTA BPK—Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kinerja Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam menjaga akuntabilitas keuangan negara. Dalam Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025), Presiden menilai peran BPK sangat strategis dalam memperkuat tata kelola APBN serta penyelamatan aset negara.

“BPK RI telah membuktikan integritasnya dan independensinya dalam pemeriksaan pengelolaan, dan tanggung jawab keuangan negara,” ujar Presiden.

Presiden menyatakan, BPK telah berperan penting untuk mendorong peningkatan akuntabilitas tata kelola keuangan negara, serta meningkatkan kualitas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran.

Peningkatan kualitas pengelolaan keuangan negara tersebut tecermin dari capaian opini Wajar Tanpa Pengecualian oleh BPK. “Kementerian dan Lembaga yang telah mencapai status Wajar Tanpa Pengecualian mencapai 97,7 persen untuk tahun 2024,” kata Presiden.

Presiden menambahkan bahwa BPK juga mengawal program prioritas nasional, meningkatkan efektivitas belanja APBN, serta menyelamatkan puluhan triliun rupiah uang dan aset negara.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga memaparkan capaian ekonomi dalam 299 hari masa pemerintahannya. Presiden mengatakan, di tengah konflik global dan perang dagang, ekonomi Indonesia tetap tumbuh 5,12 persen dan realisasi investasi Semester I Tahun 2025 mencapai Rp 942 triliun atau meningkat 13,6 persen dibanding tahun lalu.

Presiden optimis kinerja ekonomi nasional akan terus membaik, sejalan dengan keberhasilan mencapai target APBN 2025 lebih cepat. Dalam pidatonya, Presiden turut membahas sejumlah capaian program pemerintah, mulai dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Ketahanan Pangan, Sekolah Rakyat, hingga Koperasi Merah Putih.

15/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
BeritaBPK BekerjaSLIDER

Menteri KP: Ekonomi Biru Butuh Sistem Audit yang Andal dan Berbasis Data

by admin2 14/08/2025
written by admin2

BALI, WARTA BPK — Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa keberhasilan ekonomi biru bergantung pada tersedianya sistem audit, pemantauan, dan evaluasi yang andal, berbasis data, dan berorientasi pada hasil. Hal ini disampaikan Trenggono saat menghadiri pembukaan kegiatan pelatihan internasional “Hands-On Audit Training in Blue Economy: Tools and Techniques in Fishery” yang digelar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Balai Diklat PKN BPK, Bali, Senin (4/8/2025).

Trenggono mengatakan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memiliki lima pilar program terkait ekonomi biru. “Untuk mendukung implementasi dari pilar-pilar ini, kami memerlukan sistem audit, pemantauan, dan evaluasi yang andal, berbasis data, dan berorientasi pada hasil,” ujar Trenggono dalam sambutannya. 

Ia menekankan bahwa tanpa mekanisme pengawasan yang kuat dan berbasis bukti, kebijakan ekonomi biru hanya akan menjadi wacana tanpa dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan.

Trenggono menjelaskan lima pilar utama pembangunan ekonomi biru nasional, mulai dari perluasan kawasan konservasi laut hingga pengelolaan sampah plastik laut berbasis partisipasi masyarakat. Namun, semua program tersebut memerlukan dukungan kuat dari sisi pengawasan dan akuntabilitas.

Ia mengapresiasi inisiatif Badan Pemeriksa Keuangan dalam menyelenggarakan pelatihan ini. “Pelatihan ini memiliki nilai strategis yang besar dalam memperkuat kapasitas para auditor dan pengambil kebijakan untuk menerapkan pendekatan berbasis risiko dan berorientasi pada keberlanjutan, yang sejalan dengan prinsip-prinsip ekonomi biru,” katanya.

Lebih lanjut, Trenggono menyebut pelatihan ini sebagai platform penting untuk menyelaraskan pemahaman lintas negara terhadap teknik audit di sektor perikanan yang sangat dinamis secara ekologis, sosial, dan ekonomi. Menurutnya, audit ekonomi biru bukan sekadar alat kontrol administratif, tetapi harus mampu mengarahkan kebijakan ke arah yang lebih adaptif dan tangguh menghadapi perubahan.

Ia juga mengajak seluruh pihak, termasuk lembaga pemeriksa dari negara-negara peserta, untuk memperkuat kerja sama dalam merancang sistem audit kelautan yang lebih visioner. “Audit ekonomi biru harus menjadi instrumen transformasi, yang mengarahkan kita pada laut yang sehat, masyarakat pesisir yang sejahtera, dan dunia yang lebih tangguh bagi generasi mendatang,” ujar Trenggono. 

Kegiatan pelatihan audit ekonomi biru diikuti 28 peserta dari 13 lembaga pemeriksa negara atau Supreme Audit Institutions (SAI). Selain dari Indonesia, peserta yang berpartisipasi dalam pelatihan berasal dari Brazil, Mesir, Zambia, Indonesia, Kenya, Liberia, Maladewa, Oman, Filipina, Polandia, Arab Saudi, Thailand, dan Vietnam.

Terkait pelatihan audit ekonomi biru, pelatihan tahun ini difokuskan pada penerapan teknik dan alat pemeriksaan kinerja di sektor perikanan, sebagai kelanjutan dari pelatihan audit design matrix (ADM) yang telah dilaksanakan pada 2024. Adapun pada 2026 mendatang, fokus pelatihan akan bergeser ke audit ekosistem mangrove dan wilayah pesisir.

14/08/2025
0 FacebookTwitterPinterestEmail
Newer Posts
Older Posts

Berita Lain

  • Waspada Penipuan Mengatasnamakan BPK: Pentingnya Verifikasi Lewat Domain Resmi
  • BPK Tegaskan Pemeriksaan untuk Akuntabilitas dan Manfaat Nyata
  • Museum BPK, Ruang Belajar Publik yang Hidup dan Inklusif
  • Middle Income Trap, Jalan Terjal Menuju Indonesia Emas 2045
  • Hadiri Forum Risk and Governance Summit 2025, Wakil Ketua BPK Dorong Penerapan Tata Kelola Kolaboratif
  • BPK.GO.ID
  • Tentang
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id

WartaBPK.go
  • Home
WartaBPK.go

Recent Posts

  • Waspada Penipuan Mengatasnamakan BPK: Pentingnya Verifikasi Lewat Domain...

    28/08/2025
  • BPK Tegaskan Pemeriksaan untuk Akuntabilitas dan Manfaat Nyata

    27/08/2025
  • Museum BPK, Ruang Belajar Publik yang Hidup dan...

    26/08/2025
  • Middle Income Trap, Jalan Terjal Menuju Indonesia Emas...

    21/08/2025
  • Hadiri Forum Risk and Governance Summit 2025, Wakil...

    20/08/2025
@2021-2022 - Warta BPK GO. Kontak : warta@bpk.go.id